Seri:2
Europe Muslim Journey

Pada artikel seri 1 Europe Muslim Journey, disebutkan bahwa Cordoba menjadi inspirasi bagi setiap manusia yang menyaksikan kesempurnaan yang mendetail tantang sejarah kota ini. Bukan sekedar kemegahan bangunan disertai ukiran interiornya yang fantastis saja yang dapat dinikmati setiap orang, namun tumbuh subur ilmu pengetahuannya juga ternyata menjadi cikal bakal pesatnya perkembangan Eropa di masa kini. Cordoba benar-benar meninggalkan jejak kejayaan Islam yang tidak hanya meninggalkan bangunan-bangunan megah. Tetapi mewariskan peradaban dan ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya.

Seri: 1
Europe Muslim Journey

Jika Anda sebagai petualang sejati, tentu sangat ingin merasakan pijakan di tempat-tempat yang memiliki keindahan luar-biasa. Terlebih jika tempat itu terbalut oleh lukisan sejarah yang masyhur di seantero bumi. Yah, datanglah ke sebuah ‘situs’ Islam di dataran kota Matador, Spanyol. Cordoba, demikian sebuah kota yang seolah hilang ditelan bumi, terhimpit oleh desakan modernitas dan kepungan kapitalis yang menyeruak. Peradaban yang terkenal bukan hanya karena pengaruhnya dalam menguasai Eropa, tetapi semua mengakui, bahwa Cordoba adalah sebuah kota yang dapat menginspirasi setiap manusia untuk melakukan langkah perubahan.

Lebih dari puluhan tahun, sejak Israel resmi kembali menjajah negeri Palestina pada 1948, sejak itu pula bangsa yang tak kenal malu itu, mulai menancapkan taringnya di negeri Palestina dengan membunuh dan mengusir lebih dari jutaan muslim Palestina. Mereka menjajah semua jengkal tanah milik Palestina terkecuali Jalur Gaza, yang memang sulit tuk ditaklukkan. Ibarat tembok besar yang tak pernah goyah oleh serangan zionis Israel. Menilik sedikit sejarah bagaimana negeri ‘Si Muka Dua’ Israel ini berdiri. Efek dari pemusnahan bangsa Yahudi oleh Nazi, melalui gerakan antisemit di seluruh dunia melahirkan reaksi balik berupa gerakan Zionisme sedunia. Tokoh yang menggagas gerakan ini adalah Dr. Theodore Herzl (1896), seorang Yahudi Hongaria di Paris. Menurut Herzl, satu-satunya obat mujarab untuk menanggulangi antisemitisme adalah dengan menciptakan suatu tanah air bagi Bangsa Yahudi. Melalui berbagai propaganda, tujuan Herzl mulai direspon oleh seluruh Bangsa Yahudi yang tersisa, namun belum ditegaskan dimana letak tanah air bangsa Yahudi akan dibangun. Awalnya disebut Argentina atau Palestina, tetapi dalam kongres kaum Zionis pertama di Basel, Swiss tahun 1987, mereka menetapkan Palestina sebagai pilihannya.

Seperti yang tertuang dalam artikel sebelumnya, kita akan membahas sedikit tentang pohon yang menjadi ‘pelindung’ bangsa yahudi. Bagaimana ciri pohon itu, lalu kenapa Gharqad menjadi satu-satu nya jenis pohon yang melindungi bangsa Yahudi. Tetapi perlu sekali lagi kita tekankan, bahwa keyakinan kita pada hadist Nabi mengenai pohon Gharqad dan ketakutan bangsa yahudi itu harus melebihi keyakinan mereka pada sabda Rasulullah SAW. Tidak seperti segelintir orang yang membenturkan hadist tersebut dengan keterbatasan akalnya. Menurutnya, semua itu hanya sebatas kiasan atau hal yang tidak mungkin terjadi, seolah ditutup-tutupi kebenarannya. Baiklah, kita beranjak pada pengetahuan tentang Gharqad. Pohon ini bentuknya jauh dari indah, sebab bukan termasuk tanaman hias. Namun pohon ini termasuk salahsatu ‘benda tak bernyawa’ yang membangkang terhadap perintah Allah SWT dengan melindungi bangsa yahudi.

