Dubai, negara kosmopolitan di jazirah Arab, sudah memiliki gedung
tertinggi, apartemen tertinggi dan aquarium terbesar di seluruh dunia. Kali ini, Dubai lagi-lagi bikin sensasi dengan memiliki ambulan terpanjang di dunia. Kepala Dubai Ambulance Center (DAC), Khalifa bin Darri, panjang ambulan itu sekitar 18 meter dan bisa membawa 44 pasien sekaligus. Ambulan terpanjang itu, dilengkapi dengan tempat pendaratan helikopter di bagian atapnya termasuk fasilitas satelit dan internet untuk para dokter yang bertugas.

Selain itu, terdapat ruang-ruang operasi, ruang perawatan intensif (ICU), ruang radiografi dan apotik yang saling terintegrasi. Pendek kata, ambulan terpanjang itu sudah mirip rumah sakit berjalan. “Ambulan ini akan menjadi rumah sakit berjalan yang akan dikerahkan jika terjadi kecelakaan dan operasi penyelamatan dengan jumlah korban yang banyak, sehingga para korban bisa langsung mendapatkan perawatan sebelum dipindahkan ke rumah sakit,” papar Darri.

Inside Ambulance

Ambulan yang didisain oleh orang Dubai sendiri itu, diharapkan sudah bisa dioperasikan dalam tiga bulan ini. Menurut Darri, mereka sengaja membuat ambulan super besar itu karena tingkat kecelakaan lalu lintas di Uni Emirat Aran terbilang cukup tinggi. Kecelakaan paling buruk terjadi tahun 2008 lalu yang melibatkan lebih dari 200 mobil dalam tabrakan beruntun.

Photo: mylifethinking.com

Dunia Islam

Ketua Lembaga Tinggi Islam di Al-Quds, Syeikh Ikrimah Shabri mengaku heran dengan minimnya reaksi dunia Arab dan Islam terkait dengan pemasangan bendera Israel di halaman Masjid Al-Aqsha. Padahal, tindakan ini merupakan intimidasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Pemasangan bendera ini tentu dimaksudkan sebagai upaya Israel menguasai masjid Al-Aqsha,” tegas dia seperti dikutip infopalestina.com, Rabu (30/5).

Shabri menegaskan, masalah Masjid Al-Aqsha adalah urusan dunia Islam karena kiblat pertama umat Islam itu adalah milik kaum Muslimin di seluruh dunia. Sementara Israel mengharapkan ketidakpedulian itu. “Saat ini kawasan Al-Aqsha terlihat sebagai kota Yahudi, dan warga Palestina tidak bisa lagi memilikinya,” keluh dia. Seperti diberitakan Alarabiya.net, Selasa (29/5) kemarin, tentara Israel mengibarkan bendera Bintang Daud di lapangan Masjid Al-Aqsha di Yerusalem timur, Senin waktu setempat. Tindakan ini dianggap melanggar status quo Israel dan Palestina di situs suci tersebut.

“Lebih dari 180 tentara dari pasukan khusus Israel mengibarkan bendera besar Israel di depan Kubah Emas (Dome of Rock), ini adalah bentuk provokasi,” kata Sheikh Azzam al-Khatib, Mufti Mesir yang tengah berkunjung ke Al-Aqsa.

Hagia Shopia Kembali Berfungsi Masjid (?)

Rencana pemerintah Turki untuk mengaktifkan kembali aktivitas keagamaan di masjid Hagia Sophia terus mendapat dukungan umat Islam. Mereka bahkan mendorong agar pemerintah mempercepat niatan itu. “Biarkan masjid Hagia Sophia terbuka. Allahuakbar,” teriak lantang para jamaah sebelum shalat berjamaah di depan masjid bersejarah seperti dikutip onislam.net, Senin (28/5).

Kepala Asosiasi Pemuda Anatolia, Salih Turhan mengatakan membiarkan masjid Hagia Sophia hanya berfungsi sebagai museum adalah penghinaan bagi umat Islam. “Fungsi masjid ini melambangkan perlakukan buruk barat dan Turki terhadap umat Islam. Sebagai cucu dari Mehmet Sang Penakluk, pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid adalah hak sah kami,” tambahnya

Namun, penolakan justru datang dari kalangan gereja Turki. Menurut mereka, ketika pemerintah mengembalikan fungsi masjid, maka umat Kristiani tidak bisa melaksanakan ibadah di tempat itu. Bahkan gereja melihat ada potensi kekacauan bila fungsi itu dikembalikan. “Kami ingin agar museum ini sejalan dengan prinsip-prinsip Republik Turki,” kata dia.

Menurut catatan sejarah, Masjid Hagia Sophia pada awalnya merupakan gereja peninggalan kekaisaran Romawi Timur di Konstatinopel. Namun, wilayah itu selanjutnya diambil alih kesultanan Ustmaniyah. Sejumlah perubahan dilakukan Ustmaniyah terhadap Konstantinopel.

Satu bentuk perubahan itu adalah mengubah fungsi landmark wilayah itu yakni gereja Hagia Sophia menjadi masjid. Meski berubah fungsi, simbol-simbol Kristen dalam bangunan itu dipertahankan.

Memasuki era Republik, pemerintah sekuler Turki mengubah fungsi bangunan menjadi museum. Kini, pemerintah Erdogan mewacanakan kembali untuk memfungsikan masjid Hagia Sofia sebagai tempat ibadah. Sebagai bentuk keseriusan pemerintah, kabarnya masjid itu bakal mengalami sejumlah perbaikan.

