Pada hari Tarwiyah, tanggal 8 Dzulhijjah jamaah bergegas meningggalkan hotel di Makkah menuju Mina. Di tenda Mina smartHAJJ Cordova mempersiapkan segala sesuatunya jelang wukuf di Arafah keesokan harinya, seperti apa yang pernah dilaksanakan Rasulullah SAW pada tanggal 8 Zulhijjah tahun 10 Hijriah.

no images were found

Dokumentasi perjalanan smartHAJJ Cordova dari Madinah menuju Makkah untuk melaksanakan Umroh. Diawali dengan berpamitan kepada Baginda Rasul dilanjutkan dengan saling bermaafan antara sesama jamaah hingga prosesi Umroh itu sendiri. Seluruh rangkaian ibadah Umroh akhirnya selesai pada jam 2 dini hari waktu KSA. Semangat mabrur tampak begitu lekat di wajah para jamaah hingga tak tampak sedikitpun keletihan dalam raut mereka.



VIP Lounge Jeddah, Langkah pertama smartHAJJ

Usai mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Jemaah dijemput oleh kendaraan khusus yang akan membawa ke VIP Lounge Bandara –Jeddah. Usaha maksimal untuk memberikan yang layak bagi tetamu ALLAH. Bukan tuk ber-‘jumawa’, tokh karena –memang- setiap tahun Cordova coba memfasilitasi yang terbaik bagi smartHAJJ, termasuk pelayanan pertama di Tanah Suci, berupa VIP Lounge. Sedikit memberikan ‘ruang’ bagi mereka tuk istirahat menjelang perjalanan jauh menuju Madinah.

Tidak terasa, waktu terus berlari tanpa menoleh dan berhenti sedikit pun. Detik-detik keberangkatan jemaah haji sudah semakin mendekat. Bagi kami, tiada agenda besar dalam aktivitas kerja, selain menghadapi hari-hari haji. Menjadi bagian dari helaian ‘rongga’ penyangga tamu suci-Nya adalah komitmen kami. Semua detak aktivitas tertuju pada satu rentetan perjalanan haji, baik di Tanah Air, maupun di Tanah Suci nanti. Dalam penantian menuju moment suci itu, banyak hal –tentunya- pada masa-masa seperti ini.

Dalam tataran teori, makna ikhlas sangat mudah untuk dipresentasikan, terlebih dijadikan semacam buah bibir. Lalu apa dalam konteks praktis, rasa ikhlas mudah pula diaplikasikan (?) Hanya kita tentunya yang mampu menjawab semua itu. karena ikhlas adalah sesuatu yang hanya bisa dikerjakan oleh kekuatan hati. Sehebat apapun nilai postif dari pekerjaan, jika pesona ikhlas tak bersemi dalam jiwa, maka yakinlah segala sesuatunya akan terasa berat.

Manusia adalah makhluk dinamis, tidak statis. Tidak selalu datar, terlebih diam membatu. Bergerak dan terus bergerak. Tetapi dari pergerakan itu, hanya organ yang bersifat motorik saja yang membedakan manusia dengan benda mati, padahal manusia juga bisa berubah menjadi makhluk yang statis dan bahkan diam jika tidak disebut ‘mati’. Sebutan ‘ekstrim’ itu tentu mengundang pro-kontra ketika kita hanya mendengar kalimat ‘Manusia bisa berubah menjadi benda mati’, yah mati disini ketika brain tidak menghasilkan sesuatu yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.

Mustahil hidup tanpa cerita, dan cerita tanpa kehidupan. Namun banyak cerita yang terlupa dalam sebuah hidup. Kadang signal kehidupan meredup hanya karena kita sulit tuk mengenalnya. Hanya dengan ‘bergerak’ lah signal kehidupan itu akan menyala dan survive dalam menghadapi segala kemungkinan hidup. Contoh sederhana dalam memandang kehidupan kita ambil sample tentang salah satu masakan favorit Jepang. Kita sangat tahu bahwa orang Jepang sangat menyukai seafood yang masih mentah.