See u… Cikgu!

Pertemuan singkat terkadang membuat ending yang berasa, terlebih pertemuan itu telah menyatukan rasa. Bak seorang soulmate yang ditinggal kekasih, rasa yang berkecamuk menyentuh jiwa. Begitulah perasaan Mai Pedro, Cordova team yang mendapat tugas mengguide para Encik Guru (Cikgu) asal Brunai Darussalam, dalam perjalanan smartTRIP di Jakarta, Bogor dan Bandung selama 5 hari. “Begitu menyesakkan”, gumam Pedro, usai mengantar kepulangan Cikgu di Bandara Soekarno Hatta beberapa hari lalu. Yah, ia merasa kehilangan dengan 20 peserta smartTRIP, betapa tidak, selama perjalanan totalitas rasa telah diberikan oleh Pedro. Kemana dan kapan pun ia layani dengan suka rela tak kenal lelah. “Mereka sudah seperti keluarga saya”, tambahnya dengan sedikit berkaca. Tema ‘Selayang Pandang’ pada smartTRIP ini benar-benar menjadi sekilas pandang indahnya suatu ikatan emosional. Ketika nilai layanan itu terlahir dari jiwa, maka semuanya kan berasa pula oleh jiwa yang terlayani.

Pertemuan singkat terkadang membuat ending yang berasa, terlebih pertemuan itu telah menyatukan rasa. Bak seorang soulmate yang ditinggal kekasih, rasa yang berkecamuk menyentuh jiwa. Begitulah perasaan Mai Pedro, Cordova team yang mendapat tugas mengguide para Encik Guru (Cikgu) asal Brunai Darussalam, dalam perjalanan smartTRIP di Jakarta, Bogor dan Bandung selama 5 hari. “Begitu menyesakkan”, gumam Pedro, usai mengantar kepulangan Cikgu di Bandara Soekarno Hatta beberapa hari lalu. Yah, ia merasa kehilangan dengan 20 peserta smartTRIP, betapa tidak, selama perjalanan totalitas rasa telah diberikan oleh Pedro. Kemana dan kapan pun ia layani dengan suka rela tak kenal lelah. “Mereka sudah seperti keluarga saya”, tambahnya dengan sedikit berkaca. Tema ‘Selayang Pandang’ pada smartTRIP ini benar-benar menjadi sekilas pandang indahnya suatu ikatan emosional. Ketika nilai layanan itu terlahir dari jiwa, maka semuanya kan berasa pula oleh jiwa yang terlayani.

Begitulah Pedro, pemuda berdarah Aceh dengan senyum khasnya ini, menarik rasa semua peserta smartTRIP. Bukan hanya karena handsome (seperti yang diungkapkan beberapa Cikgu kepadanya), ia juga pandai dan gesit dalam memberikan pelayanan. Tak pernah mengeluh, ia selalu tersenyum dan membantu setiap diminta pertolongan. Wal hasil, banyak para Cikgu yang simpati kepada ayah beranak dua ini. Bahkan tak segan-segan, mereka minta untuk kembali di handle oleh Mai Pedro, jika suatu saat nanti kembali ke Indonesia. Tidak sedikit pula yang minta photo bareng dengannya.

“Subhanallah, Ane terkesan banget kang”, tuturnya lagi. “Para Cikgu dari Brunei itu orangnya asyik-asyik, mereka baik dan sangat antusias datang ke Indonesia, terlebih saat menyaksikan seni angklung Mang Udjo saat ke Bandung, wah seru banget deh”, timpahnya dengan semangat 45.

Para Cikgu perwakilan dari perhimpunan kepala sekolah Brunei Darussalam ini, bukan hanya melakukan studi banding tentang kurikulum dan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) anak-anak sekolah dasar, mereka juga sekaligus menikmati dan mempelajari setiap budaya yang mereka saksikan baik di Jakarta, maupun Bogor dan Bandung.

Ada kesamaan dan perbedaan antara budaya serta adat Brunei Darussalam dan Indonesia, tetapi rumpun kita sama, sama-sama melayu yang menjungjung tinggi rasa sopan dan santun.
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita numpang mandi, kalau ada umur panjang, boleh kita berjumpa lagi

See u… Cikgu!