Sumber: Republika Online

Bilangan tahun telah berubah, bagaimana seharusnya kita memaknainya (?) Apakah memang ada hal baru setiap masuk pada bilangan tahun yang baru (?) Rasa-rasanya, debar-debar dan gegap-gempita itu hanya dirasakan saat menjelang malam awal tahun kemarin. Langit di sekeliling kita tiba-tiba seperti memekik karena begitu banyak yang meniupkan terompet. Dan kembang api terus berdenyar menerangi angkasa, seolah tak pernah putus hingga ujung malam. Jalanan dibanjiri kendaraan, seakan malam itu semua orang mesti turun ke jalan agar tidak kehilangan momentum awal tahun. Macet lagi, sudah pasti. Klakson pun mulai dipencet, mendengking saling bersahutan. Lalu semuanya riuh dalam tawa kegembiraan, meski juga tak tahu apa maknanya. Barangkali karena telah berhasil melewati tahun, dalam artian tidak tamat riwayatnya alias wafat, dan akan bertemu tahun bilangan baru. Atau, itu hanyalah bentuk kompensasi dari kebingungan manusia memaknai awal tahun, selain hanya bisa hura-hura dengan meniupkan terompet, menerangi langit dengan kembang api, dan mejeng-mejeng di pinggir jalan hingga menjelang subuh.

Sementara, di ruang-ruang hiburan saling berlomba menampilkan “sang penghibur” –dan bisa dipastikan menampilkan biduan atau dancer yang secara visual tampak sensual-. Agar terkesan meriah, dibikinlah countdown raksasa yang menampilkan hitungan mundur sebelum suara menggelegar di seantero jagad. Hiburan pun terkadang berlangsung sampai pagi, sebab besok hari di awal tahun, biasanya pekerjaan diliburkan atau mungkin meliburkan diri. Namun karena kebetulan, hitungan awal tahun kali ini, tepat dengan hari minggu, malam pun tentunya semakin meriah.

Namun ada juga yang memaknai awal tahun dengan perenungan. Biar terkesan gebyar, maka perenungan ini pun dibuat secara massal yang dikemas dalam Tabligh Akbar. –padahal menurut saya- Apa mungkin kita bisa merenung di tengah orang banyak (?) Namun nyatanya, kita masih sering menemukan orang menangis meraung-raung di tengah lautan massa. Dan –tentu saya yakin- bukan tangis yang dibikin-bikin, terlebih ketika disebutkan dosa-dosanya, surga dan neraka, dan juga segala hal tentang kedurhakaan kepada orangtua. Mungkin, sekali lagi saya tekankan, mungkin, karena berada di tengah atmosfir ribuan manusia yang menangis, ia akan turut dalam larutan airmata, dan menyatakan akan tobat setobat-tobatnya. Meski kita semua tidak tahu bagaimana setelah keluar dari barisan jamaah. Sebab begitulah iman manusia, ibarat gelombang, kadang surut kadang juga pasang.

Setelah pesta dan perenungan akhir tahun itu selesai, semuanya akan senyap. Hingga subuh pun tiba. Dan pagi hari di awal tahun itu, nyatanya sama saja dengan pagi hari sebelumnya. Matahari yang menyembul adalah matahari yang itu-itu juga. Barangkali jadwal bangun pagi saja yang –mungkin- berubah kesiangan. Namun saya percaya, pedagang di pasar akan tetap tidak berubah, subuh-subuh telah menerjang gelap dan dingin. Pedagang bubur, ketupat sayur dan lain-lain masih terus berjuang hidup, sebab kehidupan harus tetap dijalani.

Lalu, sepanjang hari awal tahun itu pun kita habiskan dengan tetap agak malas, dan pastinya juga telah lupa buat apa meniup terompet hingga mulut terasa bengkak dan menghabiskan lusinan kembang api yang cahayanya semu di malam tadi. Memang, tahun baru tanpa terompet sepertinya tak lengkap. Laiknya Israfil tak lengkap melenyapkan bumi tanpa tiupan terompet sangkakala.

Bukan sekedar sensasi sebenarnya –ketika- kita melakukan perjalanan keliling dunia, travelling menuju destinasi-destinasi impian itu memiliki ragam manfaat yang dapat menyeimbangkan manusia dalam dua dimensi. Tentunya sebagai manusia, kita memiliki kecenderungan untuk menikmati tempat-tempat unik yang menyenangkan dalam hidup kita. Selain itu, kita memiliki kesempatan untuk menikmati keindahan suatu tempat agar selalu bersyukur merasakan setiap pojokan bumi yang sangat luas. Membuka mindset dalam menjelajah belahan bumi yang terpijak adalah buah manusia yang melakukan perjalanan menuju tempat-tempat yang ada dalam impiannya. Seperti halnya Rasulullah ketika melakukan perjalanan jauh ke negeri Syam, banyak hal yang ditemukan untuk dijadikan pelajaran dalam dakwahnya. Pun demikian dengan para sahabat yang ‘berkelana’ ke negeri jauh, mengenal dan menyebarkan misi Rahmatan Lil’Alaminnya. Perjalanan kemana pun destinasinya, ketika menghadirkan soul, maka ia akan menjadi sebuah cerminan tentang apa dan siapa dirinya. Menyadari betapa luas dan beragamnya kehidupan di muka Bumi. Tetapi dalam meraih perjalanan indah itu ada dua selling point yang sulit dirasakan, yakni konsisten terhadap jatidiri seorang muslim, dan kenyamananberjalan ditemani orang yang memiliki kesamaan bahasa dan budaya.

Mengakhiri tahun ini, Cordova kembali memberangkatkan jemaahnya ke empat negara di benua Eropa. Bak film bertajuk “Euro Trip” yang keliling dan berkelana mencari cinta, bedanya tentu nuansa yang terlibat dalam perjalanan Cordova ini adalah spirit Muslim Journey, yang memperhatikan segala kehalalan baik makan, minum ataupun budaya yang jauh berbeda. Berawal dari kota Roma, mereka menginjakkan kaki tuk memulai perjalanan yang penuh arti. Kemolekan kota Roma yang menginspirasi film fenomenal Da Vinci Code dari sebuah novel yang juga fenomenal.

Di Roma, kita bisa melihat dan memastikan apa yang dijanjikan Rasulullah SAW tentang keruntuhan kota ini, dan jatuh pada kekuatan Islam. Meski sampai detik ini Roma masih belum berhasil ditaklukkan Islam, lambat laun berdasarkan perkiraan Dr. Yusuf Al-Qardawi dari penjelasan hadits Rasul tentang jatuhnya Roma ke tangan Islam, akan terjadi pada abad ini. Namun bukan melalui perang fisik seperti yang terjadi di masa lalu, namun menggunakan pena, buku dan internet.

