MUI : Vaksin Meningitis Haram
Jakarta. Majelis Ulama Indonesia, MUI, masih menunggu keterangan Kedutaan Besar Arab Saudi sebelum mengeluarkan fatwa pemakaian vaksin meningitis. Ketua MUI, H Amidhan, mengatakan meski fatwa vaksin meningitis haram sudah dikeluarkan pihaknya masih belum memutuskan mengenai penggunaannya. Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan peraturan wajib vaksinasi meningitis setelah terjadi wabah penyakit itu pada jemaah haji tahun 2000 yang menyebabkan 64 orang meninggal. Hal ini menimbulkan kekhawatiran jemaah haji Indonesia tidak bisa menunaikan ibadah haji karena terbentur fatwa MUI soal vaksin tersebut. Namun Amidhan menegaskan pihaknya belum mengeluarkan fatwa penggunaan vaksin meningitis. “Kami akan meminta pemerintah Arab Saudi, dalam hal ini Duta Besar Arab Saudi, kami akan mengirim tim untuk menanyakan apakah vaksinasi itu diwajibkan jika melakukan umroh atau haji,” ujar Amidhan seperti diberitakan “bbcindonesia.com” Ahad (7/6) lalu.

F. Lokasi ATM

Anjungan Tunai Mandiri (ATM) banyak Anda temukan di tanah suci. Bagi Anda yang tidak terbiasa membawa uang tunai dengan jumlah besar, dan merasa lebih aman menggunakan kartu ATM, tidak perlu khawatir untuk mencari mesin ATM untuk pengambilan saat waktu dibutuhkan. Mesin-mesin itu akan Anda temukan di lantai satu, Hotel Grand Suite Zam-Zam Tower, lantai dasar Hotel Dar At-Tauhid Intercontinental, lantai dasar Hotel Hilton dan lain lain. Bank yang menyediakan mesin ATM antara lain, Bank Ahly, Bank Riyadh, Bank Razhi. Semua fasilitas mesinnya menggunakan Cyrus, sehingga rekening uang di ATM yang berlogo Cyrus akan bisa diambil dengan mata uang lokal (Riyal). Di Madinah Anda juga akan menemukan mesin ATM yang terletak di sekitar Hotel Dar Iman Intercontinental dan sebrang Hotel Al-Harityah. Di Jeddah Anda juga akan menemukan mesin ATM itu di area Cornec-Balad.

C. Memilih Toko Emas

Biasanya jemaah kaum hawa sangat tertarik untuk membeli perhiasan emas di tanah suci, baik di Makkah maupun Madinah. Karena bukan hanya karat emasnya yang lebih tinggi dari emas-emas yang ada di tanah air, tetapi bentuk dan sepuhan-nya pun begitu indah. Puluhan, bahkan mungkin ratusan toko-toko emas yang berada di sepanjang jalur menuju area di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masalah harga, jika di kalkulasikan dengan mata uang rupiah, tentu lebih mahal dari harga biasa di tanah air. Bila Anda hendak membeli perhiasan emas dengan jumlah besar, lebih baik Anda datang ke pasar yang terletak di daerah Misfalah, di Makkah. Di sana terletak pasar yang mirip dengan pertokoan, samping area parkir Misfalah yang cukup besar. Di pasar itu terdapat beberapa toko emas dengan harga relatif lebih murah dari toko-toko yang lainnya. Tentu perbedaannya tidak begitu jauh per gramnya. Namun jika kita membeli dengan partai besar, tentu menjadi perbedaan yang sangat mendasar. Di samping itu, toko-toko emas di sana mudah untuk tawar menawar.

Glance of Hajj Corner adalah sekilas info mengenai serba-serbi saat Anda berada di Tanah Suci. Mulai dari Tips dan Trik Haji, hingga info-info masalah teknis lainnya secara berkesinambungan. Diantaranya;

A. Memilih Kartu Perdana Seluler

Saat Anda berada di tanah suci, dan berjauhan dengan keluarga tercinta, maka satu-satunya media yang mudah Anda dapatkan untuk mengurangi rasa rindu adalah komunikasi via telepon. Menanyakan kabar, kondisi dan mungkin juga sekedar say hello kepada keluarga yang ditinggal. Terlebih jika Anda masih memiliki anak yang masih kecil. Sebenarnya bukan hanya telepon sebagai media komunikasi di tanah suci, kita juga bisa mengakses internet, baik melalui ponsel maupun jasa warung internet. Namun untuk menuju warnet, kita harus berjalan jauh dengan biaya per-jam yang sangat mahal. Pun demikian saat chating dari ponsel, masih ada perasaan yang kurang untuk lebih intens mengetahui kabar keluarga di tanah air. Karenanya, komunikasi melalui hand phone masih merupakan favorit bagi jemaah haji.