The Power of smartTRIP

Ada yang berbeda pada hari Ahad, (10/03) kemarin. Tidak seperti biasanya, Cordova selalu melayani jemaah smartUMRAH, smartHAJJ dan smartJOURNEY, dimana kita selalu melayani mereka untuk berangkat menuju Baitullah, dan journey ke destinasi belahan Bumi lainnya. Namun, kali ini melalui product barunya, Cordova melebarkan sayap pada dunia traveling, smartTRIP. Kali ini, Cordova melayani 20 warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke Indonesia. Mereka adalah perhimpunan Kepala Sekolah dari negeri tetangga, Brunei Darussalam. Selain untuk studi banding mengenai kurikulum dan proses Belajar mengajar di beberapa sekolah di Jakarta dan Bandung, mereka juga ingin mengenal lebih jauh tentang budaya Indonesia, budaya yang memiliki kesamaan rumpun serta menikmati kuliner Indonesia yang beraneka ragam. Sesuai dengan standar Cordova, mereka pun merasakan bagaimana Cordova melayani para tamunya. Dengan taste yang penuh value, Cordova mencoba untuk memberikan rasa yang berbeda kepada mereka, yang –mungkin- telah beberapa kali mengunjungi Indonesia.

Misi menyiarkan Islam yang indah dan elegant, coba ditampilkan Cordova dalam smartTRIP ini. Memberikan pelayanan total, untuk mengesankan hangatnya masyarakat Indonesia kepada setiap tamunya yang datang dan singgah di negeri ini. Menjadi ‘duta’ pariwisata Indonesia yang mengenalkan setiap destinasi yang akan mereka singgahi. Selain itu, mengenalkan juga bagaimana Indonesia menjadi surga bagi mereka yang ‘gila’ belanja dan berburu kuliner. Aneka ragam rasa dengan rempah yang meruah.

Cordova mencoba membangun sebuah layanan inbound yang berkualitas dari semua aspek. Bukan hanya dalam melayani –yang sejatinya- adalah pekerjaan inti dari sebuah perusahaan jasa, namun jauh lebih dari itu. Cordova juga mencoba menjembatani bagaimana kultur peserta inbound dengan budaya yang akan mereka singgahi selama di Indonesia. Selain itu, bentukan content wisata dan pernik yang mereka dapatkan adalah hal yang sangat bernilai. Bernilai bukan hanya dari segi manfaatnya, tetapi dari keindahan artistik maupun kenyamanannya.

smartTRIP menjadi sebuah product yang diluncurkan untuk menjembatani Warga Negara Asing mengenal Indonesia dengan sentuhan yang berbeda. Memberikan kesan yang penuh dengan rasa.

Selamat datang di Indonesia Cikgu!

It’s Brunei Day

Ada yang berbeda pada hari Ahad, (10/03) kemarin. Tidak seperti biasanya, Cordova selalu melayani jemaah smartUMRAH, smartHAJJ dan smartJOURNEY, dimana kita selalu melayani mereka untuk berangkat menuju Baitullah, dan journey ke destinasi belahan Bumi lainnya. Namun, kali ini melalui product barunya, Cordova melebarkan sayap pada dunia traveling, smartTRIP. Kali ini, Cordova melayani 20 warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke Indonesia. Mereka adalah perhimpunan Kepala Sekolah dari negeri tetangga, Brunei Darussalam. Selain untuk studi banding mengenai kurikulum dan proses Belajar mengajar di beberapa sekolah di Jakarta dan Bandung, mereka juga ingin mengenal lebih jauh tentang budaya Indonesia, budaya yang memiliki kesamaan rumpun serta menikmati kuliner Indonesia yang beraneka ragam. Sesuai dengan standar Cordova, mereka pun merasakan bagaimana Cordova melayani para tamunya. Dengan taste yang penuh value, Cordova mencoba untuk memberikan rasa yang berbeda kepada mereka, yang –mungkin- telah beberapa kali mengunjungi Indonesia.