Menurut makna asalnya, thawaf berarti mengelilingi sesuatu. Sedangkan menurut istilah syar’i, thawaf adalah salahsatu bentuk ibadah dengan cara mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali. Dalam rangkaian ibadah haji, kedudukan thawaf sangat penting sekali. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Allah SWT menurunkan 120 Rahmat kepada orang yang berhaji/berumrah di rumah Allah yang suci: 60 untuk yang bertawaf, 40 untuk yang shalat, dan 20 untuk yang menyaksikan atau melihat Ka’bah. (Hadist riwayat Al-Baihaqi). Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an dan hadist tidak dijelaskan secara mendetail makna berkeliling di sekitar ka’bah itu, tetapi ayat-ayat Allah di alam semesta dapat membantu menjelaskan maknanya. Jika diperhatikan secara mendalam tentang alam semesta, maka mereka pun melakukan thawaf sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya. Thawaf bisa juga diartikan sebagai simbolisasi dari perjalanan hidup manusia yang terus mengalami perputaran, tentunya berputar harus sesuai dengan orbit yang tepat, yakni berputar dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jika manusia telah keluar dari orbit penciptaannya, maka ia telah keluar dari orbit yang sama artinya dengan kehancuran. Karena tidak ada keseimbangan dalam berputar.