Dari Roma melanjutkan menuju kota Pisa, tempat berdirinya menara miring setinggi 60 meter, dan biasa disebut menara Pisa. Banyak hal yang bisa kita temukan di kota ini, yah Pisa ternyata memiliki sejarah yang bersentuhan dengan muslim. Kota Pisa sempat dikuasai kaum muslim pada tahun 1004-1015. Demikian juga dengan katedral Pisa yang pada puncak kubahnya tertulis inskripsi berbahasa Arab yang artinya: Al-Fath (kemenangan).

Dari keindahan seni, kita meneruskan perjalanan ke kota yang tak kalah indah dengan arsitektur bangunan yang mengagumkan. Tataletaknya memanjakan mata untuk tetap memandang dengan sejuta rasa. Modena dan Milan menjadi kota yang teramat sayang tuk dilepaskan dari destinasi. Yah, Modena dijuluki sebagai kota mesin sejak berdirinya pabrik-pabrik mobil terkenal Itali. Mulai dari Ferrari, De Tomaso, Lamborghini, Pagani dan Maserati. Umumnya mereka juga berkantor pusat di Modena. Anda mungkin ingat mobil Ferrari yang dinamai 360 Modena. Demikian juga dengan salahsatu warna Ferrari yaitu Modena Yellow.

Jika di Milan, kata “Belanja”…”Belanja” dan “Belanja” adalah ritual yang menjadi agenda utama wisatawan. Kota ‘aduhai’ ini menjajakan ragam toko dan pusan perbelanjaan yang terkenal semacam: Gucci, Versace, Fratelli, Rossetti, Prada, Cartier dan masih banyak lagi.

Dari Milan, kita beranjak ke Switzerland. Negeri ini berjuluk Trully Switzerland, keindahan kotanya mampu menyihir setiap orang yang menginjakkan kakinya. Kota dan rumah-rumah minimalis yang dikelilingi hamparan pohon cemara, jembatan kayu kuno, bangunan tua, serta puluhan museumnya. Tidak terlupakan juga pemandangan eksotis danau lucernedengan gunung Rigi dan Pilatus. Belum lagi latar belakang salju abadi yang ada sepanjang tahun menghiasi puncak pegunungan Alps.

Belum lagi Perancis dan Inggris yang menjadi destinasi selanjutnya, menjadikan akhir dan awal tahun menjadi sangat bermakna. Tentunya masih dalam dekapan kenyamanan Cordova dalam mengawal perjalanan muslim ke berbagai destinasi di muka bumi.

Silakan unduh detail agenda perjalanannya di sini.

Internet dan jejaring sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita. Sejak pagi kita berangkat ke kantor sudah online untuk sekedar lihat situs berita. Sebagian kita memanfaatkan push email, facebook, atau twitter agar tetap eksis 24 jam. Setiap kawan dan kerabat dapat mengikuti juga mobilitas kita via foursquare. Idealnya, kita perlu sempatkan diri secara rutin berkumpul bersama, menjadikan keshalihan massif dengan me-recharge rohani yang kerap menjadi kering. Tapi mungkinkah menciptakan komunitas shaleh secara massif dengan rutinitas yang ‘seabreg’ (?) Jawabnya mungkin saja, namun –tentunya- harus dengan niat yang kuat. Bila ternyata tidak bisa juga, ada banyak alternatif dengan memanfaatkan gadget dan cyberspace. Kita dapat mulai dari tahapan download atau mengcopy CD-CD keislaman ke gadget. Di situs 4shared.com kita bisa download banyak konten keIslaman. Mulai dari ceramah, murattal/ tilawah Al Qur’an sampai dengan lagu-lagu Islami. Kemudian simpan file-file tersebut di HP, BB, iPod, iPad, DVD, atau MP3 player dan komputer tablet lain yang Anda punya. Sehingga di manapun dan kapanpun Anda dapat mendengarkannya.

Anda dapat memperdengarkannya di waktu-waktu “emas” bagi orang supersibuk seperti saat berangkat atau pulang kantor, menunggu pesawat, atau saat makan. Dulu, saking sibuknya mengkaji ilmu, seorang ulama, Muhammad bin Sahnun (256 H) sampai disuapi makan oleh pembantunya sementara tangannya sibuk menulis.

Bagi Anda yang menunaikan ibadah haji atau umrah, saat-saat boarding, perjalanan dengan bus, dan saat di Mina dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan keimanan kita. Bila terjadi delay, maka pastikan anda meraih kesempatan berharga untuk “nyantri” via gadget. Jangan lupa membawa earphone agar tidak mengganggu saudara kita yang sedang istirahat. Anda dapat pula memantau kepadatan jemaah haji yang sedang tawaf di Masjidil Haram melalui liputan Live Mecca dengan Galaxy Tab atau iPad. Demikian juga dengan Masjid Nabawi. Sehingga kita dapat menyesuaikan jadwal ideal untuk melakukan tawaf, atau menuju Raudhah.

Masih tidak puas dengan sekadar mendengarkan file-file audio (?) Mari kita coba dengan bertatap muka dengan sang ustadz di Youtube. Telah banyak video keIslaman diupload oleh saudara-saudara kita dari seluruh dunia. Apalagi bila kita lancar berbahasa Inggris dan Arab.

Koneksi internet yang tak selamanya lancar bisa disiasati dengan mendownload video tersebut saat koneksi sedang lancar. Caranya mudah. Cukup dengan mengkopi alamat web di address bar. Kemudian di paste ke software atau situs yang menyediakan fasilitas download seperti keepvid.com.

Bergabung dengan group-group pengajian virtual via facebook/ twitter juga bisa jadi sarana menstabilkan naik turunnya iman. Tentunya pengajian yang tidak ‘aneh-aneh’. Saat hati gundah, tak perlu menunggu sang ustadz datang di pengajian bulanan. Di situs lidwa.com anda dapat mencari rujukan Al Qur’an dan Hadits yang menjawab segala problematika kehidupan.

