Mabrur Berawal dari Ikhlas

Dalam tataran teori, makna ikhlas sangat mudah untuk dipresentasikan, terlebih dijadikan semacam buah bibir. Lalu apa dalam konteks praktis, rasa ikhlas mudah pula diaplikasikan (?) Hanya kita tentunya yang mampu menjawab semua itu. karena ikhlas adalah sesuatu yang hanya bisa dikerjakan oleh kekuatan hati. Sehebat apapun nilai postif dari pekerjaan, jika pesona ikhlas tak bersemi dalam jiwa, maka yakinlah segala sesuatunya akan terasa berat. Jangankan untuk melakukan hal-hal besar, untuk tersenyum saja, jika keikhlasan tak pernah ada, maka mulut ini akan sulit digerakkan. Padahal tersenyum adalah hal yang paling ringan dalam beribadah.

Terlebih jika konsep ikhlas ini kita tarik ke ruang lingkup pelaksanaan haji yang benar-benar membutuhkan keikhlasan super hebat. Bayangkan saja, mulai dari niatan haji, pengeluaran biaya yang tak sedikit, menghadapi prihal crowded di tanah suci, meninggalkan keluarga, dan 1001 masalah teknis maupun non-teknis lainnya. Ikhlas adalah satu-satunya kunci yang akan menjadikan setiap perjalanan haji menjadi lebih mudah dan bermakna. Sahabat dekat ikhlas adalah sabar, berbeda dengan sabar, terkadang tidak selamanya orang sabar akan mengikhlaskan segala sesuatu, namun dengan keikhlasan, ia akan meliputi rasa sabar yang tak terhingga.

Ikhlas adalah sesuatu yang sangat berharga menjadi bekal perjalanan haji. Tanpa jiwa ikhlas, semuanya benar-benar akan menjadi ancaman pelebur pahala mabrur. Setiap orang meyakini bahwa pelaksanaan haji selalu saja memberikan cerita yang tidak selamanya indah tuk dirasa. Seorang teman yang juga pakar bahasa Arab, memberikan plesetan mengenai kata ikhlas. Ikhlas hampir sama dengan makna kholas, yakni “sudahlah”. Menyudahi segala perkara yang terjadi dengan perasaan ikhlas terhadap segala sesuatu yang telah terjadi. Selain itu penyerahan diri yang total menjadikan jiwa semakin mantap adalah bagian makna ikhlas.

Menjelang bulan-bulan haji, rasa ikhlas harus benar-benar diolah kembali. Menjadi sesuatu yang berharga laiknya sebuah senjata kala maju ke medan perang. Tanpa senjata di laga pertempuran, kita akan sulit menembus panji kemenangan, tidak mustahil tanpa senjata kita juga akan mati konyol di medan laga. Ikhlas adalah senjata dan bekal perang di medan haji yang sangat “buas”. Ia akan meng-cover segala kemungkinan serangan hati saat berada di tanah suci. Karena dari sanalah, segala point haji kita ditentukan. Ikhlas memang segalanya.

Ikhlas tak perlu belajar namun perlu dibiasakan. Ikhlas adalah komandan hati dalam merangkai ibadah lainnya. Dengan ikhlas pula manusia akan mudah mendapatkan apa yang diinginkan. Karena klu-nya satu, ALLAH SWT hanya menerima peribadatan hamba-Nya atas dasar keikhlasan jiwa.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *