SuperBus

Bagi Anda dan anak-anak tercinta yang telah terdaftar dalam program “Holiday Journey Edition” bersama Cordova awal Juli nanti, ternyata banyak info baru yang akan di launching di tempat liburan nanti. Setelah asyik beribadah di Tanah Suci, anak-anak kita akan menikmati bagaimana menyaksikan langsung sebuah angkutan umum/Bus yang memiliki kecepatan tinggi di Abu Dhabi. Setelah mengembangkan fasilitas bus ‘hijau’ di beberapa sudut kotanya, Uni Emirat Arab kini berencana meluncurkan SuperBus berkecapatan 250 KM per-jam untuk angkutan umum di Abu-Dhabi. Setidaknya, meski nanti kita tidak ikut merasakan bagaimana naik bus angkutan cepat itu, kita bersama keluarga memiliki kesempatan secara langsung melihat kecanggihan bus cepat itu. kendaraan ini diciptakan dengan kombinasi dari teknologi formula satu (F1) dan teknologi Aerospace, hasil dari pikiran Wubbo Ockels, seorang astronot pertama Belanda yang saat ini menjadi profesor teknik ruang angkasa. Melalui idenya, Ockels membangun SuperBus dengan tenaga listrik yang didukung 1.200 KG baterai lithium iron phosphate.

Sejatinya, jika masing-masing pihak atau stakeholder dalam menangani para tamu agung ke Tanah Suci mengedepankan kepentingan jemaah, maka permasalahan yang timbul belakangan ini akan sedikit diminimalisir. Meski -tentunya- tidak dinafikan bahwa mengais rezeki dari usaha tersebut tak bisa dielakkan. Tetapi sedikit disayangkan, jika hanya terlalu money orientied dengan seribu kepentingan meraup pangsa pasar yang menjanjikan, ternyata berakibat kisruh dan kekecewaan dari setiap calon jemaah umroh, lebih parah lagi visa umroh terlambat keluar dari schedule dan perencanaan setiap orang yang merindu Baitullah. Re-schedule bukan hal mudah bagi mereka yang telah memetakan agenda kesehariannya. Untuk masalah ini -baik batalnya ribuan orang berangkat ke Tanah Suci atau yang harus menunggu keluarnya visa- kita tidak lagi memiliki stock apologi bahwa Allah belum saatnya mengundang kita ke Tanah Suci. Sebab semua itu adalah perangkat yang bisa dilakukan oleh para pemegang kebijakan baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Hakikatnya panggilan Allah untuk mengundang hamba-Nya sudah dijawab dengan hati dan perbekalan yang mantap. Hanya birokrasi duniawi yang memuluskan rencana suci tersebut, karena terlaksana dengan mulus dan tidaknya permasalahan itu terdapat pada kebijakan diatas. Terlebih jika ada proses ‘jegal menjegal’ hanya demi meraup kepentingan bisnis, maka sungguh hal tersebutlah yang sebenar-benarnya pendzoliman pada Tetamu Allah SWT (baca edisi Cordova Turut Berduka).

Jika Elizabeth Gilbert tokoh yang diperankan Julia Robert dalam film Eat, Pray, Love itu menggambarkan suatu perjalanan hidup yang lebih berarti dari sebelumnya, maka sesungguhnya terdapat ruang yang –jika saja- ada produser film yang menggambarkan perjalanan lebih bermakna dan mencerahkan. Seperti film ‘Rihlah Ibnu Batuta’, perjalanan Ibnu Batuta ke Tanah Suci lebih mencerminkan suatu perjalanan yang menyentuh beragam dimensi kehidupan. Tidak hanya eat, pray dan love, tetapi juga menyangkut budaya dan sosial masyarakat yang ditempuhinya. Perjalanan menuju Tanah suci, adalah suatu perjalanan yang sangat mencerahkan. Menggabungkan antara ‘pentas’ duniawi dan ukhrawi, merangkai suatu yang tak terbayang sebelumnya. Berpacu dengan gejolak rasa yang tidak hanya masuk pada lorong waktu manusia-manusia sholeh terdahulu. Tetapi juga menyimak bagaimana integritas kehidupan Islam yang modern dan penuh kedamaian. Mencerahkan dari setiap peristiwa yang terjadi selama perjalanan menuju titik pusat bumi, juga mencerahkan jiwa tuk menyadari betapa lemahnya manusia dihadapan Tuhan pemilik Ka’bah Al-Musyarafah.

Untuk meredam kecemasan orang tua, handai taulan dan kawan-kawan dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih bertahan di Mesir, KBRI Kairo mengeluarkan update daftar nomor telepon Posko Siaga yang dapat dihubungi langsung. Berikut nomor-nomornya:

  • KBRI Kairo +202279947200, +20227947209, +20227947209.
  • Kantor Konsuler +20224715561.
  • Sekolah Indonesia Kairo +20337488634.
  • Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) +20106158928, +20165796356.
  • Wihdah PPMI +20103701566, +20161423613.
  • Keluarga Mahasiswa Madura +20107802802, +20224707821.
  • Keluarga Mahasiswa Jawa Timur +20103129844, +20224719084.
  • Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan +20104134542, +20224113144.
  • Keluarga Mahasiswa Sulawesi +20164089511.
  • Keluarga Mahasiswa Aceh +20110847308.
  • Keluarga Mahasiswa Banten +20119324641, +20109184814.
  • Keluarga Mahasiswa Jambi +20102928892, +20224037037.
  • Keluarga Mahasiswa Kalimantan +20161207358, +20224743891.
  • Keluarga Mahasiswa Lampung +20111348930.
  • Keluarga Mahasiswa Minang +20161533685, +20222478245.
  • Keluarga Mahasiswa NTB +20168375033.
  • Keluarga Pelajar Jakarta +20100957654.
  • Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat +20110246890.
  • Keluarga Mahasiswa Tapanuli Selatan +20106536332.
  • Keluarga Mahasiswa Riau +20109122713.
  • Keluarga Mahasiswa Jawa Tengah +20100272509, +20224729113.

Namanya Rina Sa’adah, Mojang tasik asal kawalu yang sedang studi S1 di Al-Azhar, Kairo ini sedang harap-harap cemas menunggu jadwal evakuasi ke Indonesia karena ketidakstabilan keamanan yang sedang terjadi di Mesir. Selama kurang lebih sepuluh hari, Bu Haji, panggilan akrabnya, harus rela bersabar dikarantina di Asrama Jam’iyyah Syar’iyyah (JS) di daerah Nasr City Cairo. Situasi keamanan memang memaksa para penghuni asrama untuk tetap berdiam diri disana. Walaupun dia sudah terbiasa dengan disiplin asrama yang mengharuskan anak asuhnya tidak sering keluar rumah, namun dengan situasi seperti ini Bu Haji merasa seperti mendapat tekanan batin ingin segera menghirup udara segar di luar asrama. Keadaan asrama JS sebenarnya terbilang sangat aman. Sangat beruntung bagi orang yang bisa masuk ke asrama JS. Bu haji dan rekan sekamarnya bisa tenang belajar, mengaji, menghafal al-Quran, dan selalu didampingi Mushrifah (pembimbing). Kebutuhan pangan pun terpenuhi secara cukup.

Oleh: H. Martono HS (Alumni smartUMRAH Cordova)

1. PERSIAPAN
Bagi yang baru pertama kali akan berkunjung ke Tanah Suci – apalagi yang baru pertama kali pergi ke luar negeri – akan membayangkan betapa repotnya dan mengkhawatirkan banyak hal, karena berdasarkan cerita cerita dari orang-orang yang pernah berkunjung ke Tanah Suci atau melihat berita di televisi, selain cuaca yang kurang bersahabat (panas, kering dan berdebu), juga karena begitu banyak orang datang ke Baitullah, belum lagi khawatir mengenai makanan, bahasa (komunikasi), sikap orang Arab yang jahiliah dll. Anda tidak perlu khawatir berlebihan tentang kondisi di Tanah Suci baik di Jeddah, Mekah maupun di Madinah. Fasilitas transportasi dan akomodasi di Tanah Suci amatlah baik. Ditambah Muthawif (Pemandu) Cordova akan sangat membantu urusan APA PUN, DIMANA PUN dan KAPAN PUN anda memerlukan batuannya. Selama anda mendengarkan arahan dan selalu berkonsultasi/berkomunikasi dengan Muthawif maka anda akan menikmati perjalanan ibadah anda dengan ketenangan dan tanpa gangguan.