Sementara Tanzil.net menyajikan Al Qur’an digital mulai dari teks arab, hingga audio dengan suara qari yang dapat kita pilih. Sebuah situs yang cocok untuk tilawah dan belajar membaca Al Qur’an. Seakan kita dibimbing langsung ayat per ayat oleh sang syeikh.

Untuk para penggemar iPad, Anda dapat mendownload Daily Dua. Sebuah aplikasi yang memudahkan kita membaca do’a harian. Dahulu para “pemburu” hadits seperti imam Muslim, Tirmidzi, Abu Daud berkelana berhari-hari ke berbagai negeri hanya untuk mendengar hadits dari sumbernya. Kini di era informasi kita cukup mengaksesnya via gadget dengan aplikasi seperti Daily Hadits, Al Muslim (kumpulan hadist Sahih Muslim).

Selain itu masih terdapat banyak lagi software KeIslaman lainnya yang menunggu gairah kita untuk menimba ilmu selagi masih ada umur. Anda dapat mengarungi samudra ilmu dengan ‘Riyadus Saliheen’, khusyuk bermunajat dengan Dua Qurani (kumpulan do’a yang berasal dari Al Quran). Dan mengajarkan anak-anak kita tentang tingginya perabadan Islam dengan Islamic invention.

Tak lupa pula beberapa aplikasi untuk membantu keseharian ibadah seperti Qibla untuk menentukan arah kiblat dan berbagai aplikasi Adzan. Selamat ‘meraih surga’ berbekal gadget.

Sempatkah kita berpikir atau sedikit berhayal, apa yang umat Islam lakukan di Dunia saat Ramadhan tiba (?) Pastinya kita akan banyak menemukan keunikan, keragaman dan keanehan. Rasanya kita setuju bahwa planet bumi yang kita pijaki ini memiliki satu bulan, tapi fakta bulan yang menempatkan pada waktu Ramadhan itu memiliki jutaan keragaman aktivitas dengan tujuan yang satu, puasa dan peningkatan spritual yang seragam di bulan itu. Untuk mengetahui aktivitas apa saja yang akan dilakukan muslim di Dunia pada Ramadhan, marilah kita simak fakta dari budaya, kebiasaan, candaan, atau hal-hal lainnya tentang Ramadhan yang dikumpulkan oleh team dan perwakilan Cordova di belahan bumi.

Amerika
1. Puasa tahun ini sampe 15 jam
2. Ramadhan tepat di puncak Summer
3. Tidak terdengar suara adzan, tidak ada kentungan atau imsak
4. Buka puasa dengan hotdog, or burger
5. Suasananya seperti bulan biasa
6. Masjid Nurul Mustafa, di pinggir kota Johnston County, North Carolina, selalu marak saat ramadhan dengan lampu-lampu hias.

Australia
7. Jangan telat sholat Tarawih di Masjid Lakemba, coz parkir mobilnya Selalu penuh.
8. Belanja Persiapan Buka Puasa di Toko Asia di Perth
9. Masjid Gold Coast selalu ramai jemaah saat waktu buka puasa
10. Selalu ditemukan remaja muslim yang menggenakan busana muslimah di Mall-mall
11. Houssam Dannaoui dari Medina Halal Meats bekerja dua kali lebih keras selama 30 hari Ramadhan
12. 30 Masjid di Melbourne dan sejumlah ruangan yang biasa dipakai shalat berjemaah selalu hangat dan ramai, seperti di Flemington dan Roxburgh Park
13. Steak dan kurma menjadi Menu favorit buka puasa di Australia
14. Muslim Australia ingin lebih banyak membaca atau memastikan bahwa mereka memiliki pakaian bagus untuk pergi ke masjid, karena tidak semua orang memakai jilbab sepanjang tahun.
15. Rumah makan menjadi pusat iftar (buka puasa) dan berjalan di seluruh kota
16. Wakil Presiden ICV (Islamic Centre Victoria) mengatakan kalau seluruh keluarganya berprilaku lebih baik selama bulan Ramadhan.
17. Di Canberra tidak ada perbedaan awal puasa.

Rusia
18. Puasa di Negeri Beruang putih tahun ini selama 17 jam
19. Buka puasa di masjid Yarjam, sebelah utara Moskow sangat menyenangkan. Umat Islam berkumpul hampir disetiap waktu sholat. Terlebih saat waktu buka puasa
20. Di masjid Yarjam terdapat Al-Quran terjemahan bahasa Indonesia.
21. Hampir di setiap masjid terdapat bazaar-bazaar dadakan setiap Ramadhan tiba. Mereka menjual buku-buku islami, souvenir, minyak wangi dan kopiah.
22. Di Rusia kini terdapat 8000 masjid, dan 20 juta muslim. Dua juta diantaranya berada di Moscow. Sehingga pada Ramadan, kota ini sangat semarak dengan nuansa Islami

Antartica
23. Aplikasi pengingat waktu sholat jadi andalan, begitu pun waktu berbuka maupun sahur.
24. Buka puasa dengan kopi atau teh hangat. Jika ada, bandrek atau bajigur menjadi minuman favorit.

Kanada
25. Komunitas muslim yang terbanyak di Toronto
26. Waktu puasa 14 jam, dari pukul 05.00 – 21.00
27. Menu khas buka puasa Kebab
28. Menjelang Iedul Fitri selalu ada Canada Exhibition, tempatnya di Rogger Centre. Selalu juga dikunjungi oleh pejabat teras.

Inggris
29. Mahasiswa muslim di University of Glasgow dapat menikmati buka puasa nasi kari ala Pakistan dan kurma di Masjid dan Islamic Center Kampus.
30. Organisasi-organisasi muslim di Inggris kerap mengadakan acara diskusi keislaman setiap Ramadhan tiba di setiap masjid.

