Mina, (19/20)

Setelah melaksanakan thawaf ifadah, jemaah Cordova kembali menuju Mina untuk melakukan Jumrah Aqabah. Sekitar pukul 19:30 WSA. rombongan bertolak menuju Jamarat (tempat melontar). Tahun ini, letak tenda dengan jamarat sedikit lebih dekat dibanding tahun lalu. Sekitar 3 KM harus ditempuh oleh jemaah Cordova. Bukan hanya smartHAJJ Cordova yang rela harus menempuh perjalanan melelahkan ini, semua tenda VIP Indonesia juga sama terletak lumayan jauh sebelah utara jamarat. Lebih melelahkan lagi yang dialami oleh sebagian jemaah reguler yang harus menempuh perjalanan lontar ini lebih dari 5 KM bahkan harus melalui terowongan Mina.

Arafah (18/12)

“Saat inilah detik-detik termahal yang Bapak, Ibu keluarkan dana untuk ibadah haji,” Ungkap Ust. Mawardi Bahrain menjelang khutbah Arafah jemaah smartHAJJ Cordova 1428 Selasa Siang (18/12). Khutbah dan do’a bersama yang langsung dibawakan oleh Prof. Dr. Satori Ismail ini disetting khusus guna mendukung kekhusyuan hamba yang “merengek” memohon doa pada Sang Pencipta. Siang itu, tidak ada canda, tawa apalagi berlaga kaya (Baca; Angkuh). Semua tertunduk khusyuk dihadapan Allah SWT. Semua sama dihadapan-Nya. Berpakaian serba putih, berteduh dibawah tenda yang serba terbatas.

Madinah, (12/12)

Tepat pukul 01:30 dini hari waktu Madinah, jemaah Al Hamra tiba di hotel Darul Iman Intercontinental. Setelah mendarat di bandara Madinah pukul 23:45 tengah malam, jemaah dihadapi dengan antrian pengurusan passport oleh Maktab yang mengurusi jemaah plus. Namun mereka masih terlihat berseri, sesekali melempar senyum pada team penjemputan Madinah. Tiba di hotel Intercontinental Madinah mereka langsung disambut dengan welcome drink. Information desk (Cordova) yang terpampang unik juga menyediakan pin-pin menarik dengan ragam warna dan gambar. Semua itu gratis dibagikan bukan hanya untuk jemaah Cordova, namun jemaah lainpun bisa mendapatkannya.

Jeddah (11/12)

Rombongan ke dua smartHAJJ Cordova 1428 H. tiba di tanah suci. Dengan menggunakan pesawat Garuda bernomor GA 984 jemaah sampai di bandara King Abdul Aziz, Jeddah pukul 18:15 WSA dengan selamat. Seperti biasanya rombongan melakukan sujud syukur bersama, diantara rentetan “keruwetan” kondisi terminal haji. Menurut laporan team penjemput di bandara, wajah mereka sumringah menandakan kesyukuran yang tiada tara menginjakan tanah suci sebagai tamu Allah.

Madinah, (11/12)

Tepat pukul 08:00 Waktu Madinah, rombongan Cordova berziarah menuju masjid Quba sekaligus sholat dua rakaat di masjid itu, tentunya dengan kondisi suci (berwudlu) semenjak dari hotel. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. “Siapa yang berwudlu dari rumahnya, kemudian dia datang ke masjid Quba dan sholat didalamnya, baginya pahala Berumrah,” Demikian salah satu alasan masjid Quba ini menjadi tujuan awal berziarah di Madinah.

Mekkah, (10/12)

Perbedaan tanggal hijriyah dengan masehi dalam penanggalan agenda haji sangat berpengaruh dalam menjalankan ibadah haji. Beberapa tahun lalu, lebih parah pengumuman Yaumul Arafah (09 Dzulhijjah) diumumkan setelah tanggal 5 Dzulhijjah. Kontan saja semua hotel dan transportasi akan mengalami keguncahan.

Madinah, (10/12)

Madinah Al-Munawarah terkenal sejak dulu sebagai kota yang damai. Penduduknya ramah, udaranya pun tidak terlalu panas, cenderung lebih bersahabat bagi jemaah haji. Namun menjelang haji tahun ini, udaranya sudah terasa dingin. Angin padang pasir lebih banyak menyapu pemondokan jemaah disekitar masjid Nabawi. Masjid Rasul yang tak pernah henti dari denyutan nafas manusia.

Mekkah, (08/12)

Setelah mengudara kurang lebih 9 jam lamanya, dengan pesawat GA 7065, jemaah Cordova sampai dengan selamat di bandara haji King Abdul Aziz, Jeddah, Saudi Arabia. Takbir, tahmid dan beragam rasa syukur mereka tampakkan begitu menginjakkan kaki di Tanah Suci.

Pemerintah Arab Saudi tak pernah berhenti membangun infrastruktur untuk melayani tamu-tamu Allah setiap tahunnya. Dari pembenahan fasilitas Masjid Al Haram, masjid Nabawi, jalan-jalan layang dan juga hotel-hotel bertingkat disekitar tanah Haram terus digalakan. Tahun lalu, saya menyaksikan bagaimana keseriusan pihak kerajaan untuk melayani jemaah haji dengan pembangunan sebuah proyek raksasa, persis di pinggir halaman bagian selatan Masjid Al Haram, sedang berlangsung penyelesaian hotel “Zamzam Tower”. Saat itu, tepatnya setahun lalu banyak kalangan yang menyebutkan hotel ini akan menjadi bangunan tertinggi di kota Mekkah. Saya juga salut pada ribuan tenaga kerja yang setiap hari sibuk di area “Zamzam Tower”, berseragam pakaian warna ungu gelap bertuliskan “Saudi bin Laden Group.”