Dalam berkomunikasi melalui telepon, kita bisa memilih akan menggunakan handphone pribadi atau jasa warung telepon (Wartel), yang juga menjamur di Makkah dan Madinah. Tetapi sekali lagi, tetap bahwa menggunakan handphone akan lebih efesien dalam mengontrol pengeluaran pulsa kita.

OPERASIONAL HAJI DIMULAI 25 OKTOBER

Operasional Haji Tahun 2009 akan dimulai sejak 25 Oktober 2009 dengan ditandai masuk asrama jamaah haji kloter awal. Menurut data pada Kasubdit Penyuluhan Haji Departemen Agama RI, penerbangan pada kloter pertama akan dilakukan serentak tanggal 26 Oktober. Gelombang pertama jemaah haji dengan sebagian penerbangan langsung menuju Madinah akan berakhir hingga tanggal 7 November. Sementara sejak tanggal 8 November berlangsung penerbangan gelombang dua pemberangkatan jemaah haji hingga 21 November. Pada gelombang kedua ini semua penerbangan jemaah haji akan menuju jeddah.

Wukuf 9 Zulhijjah 1430H. Di Arafah diperkirakan akan jatuh pada hari kamis, 26 November dan Idul Adha tanggal 27 November. Jemaah haji pertama akan meninggalkan Mekkah menuju Jeddah pada 1 Desember dan tanggal 2 Desember terbang kembali ke Tanah Air. Tanggal 3 Desember dicatat sebagai awal kedatangan jemaah haji di Tanah air. Sementara kedatangan jemaah haji di Mekkah ke Madinah akan dimulai 6 Desember. Akhir operasional haji akan dilaksanakan 29 Desember dan tiba di Tanah Air pada 30 Desember.

Mahmud Abbas: Rakyat Palestina Tidak Akan Menyerah Pada Israel

Presiden otoritas Palestina Mahmud Abbas menyampaikan pidatonya dalam rangka peringatan Hari Nakba atau “Hari Malapetaka yang menandai 61 tahun penjajahan Zionis Israel di tanah Palestina. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Abbas menyatakan bahwa Israel harus mengakhiri penjajahannya di Palestina, mengembalikan hak pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah airnya dan dideklarasikannya negara Palestina yang merdeka dengan ibukota Yerusalem.
Selama 61 tahun, kata Abbas, rezim Zionis sudah memperlakukan rakyat Palestina dengan tidak adil. Israel melakukan berbagai cara untuk membuat rakyat Palestina menyerah dan mengubur indentitas Palestina. Tapi rakyat Palestina tidak akan menyerah oleh tekanan-tekanan Israel itu dan akan tetap meneruskan perjuangan merebut kembali tanah air yang dirampas. “Kami di sini, dan kami akan tetap di sini, akar kami ada di tanah ini. Kami akan tetap teguh dan akan tetap bertekad untuk mengakhiri penjajahan yang kejam ini,” kata Abbas dalam pidatonya.

Pernahkah adik-adik ditanya oleh ibu atau bapak guru di sekolah mengenai masa libur, bagaimana dan kemana adik-adik menghabiskan liburan (?), pasti ada yang menjawab ke rumah nenek, ikut pesantren kilat, liburan ke puncak, ke Taman Safari, ke Bali, dan lain-lain. Bahkan mungkin ada juga yang menghabiskan liburannya ke Singapura, Australia, Paris dan juga Amerika. Wuihh… seneng ya liburannya ke luar negeri, bisa mendapatkan pengalaman baru dan mengenal adat serta budaya di mancanegara. Tapi teman-teman, pernah gak teman-teman berpikir akan menghabiskan masa liburnya nanti di tanah suci, sambil umroh, teman-teman juga punya kesempatan tuk lebih dekat sama yang Menciptakan kita dan alam semesta Allah SWT. Disana temen-temen bisa juga loh sambil mempelajari fenomena alam. Melihat dan merasakan bagaimana kondisi alam di tanah suci yang sesuai persis dengan ilmu-ilmu yang adik pelajari. Contohnya, kenapa saat kita thawaf di depan Ka’bah, doa kita cepat dan pasti dikabulkan. Kalau kita teliti dari ilmu fisika atau pengetahuan alam misalnya, bagaimana sesuatu yang berputar akan menghasilkan gelombang yang sangat kuat, mengangkat sesuatu itu ke atas hasil dari putaran itu. Begitu juga saat kita berdo’a dalam putaran thawaf itu, gelombang putaran yang kuat akan mengangkat doa-doa kita di sisi-Nya. Subhanallah…