Turki
31. Hidangan buka puasa di Turki menjadi sesuatu yang sangat menarik, karena hampir semua restoran yang ada menawarkan menu khusus yang sama.
32. Menu yang sering dihidangkan saat berbuka puasa adalah ‘Iftariye’ atau appetizer Plater. Terdiri dari kurma, zaitun, keju, pastirma, sujuk, roti pide dan juga berbagai kue-kue yang disebut “borek”.
33. Menu yang biasa disantap saat sahur adalah Makarna (makaroni) atau pilav (nasi Turki) dan yang spesial adalah Hosaf (komposto), semacam manisan buah-buahan.
34. Semarak Ramadhan di Turki mirip dengan di Indonesia, karena mayoritas penduduk Turki adalah muslim, maka hampir di setiap jalan dan masjid-masjid di Turki terang dengan lampu-lampu khas Ramadhan di Timur Tengah.
35. Di area Blue Mosque menjadi tempat favorit untuk menunggu waktu berbuka puasa
36. Buka puasa gratis di tenda iftar Blue Mosque
37. Setiap Kadir Night “Malam Lailatul Kadar” di masjid-masjid besar selalu di perlihatkan janggut Rasulullah SAW.
38. Televisi-televisi di Turki menayangkan aneka acara untuk menemani masyarakat santap sahur.
39. Masyarakat Turki lebih memilih minum teh saat berbuka maupun sahur.
40. Hiburan malam masih beroperasi

Kosovo
41. Ramadhan di negara ini akan menjadi sangat sibuk bagi para cendikiawan muslim, sebabnya mereka harus berdakwah ke semua pelosok negeri untuk mengisi dan meramaikan masjid-masjid.
42. Setiap tahunnya, di bulan Ramadhan, para cendikiawan dan para dermawan mengumpulkan dan mendistribusikan sekitar 20 ton daging untuk kaum duafa, rumah-rumah sakit, lembaga untuk orang-orang cacat dan kantin mahasiswa Pristhina.
43. Nuasa Ramadan begitu terasa di Kosovo di mana banyak toko-toko yang sudah menjual makanan khas tradisional, kurma dan bermacam-macam permen.

Jepang
44. Dorayaki jadi menu khas berbuka puasa
45. Masjid Jami Yoyogi, salahsatu masjid di sebelah Selatan Tokyo menjadi tempat menarik menanti waktu berbuka puasa (ngabuburit).
46. Setiap Ramadhan selalu ada agenda KMII (Komunitas Muslim Islam Indonesia) yang dihadiri bukan hanya WNI, tetapi muslim pribumi juga muslim dari negara lainnya. Acara rutin per-minggu itu selalu diadakan di masjid sambil buka bersama.
47. Sedikit sulit mencari masjid untuk shalat tarawih

Pakistan
48. Tidak ada berbuka puasa di Pakistan tanpa Samosa, warung Samosa yang bertebaran di Bulan Puasa menawarkan versi pedas dan manis. Samosa semacam roti yang dicampuri kacang dan daging.
49. Pakora plus saus hijau jadi cemilan saat sahur
50. Toko-toko di siang kebanyakannya tutup. Dan mulai buka setelah sholat Ashar hingga tengah malam
51. Hampir seluruh masjid baik di Islamabad maupun di kota-kota besar lainnya seperti Peshawar, Lahore, Multan, Karachi, menyediakan iftar jama’i (buka bersama) dengan menu andalan Chawal Briyani (Nasi Briyani ). Untuk ta’jil (hidangan pembuka) penduduk Pakistan selalu menghidangkan makanan tradisional ala sub-kontinen Pakoura dan Samosa
52. Menjelang akhir Ramadhan, seluruh masjid menyelenggarakan Sabina (mengkhatamkan al-Qur’an ) yang dibaca dalam sholat tarawih selama tiga hari menjelang akhir Ramadhan.

India
53. Adzan Maghrib hanya dikumandangkan di masjid dan daerah-daerah yang populasi umat Islamnya besar, seperti Hyderabad, Mumbai, New Delhi dan Kashmir
54. Waktu sahur pukul 05.15, dan waktu Maghrib pukul 18.30. Hampir sama dengan Indonesia.
55. Berpenduduk sekitar 1,1 Miliar (Jumlah penduduk terbesar kedua setelah Cina), dengan penduduk Muslim sekitar 156 Juta. Namun nuansa Ramadhan masih terasa hangat.
56. KBRI New Delhi dan KJRI Mumbai kerap melaksanakan sekaligus menjadi pusat rangkaian acara kegiatan selama Ramadhan.
57. Di Ikhla dan Jama Masjid, Delhi. Sepanjang Ramadhan menjadi tempat berkumpul bagi para mahasiswa dan masyarakat Indonesia. Karena kemudahan dalam memperoleh makanan khas ramadhan.

Jordan
58. Mansaf adalah hidangan khas Jordan. Terdiri dari daging domba yang dibumbui dengan rempah-rempah. Selalu tersedia untuk menu buka puasa.
59. Qantayyif adalah pancake lezat rasa kayu manis diisi dengan kenari dan gula. Selalu ada untuk ta’jil puasa.
60. Masjid Universitas Yarmouk selalu ramai dan padat saat tarawih dan itikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan
61. Mahasiswa Indonesia atau Warga Asing sering menjadi ‘selebritis dadakan’, karena sering diundang pada acara buka puasa di stasiun TV atau Radio. Juga orang Arab yang berebutan ingin mengundang buka puasa di rumahnya.

Palestina
62. Lentera dan lampu-lampu menyala di sudut-sudut lorong di kota Gaza
63. Tahun ini, sebagian rakyat gaza mengatakan bulan puasa akan berlangsung sulit. Selain cuaca sangat panas, di Gaza sering terjadi pemadaman listrik. Itu akibat bahan bakar yang minim di wilayahnya.
64. Suhu sangat tinggi, tidak ada kipas angin, tidak ada pendingin ruangan, dan tidak bisa menyimpan makanan di kulkas, karena tidak ada listrik.
65. Tahun ini warga Gaza kembali menikmati produk kemasan, seperti minuman kaleng, jus, selai dan manisan. Sebelumnya produk-produk itu tidak bisa masuk Gaza, karena diblokade tentara Israel.
66. Di kota tua Yerusalem, warga memadati gerbang Damaskus, pintu masuk ke pusat muslim. Mereka belanja beragam makanan yang menjadi santapan khas berbuka puasa
67. Di Masjid Al-Aqso umat Islam penuh dan padat sepanjang hari selama bulan Puasa.