Airmata dunia sudah terlalu kering meratapi kesengsaraan bangsa Palestina. Darah sudah menjadi gelontoran marus yang merata di setiap jengkal tanah Palaestina. Blokade dan isolasi membuat anak-anak Palestina menjerit menahan rasa lapar dan dahaga, mirisnya, semua ini terjadi di kedaulatan tanah Palestina yang di klaim sebagai tanah suci milik yahudi Israel. Yah, tragedi ‘Black Monday’ kemarin adalah penegasan kembali untuk membuka mata semua dunia tentang kiprah, watak dan arogansi Israel sebenarnya. Menentang perdamaian, anti humanisme, bangsa bar-bar dan tak tahu diri. Karena urat malunya sudah terputus, beberapa tahun silam mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon pernah ditanya oleh wartawan tentang batas wilayah negara Israel, maka dengan sombong dia menjawab bahwa batas teritorial negaranya adalah sepanjang kaki-kaki militernya mampu mencengkramkan kuku-kukunya. Batas wilayah negara Israel Raya menurutnya adalah seluruh Timur Tengah, bukan hanya Palestina.

Pergi melancong di seputar Eropa tentu berbeda dalam soal mengisi perut dibanding dengan Tanah Air. Di Indonesia, mencari makanan relatif lebih mudah. Warung, restoran, kafe bahkan pedagang kaki lima menjual aneka makanan bercita rasa nusantara. Pun demikian di kota-kota di Eropa, meski banyak ditemukan restoran-restoran sepanjang jalan dengan ragam menu yang terhidang. Tetapi kita sering ragu dengan kehalalan makanannya. Karena yang paling terpenting adalah asupan makan bergizi tetapi juga terjaga kehalalannya.

Save our Generation

Seperti biasa, setiap bertemunya, saya selalu mendapatkan kejutan-kejutan segar dari buah pikirnya yang brilian. Bukan hanya sebagai aset bangsa, saya pikir beliau juga adalah aset Islam yang teramat berharga, tuk merealisasikan cita-cita dan rasa rindu pada kejayaan Islam yang kan berkibar dibelahan Bumi manapun. Pada suatu ketika, saya ditanya dengan sebuah pertanyaan klasik. “Kenapa Islam terkenal sebagai agama yang kejam, sadis dan seram (?)”, “Kenapa setiap orang di planet ini yang ingin belajar dan tahu tentang Islam, mereka justru menemukan image yang berlawanan dengan misi Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin (?)”. Sejenak saya berpikir dan hanya menyalahkan para “Oknum Islam” yang membuat image Islam sangat buruk dikalangan non-muslim. Yah, para “teroris” yang mengatas-namakan Islam sebagai media jihadnya tuk memerangi musuh-musuh Islam. Yah, mereka yang sudah membuat citra Islam buruk di dunia international, pikirku kembali menyeruak.

Jika Anda berkesempatan menjelajah negeri-negeri impian, dan menyaksikan bagaimana bangunan-bangunan indah menjulang tinggi, maka rasa takjub tiada tara menghampiri pandangan Anda tuk mengaguminya. Lihatlah bagaimana Pyramida dan Sphink berdiri kokoh, bagaimana pula tembok raksasa membentang sekian mil negeri China. Keindahan arsitektur Taj Mahal pun mampu menyihir batasan pandang manusia. Belum lagi dengan Borobudur yang nyaris tiada cacat, seolah goresan bangunan-bangunan itu mewakili nafas kuno yang masih bertengger diantara bangunan-bangunan modern masa kini. Masih banyak bangunan-bangunan indah yang menakjubkan hasil karya manusia dibelahan bumi lainnya. Tentu selain memiliki tujuan, pembangunan itu selalu diwarnai rasa kelam oleh masyarakat sekitar dalam proses pembangunannya. Saya teringat dengan tulisan seorang penulis wanita Mesir yang terkenal, Nawal Saadawi. Ia menuturkan, jika Anda hendak menuju sebuah bangunan yang menjadi simbol peradaban –seperti halnya Pyramida, tembok raksasa dll- maka pastikan sebelumnya Anda berputar mengelilingi terlebih dulu ke perkampungan masyarakat di sekitarnya.

Sebuah tim riset dari Italia yang meneliti peninggalan bangsa Mesir Kuno menemukan sebuah ruangan yang mirip tempat permainan bowling. Penemuan ini merupakan hasil kerja keras para periset di provinsi Fayum, sekitar 100 km barat daya Cairo.