Jakarta (MCH). Hebob vakin meningitis flu babi sudah pernah marak tahun 2002 lalu. Dokter Muhammad Nadhirin, Kepala Sub Direktorat Kesehatan Haji Departemen Kesehatan RI sudah menjelaskan bahwa bahan vaksin untuk meningitis yang dipakai untuk jemaah haji Indonesia adalah Mencevac buatan Belgia yang tak mempergunaan bahan babi. “Kami sejak lama pakai yang buatan Belgia itu. Kebetulan yang masuk ke Indoensia memang hanya Mencevac buatan Belgia itu,” katanya, hari Senin, 23 Desember 2002 sepeti dikutip informasihaji.com edisi 24 Desember 2002. Menurut Nadhirin, sejauh ini tak didengarnya adanya vaksin meningitis lain yang masuk ke Indonesia sehingga pihaknya tidak bisa membuat perbandngan harga antara yang buatan Belgia dan buatan AS.

Jakarta – Republika (22/04) Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 1430/2009 diperkirakan tak akan mengalami kenaikan. Menteri Agama, Muhammad Maftuh Basyuni, berharap BPIH tahun ini tak naik sekalipun biaya plafon untuk perumahan atau pondokan bagi jemaah haji tahun ini melonjak dari 2000 real per jemaah menjadi 3000 real. Tahun lalu, BPIH sekitar Rp. 33 Juta, tergantung kurs dolar. “Kami berharap tak aka nada kenaikan BPIH untuk tahun ini, meskipun plafon untuk perumahan atau pondokan bagi jemaah haji mengalami kenaikan,” ujar Menag kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta setiba dari Arab Saudi dan Iran, Selasa (21/4). Pada kesempatan itu, Menag didampingi Dirjen Haji, Slamet riyanto, Setdirjen Haji Abdul Ghofur Djawahir, Kapuspinmas Mashuri, dan Kabag Humas Afrizal.

Dilema Dua Pilihan Mulia

Masih ingatkah Anda pada sebuah cerita sahabat Rasul yang lebih memilih membelanjakan harta bekal perkawinannya, untuk dibelikan seperangkat alat perang, dan memilih menuju medan pertempuran. Panggilan Allah dengan jihad-nya lebih ia prioritaskan ketimbang waktu pernikahannya yang juga bersamaan, padahal jauh-jauh hari ia mendambakan sebuah rumahtangga dengan pernikahannya bersama gadis yang ia cintai. Tetapi dengan niat yang kuat dan rasa cinta yang menggelora terhadap Rabbul Izzati, ia korbankan semua impian itu. Sangat manusiawi ketika pilihan itu datang, gelora jiwa nya pasang surut untuk menggapai dua ketenangan batiniyah. Awalnya gagap, namun surut oleh panggilan jiwa yang tersentuh oleh kuasa Dzat Maha Segalanya. Pun demikian pada fenomena yang terjadi pada salahsatu jemaah Cordova menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, hari Ahad (22/03) kemarin. Dr. Hj. Aditiya Marlina Bintari, mengalami bagaimana dua pilihan antara keluarga (suami) dan Ilahi Rabbi harus berkecamuk dalam batinnya menjelang detik perjuangannya menuju Baitullah. Sang suami, Dr. Didik mengalami kecelakaan lalu lintas dari sepeda motor di kawasan Karawaci, Tangerang, sesaat keberangkatan istrinya ke Tanah Suci. Kontan saja, perasaan Dr. Aditiya menjadi gundah gulana. Diantara rasa khawatir yang menggelayut jiwa, dengan panggilan Allah yang telah menggema.