Egypt
68. Fenomena ‘Maidah Rahman’ (hidangan kasihsayang), buka puasa gratis (ta’jil dan makan) di setiap Masjid dan tenda-tenda yang tersedia.
69. Polisi lalu lintas tanpa sungkan memegang mushaf Al-Quran dan membaca-nya di sela tugas di jalanan ibukota.
70. Penumpang bus berdesakkan sembari membaca Al-Quran dengan mushaf ditangannya.
71. Maraknya lampu dan lentera vinus bertuliskan ‘Ramadan Kareem’
72. Menjelang waktu Maghrib (buka puasa) jalanan kosong. Semua orang berhenti untuk berbuka puasa

Arab Saudi
73. Jumlah jemaah yang berada di Masjidil Haram dan kawasannya, lebih banyak saat Ramadhan ketimbang waktu musim haji. Karena saat haji, jemaah tidak berkumpul hanya di Makkah (Masjidil Haram). Berbeda dengan bulan puasa, mayoritas jemaah berada di Masjidil Haram.
74. Saat waktu buka puasa lebih dari 12.000 meter taplak meja dibentangkan setiap hari di areal Masjid. Petugas menyediakan makanan berbuka di Masjidil Haram, Kerajaan Saudi dan para dermawan mengeluarkan dana setiap hari mencapai sekitar setengah juta riyal Arab Saudi (sekitar 134.000 dolar AS) atau setara Rp 1,2 miliar.
75. Jumlah kurma yang dikonsumsi setiap hari oleh orang yang berbuka puasa di Masjidil Haram diperkirakan berjumlah lebih dari 5 juta buah. Artinya, dengan 1,2 juta orang Muslim yang mengerjakan shalat di Masjidil Haram, jumlah itu berarti sama dengan tiga kurma untuk setiap orang.
76. Penduduk asli berebutan mengajak WNA untuk berbuka puasa
77. Tarawih satu malam satu juz, sehingga selama Bulan Ramadhan khatam Al-Qur’an
78. Pahala umrah, puasa, ibadah lainnya di Masjidil Haram semakin berlipat
79. Setelah sholat Tarawih di Masjidil Haram, malamnya ada shalat Qiyamul Lail berjemaah
80. Harga-harga hotel melambung tinggi, tentunya berbeda dengan di Indonesia yang mengadakan promo saat bulan puasa.
81. Pengemis marak disepanjang jalur menuju Masjid
82. Ta’jil dengan kurma, gahwah (kopi khas Arab) dan air Zam-Zam
83. Syeikh Sudais (Imam Masjidil Haram) selalu memberikan infak, shadaqah dan zakat kepada ribuan mahasiswa di Timur Tengah
84. Harga-harga makanan dan bahan pokok kebutuhan rumahtangga stabil, bahkan tidak jarang memberikan diskon-diskon besar
85. Pertokoan dan dunia kerja lainnya, umumnya dimulai menjelang buka hingga waktu sahur.

Indonesia
86. Tetap semangat kejar setoran
87. Tiket KA ‘ludes’ 40 hari sebelum lebaran
88. Mudik menjadi budaya di akhir Ramadhan
89. Macet menjadi fenomena di setiap mudik dan arus balik
90. Kolak dan es buah menu favorit buka puasa
91. Pengemis marak di setiap traffic light dan masjid-masjid besar
92. Pesantren kilat menjamur
93. Masjid-masjid penuh di awal hingga pertengahan Ramadhan
94. Semangat ngaji dan tarawih
95. Meski dilarang, petasan menjadi suara khas di bulan Ramadhan
96. Siaran TV dan selebritis negeri menjadi sangat Islami
97. Harga Sembako naik tinggi setiap akhir Ramadhan
98. Ketupat menjadi makanan khas lebaran
99. Ucapan selamat hari raya yang ramai di sms mobile

Tentunya masih banyak aktivitas dan fenomena berpuasa di belahan bumi lainnya. Jika memiliki data, info ataupun pengalaman puasa di negeri orang. Bisa komunikasikan dengan kami.

Baitul Maqdis

Baitul Maqdis merupakan kebanggaan dan kota suci umat Islam. Allah SWT Memberkahi tempat ini dan lingkungan sekelilingnya untuk seluruh alam sebagai negeri para Nabi sekaligus tempat turunnya malaikat suci. Keberadaan Baitul Maqdis senantiasa menyatu dengan sejarah dunia Islam. Di tempat inilah berdiri Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat muslim dan masjid kedua yang didirikan di bumi setelah Masjidil Haram. Peristiwa Mi’raj Rasulullah SAW dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha hingga ke langit ke tujuh sekaligus menjadi bukti kesempurnaan Kuasa dan Kesucian-Nya. Dahulu orang mengenal kota ini dengan nama Al-Quds, namun sejak pertama kali Islam berkuasa dinamakan Baitul Maqdis. Kota ini terletak di Palestina, dan negeri-negeri di sekitarnya adalah negeri Syam, yakni Suriah, Yordania, Lebanon termasuk Palestina. Di negeri yang aman dan mulia ini, Allah SWT mengutus begitu banyak nabi dan rasul. Ke negeri ini pula Allah SWT menyelamatkan banyak nabi dan rasul dari azab pedih yang ditimpakan kepada kaumnya, termasuk kaum Nabi Luth As.

