25 Mei – 2 Juni 2014

Mungkin tema diatas sedikit mirip dengan sebuah iklan tentang product yang dipasarkan di berbagai media mainstream yang ada. Sebuah kalimat penguat untuk memberikan citra yang berbeda dengan product-product lain pada umumnya. Ada semacam eksklusivitas pada citra yang dipasarkannya, jarang dan unik. Ya, pun demikian dengan maksud tema diatas.

Masih mengenai seputar parenting, karena memang kasus memilukan yang terjadi di sebuah sekolah Internasional itu, membuat semua orang terbelalak akan tragedi yang menghancurkan masa depan generasi Bangsa. Bukan hanya pelecehan, tetapi jauh dari itu,ini menjadi sebuah tragedi kemanusiaan yang merampok hati nurani semua orangtua.Semua orang yang menyaksikan tragedi itu, dipastikan akan geram, kesal dan hancur.

Bumi yang kita huni ini adalah tempat kita hidup, bertempat tinggal, beraktivitas, dan menjalankan fase-fase kehidupan manusia mulai dari lahir hingga mati –tentunya-. Bumi ini adalah anugerah dari sang Pencipta. Manusia tidak perlu repot membuat dan merancang taman dan ruang kehidupan. Sebelum kita lahir, bumi telah ada dan tersedia untuk kita, kita hanya tinggal menempatinya saja dan menikmati segala fasilitas yang ada di dalamnya.

Takkan habis bincang-bincang kita seputar anak. Belahan jiwa yang jadi obrolan utama selepas kerja. Amanah ALLAH yang satu ini membutuhkan perhatian ekstra laiknya bunga yang sedang mekar. Ia patut dilindungi dari tangan-tangan durjana yang tak terduga. Dengan gaya hidup dan penyimpangan perilaku masyarakat, anak semakin rentan dengan kekerasan. Ironisnya mayoritas kekerasan yang dialami anak adalah kekerasan seksual.

Ingin Cepat Menang

Ketergesa-gesaan adalah salah satu sifat manusia. Ini seperti disebut dalam firman ALLAH SWT, “Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan) Ku, maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.” (QS 21: 37).

Masalah kewanitaan dalam Islam menjadi tema yang tak habis-habisnya disoroti oleh aktivis perempuan dan kalangan feminis. Dari soal kepemimpinan, “diskriminasi” peran, partisipasi yang “rendah”, hingga poligami. Semuanya bermuara pada sebuah gugatan bahwa wanita harus mempunyai hak yang sama alias sejajar dengan pria. Seolah-olah dalam agama ini terjadi pembedaan (yang membabi buta) antara pria dan wanita.

Child Abuse tiba-tiba saja menjadi isu santer seantero Indonesia. Sebuah kejahatan “biasa” – karena saking sering nya terjadi. Sering kali pula ditanggapi biasa-biasa saja oleh masyarakat kita. Tidak lebih penting dari berita politik. Padahal dampaknya demikian besar bagi anak. Sebagian kasus bahkan bersifat permanen terhadap mental anak hingga ia dewasa. Sistem pendidikan Barat dengan segala kelebihannya dalam melindungi anak dari kekerasan, ternyata masih juga kecolongan.

Beliau adalah Abbad bin Bisyr yang termasuk di antara ahli ibadah, tetapi juga ia termasuk golongan para pahlawan yang gagah berani dalam menegakkan Islam. Ketika Islam mulai tersiar di Madinah, usia Abbad bin Bisyr belum mencapai 25 tahun. Dia mendekatkan diri kepada seorang da’i dari Makkah yang bernama Mush’ab bin Umair. Dalam tempo singkat saja, hati keduanya telah terikat dalam ikatan iman yang sangat kokoh. Abbad mulai belajar membaca Al Qur’an kepada Mush’ab. Suaranya merdu, menyejukkan hati serta menawan. Oleh karena itu, ia terkenal di kalangan para sahabat sebagai imam dan pembaca Al Qur’an.

Ibadah haji adalah muara dari segala ibadah. Atau semacam lautan yang menampung semua air dari kali dan sungai. Paripurna, atau penyempurna keislaman seorang muslim dalam kaafah-nya. Karenanya, tidak mengherankan bahwa ibadah ini akan selalu menjadi tujuan utama jutaan muslim setiap tahun, menuju satu titik lembah suci di Makkah Al Mukarromah. Semuanya berharap mendapatkan giliran pertama sebelum langkah terhenti. Sebelum segalanya sirna, sebelum harta dan jiwa punah ditelan masa.