Beberapa bangunan dan benda bersejarah yang terdapat di dalamnya menjadikan tempat ini diakui umat lain. Sebut saja Al-Shakhra, batu tambatan Buraq dan tempat berpijaknya Rasulullah SAW ketika akan naik ke langit (Sidratul Muntaha), Masjid Kubah Batu (Dome of the Rock), masjid kuning yang dibangun oleh Khalifah Umar bin Khattab, serta peninggalan bangunan istana Nabi Sulaiman As. Ayat Al-Qur’an tentang Baitul Maqdis dan keberkahan negeri-negeri sekelilingnya terdapat pada Surat Al-Isra. “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. 17 ayat 1).

Ashabul Kahfi

Gua Ashabul Kahfi

Ashabul Kahfi adalah kisah sejumlah pemuda yang beriman kepada Allah SWT. Bersama mereka, ikut pula seekor anjing. Tertidur dalam gua selama ratusan tahun, para pemuda Ashabul Kahfi pun selamat dari kekejaman Diqyanus, Raja Romawi pemuja berhala. Demi menyelamatkan akidahnya, para pemuda Kahfi meninggalkan negerinya. Dengan rahmat dan perlindungan Allah SWT mereka tertidur selama 309 tahun dalam gua. Tanpa mereka sadari, badan mereka dibolak-balikkan ke kanan dan ke kiri, serta telinga ditutup sampai tidak terbangun oleh suara apapun, sedangkan anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Ketika terbangun, wajah kota telah berubah dan uang perak mereka sudah tidak berlaku. Sehingga membuat mereka sadar bahwa mereka tertidur bukan sehari atau setengah hari, melainkan ratusan tahun.

Hingga kini jumlah mereka masih menjadi perdebatan. Ada yang mengatakan tiga orang dan yang ke-empatnya adalah anjingnya, ada juga yang mengatakan tujuh orang, dan yang ke-delapan adalah anjingnya. Sesungguhnya hanya Allah SWT yang mengetahui jumlah mereka secara pasti.

Kisah Ashabul Kahfi memberikan inspirasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam teori hibernasi, yaitu kondisi ketidakaktifan dan penurunan metabolisme pada tubuh, serupa dengan kondisi tidur. Para pemuda Kahfi yang tertidur selama ratusan tahun tetap bertahan hidup tanpa makan dan minum serta tidak mengalami kerusakan pada tulang dan otot. Padahal kerusakan dan hancurnya otot tidak terhindarkan pada orang-orang yang kelaparan sehingga dapat menyebabkan kematian. Kini teori hibernasi lebih dikembangkan bagi para astronot dan para penderita kerusakan sel tulang.

Dunia Islam

LOS ANGELES – Jangan bayangkan dia mengenakan gamis, memelihara cambang panjang, dan berkopiah. Alih-alih berpidato dengan suara lantang mengkritik mereka yang tak berperilaku Islami, imam tinggi berambut pirang ini memulai khotbahnya dengan menceritakan kemenangan klub basket Los Angeles Lakers malam sebelumnya, disambung keterlibatan gengnya saat remaja, sebuah opera sabun TV, baru diakhiri dengan cerita tentang Hari Kiamat. Suhaib Webb, nama imam itu, juga tak canggung menggunakan bahasa gaul anak muda Amerika. Saat ia memergoki seorang jamaahnya mengantuk di belakang, secara berkelakar dia berbisik di mikrofon, “Tenang…tidak ada lembur malam ini, Bro.” Beginilah khotbah khas gaya Webb, ulama muda karismatik kelahiran Oklahoma yang masuk Islam beberapa tahun lalu. Jamaahnya berkembang di kalangan Muslim Amerika, terutama kaum muda. Ceramahnya bertabur referensi budaya pop, sebanyak dia menyitir ayat Alquran atau Hadis. Untuk gayanya ini, ia punya alasan. “Jamaah saya umumnya adalah mualaf atau generasi muda yang lahir dan besar di AS. Apakah kita akan mencapai mereka dengan pesan Arab atau dengan pesan Pakistan (?) Bukankah akan lebih mudah menjangkau mereka dengan pesan gaya Amerika bukan (?)” katanya balik bertanya.

Webb, 38 tahun, berasal dari Santa Clara, California. Dia adalah seorang sarjana dan pendidik. Aktif di LSM nirlaba American Muslim Society, ia kini juga menjangkau jamaah yang lebih luas melalui dakwah online di situs pribadinya, Masjid Virtual. Webb disebut Los Angeles Times sebagai salah satu tokoh muda yang berada di garis depan gerakan untuk menciptakan ‘Islam gaya Amerika’; sejalan dengan Alquran dan sunah tapi juga mencerminkan adat dan budaya Amerika. Dikenal dengan gaya santai, ia telah membantu mempromosikan ide bahwa Islam terbuka untuk sebuah interpretasi Amerika modern. Kadang-kadang, pendekatannya dianggap kalangan garis keras sebagai ‘tampaknya hampir asusila’.

Dalam konferensi Muslim di Long Beach, California, tahun lalu, ia menyarankan bahwa masjid juga merangkul kalangan gay. Setelah itu, ia didatangi oleh seorang imam lokal yang menuduh dia “racun”. “Saya katakan kepadanya, ‘Terus terang, Anda akan menjadi tidak relevan dalam 10 tahun,'” kata Webb. Dia fasih dalam bahasa Arab, Quran, dan belajar selama enam tahun di salah satu lembaga terkemuka di dunia Islam, Al-Azhar University di Mesir. Di sanalah ia menyadari, tak semua gaya pendekatan ala Timur Tengah cocok diterapkan di masyarakatnya. “Contohnya saja, berkhotbah dengan lebih banyak menggunakan bahasa Arab, tidak mampu berkomunikasi dengan jemaat non-Arab, dan tidak terhubung dengan mudah dengan anak muda,” katanya.

Muslim AS, katanya, berharap para pemimpin agama mereka memainkan peran yang lebih luas, lebih pastoral, kata Hossam Aljabri, direktur eksekutif Masyarakat Muslim Amerika, sebuah kelompok keagamaan dan pendidikan nasional. “Masyarakat menginginkan imam yang bisa datang dan pergi di luar memimpin doa dan membaca Quran. Mereka ingin para imam mengisi peranan sosial konseling dan berurusan dengan tetangga.” Webb mengamini. Prinsip dasar iman tidak akan berubah, katanya, tapi banyak hukum yang dapat ditafsirkan secara berbeda dalam berbagai komunitas. Tidak seperti beberapa imam, ia tidak keberatan dengan musik dan berkeyakinan Muslim juga boleh merayakan hari libur nasional seperti Hari Ibu dan Thanksgiving.

Namun, mengingat keragaman etnis Muslim AS, menemukan sebuah konsensus untuk Islam Amerika tunggal sangat sulit. Beberapa mendukung reformasi, lainnya menentang perubahan. Lepas dari itu semua, Webb diterima banyak kalangan, baik dalam Islam maupun di luar Islam. “Dia imam yang paling gampang didekati di AS,” kata Nour Mattar, pendiri stasiun radio Muslim pertama di AS. “Dan dia tidak membosankan untuk didengarkan ceramahnya.”

(Sumber: republika.co.id)

Sejak kapan Israel Merdeka (?) Kapan ia terjajah di Bumi Palestina (?)

Sub judul diatas sengaja saya tempatkan diawal artikel ini, selain untuk memberikan stimulus, juga agar mindset kita tidak terjebak dengan apa yang dirayakan oleh mereka tentang hari kemerdekaan Israel Raya. Tulisan ini juga bukan untuk mengingatkan ‘HUT’ Israel yang ke-63, tetapi sedikit urun rembuk agar semua mata ‘melek’ bahwa siapa yang menjajah dan terjajah lebih jelas terdeskripsikan. Sehingga penilaian dan pemahaman tentang klaim negara Israel Raya tidak ahistory. Hari Kemerdekaan atau Independence Day selalu dimaknai setelah meraih kemenangan dari jajahan atau ketakberdayaan. Lalu bagaimana bisa dikatakan merdeka, jika yang terjadi justru merekalah yang mencaplok, menjajah, membunuh dan mengusir jutaan pribumi dengan dalil Al-kitab bahwa bangsa Yahudi lah yang pantas hidup di bumi Palestina. Baiklah, untuk lebih jelas mari kita telusuri sejarah singkat kenapa tanah Palestina ini menjadi sengketa sepanjang masa. Tafsir Al-Quran menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim As. atau yang mereka sebut Abraham, diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (QS. 21:69-71). Putra nabi Ibrahim adalah nabi Ismail dan nabi Ishak, kemudian putra nabi Ishak adalah nabi Yakub As. keturunan nabi Yakub dari 12 putranya inilah yang kemudian dikenal sebagai suku Israel.

Cordova Hadir Kemanapun Destinasi Anda

Bukan sekedar sensasi sebenarnya saat kita melakukan perjalanan keliling dunia, traveling menuju destinasi-destinasi impian itu memiliki ragam manfaat yang dapat menyeimbangkan manusia dalam dua dimensi. Tentunya sebagai manusia kita memiliki kecenderungan untuk menikmati tempat-tempat unik yang menyenangkan dalam hidup kita. Selain itu, kita memiliki kesempatan untuk menikmati keindahan suatu tempat agar selalu bersyukur merasakan setiap pojokan bumi yang sangat luas. Membuka mindset dalam menjelajah belahan bumi yang terpijak adalah buah manusia yang melakukan perjalanan menuju tempat-tempat yang ada dalam impiannya. Seperti hal-nya Rasulullah ketika melakukan perjalanan jauh ke negeri Syam, banyak hal yang ditemukan untuk dijadikan pelajaran dalam dakwahnya. Pun demikian dengan para sahabat yang ‘berkelana’ ke negeri jauh, mengenal dan menyebarkan misi Rahmatan Lil’Alaminnya. Perjalanan kemana pun destinasinya, ketika menghadirkan soul, maka ia akan menjadi sebuah cerminan tentang apa dan siapa dirinya. Menyadari betapa luas dan beragamnya kehidupan di muka Bumi. Tetapi dalam meraih perjalanan indah itu ada dua selling point yang sulit dirasakan, yakni konsisten terhadap jatidiri seorang muslim dan kenyamanan berjalan ditemani orang yang memiliki kesamaan bahasa dan budaya.

Terlepas dari mahirnya kita berbahasa di negeri orang, tentunya masih terasa hambar ketika tak ada satu pun guide yang memiliki persamaan budaya, atau hanya ditemani oleh seorang guide yang asing. Asing dari budaya maupun dari bahasa. Dari sanalah Cordova merambah pada satu titik perbedaan dalam dunia traveling. Mencoba untuk membangun network dengan ‘menempatkan’ perwakilannya di setiap destinasi yang dituju. Impian Cordova in Worldwide, yang mengedepankan ‘Muslim Journey’ rasanya akan segera menjadi kenyataan dengan generasi yang siap melayani Anda kemana pun tujuannya. Tak perlu ragu akan kehalalan foods saat di Eropa, tak lagi canggung kemana arah kiblat dan letak masjid di sebuah negeri yang minoritas muslim, dan yang paling spesial karena Anda akan ditemani oleh perwakilan Cordova berkebangsaan Indonesia.

Di Timur Tengah seperti Egypt, Marroco, Al-Jazair, Tunisia, dan Jordania kami memiliki team yang siap melayani Anda sepenuh hati. Begitu pun di Istanbul, Turkey hingga belahan Eropa seperti Hungaria, German, Perancis dan terlebih di Cordoba, Spanyol team kami akan menemani Anda dalam melakukan perjalanan yang luar biasa. Pun demikian di Lakemba serta belahan bumi Australia lainnya, Anda akan selalu bersama dengan Cordova.

Kami sangat menyadari bahwa setiap akan melakukan perjalanan itu, harapan utamanya adalah mencari kenyamanan. Dengan guide yang memiliki budaya dan visi sama sebagai muslim, rasanya kenyamanan perjalanan itu akan lebih memberikan dampak positif. So, insya Allah Cordova akan selalu hadir dimanapun destinasi Anda!