Anda tidak perlu khawatir apabila anda mengalami kesulitan dalam menghafalkan doa-doa dalam prosesi Umroh, Muthawif Cordova akan memandu anda. Yakinlah bahwa Perjalanan Ibadah Umroh anda insya Allah sangat menyenangkan bersama Cordova, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bahkan anda akan merindukannya kembali.

“Sesungguhnya agama itu mudah, tidak ada seseorang yang berlebih-lebihan dalam agama kecuali akan terkalahkan.” (HR. Bukhari)

Nafsu adalah jiwa manusia dalam kehidupan di dunia. Ketika ia masih berada dalam janin pada rahim ibunya, “Nafsu” disebut sebagai ruh. Begitu lahir barulah ia dikatakan sebagai nafsu. Dalam bahasa Arab, “Nafsu” adalah kata benda abstrak yang lebih sukar dipahami. Adapun rasa dapat diekspresikan dengan gerakan fisik tubuh, sehingga mudah diaplikasikan. Oleh sebab itu, penggunaan kata-kata yang merujuk pada aktivitas nafsu selalu didahului oleh kata “Rasa”, seperti: rasa malu, rasa birahi, rasa cinta dll. Definisi-definisi di atas sesungguhnya adalah stimulus dalam menjabarkan tema artikel ini. yah, stimulan yang memiliki garis yang sangat halus dalam memandang sebagian orang yang berprilaku lebay dalam segala hal. Karena aktivitas lebay adalah cerminan nafsu negatif yang menjalar untuk eksis dalam panggung kehidupan. Terlebih jika konteks lebay ini dibalut pada kegiatan religius agar menghilangkan citra negatifnya. Berlebih-lebihan atau kerap dikatakan Lebay kadang bermotif pencitraan yang berlebih, atau ingin agar eksistensinya terakui.

Awal Perjalanan Menuju The City of Three Faiths

Amman, 27 Desember tepat pada jam 09.50 pagi, pesawat Emirates EK 901 landing di Bandara Queen Alia International. Jemaah “Family Journey” Jordan, Al-Aqsa, Dubai dan Abu Dhabi ini mengawali langkahnya pada sebuah perjalanan yang sarat dengan makna. Jejak para Nabi dari tapak bangunan-bangunan tua akan menjelaskan secara detail tentang kebenaran kisah-kisah yang termaktub dalam Al-Qur’an. Matahari pagi itu cukup terik, namun udaranya sangat dingin, suhu yang mencapai 6 derajat celcius ini, cukup membuat badan menggigil meski berjaket dan bersinar mentari. Namun demikian, Semangat Kebersamaan keluarga Besar Rumah Sakit Sari Asih ini mampu menghangatkan kondisi dalam segala hal apapun, termasuk dalam dinginnya udara Jordan pagi itu.

Perwakilan Cordova Jordan sudah menanti tepat di depan pintu imigrasi Bandara. Menyiapkan segala sesuatunya, makanan, minuman, dan beragam snack untuk mengganjal perut saat perjalanan darat menuju Perbatasan Jordan-Israel. Setelah semua siap, rombongan menuju perbatasan yang selama perjalanan disuguhkan pemandangan alam yang membuat hati dan pikiran tertunduk pada kekuasaan-Nya. Bernostalgia dengan semangat keislaman, berlaju dengan tapak-tapak Salafu Sholeh yang berjuang menegakkan kalimat Tauhid. Sesampainya di perbatasan, pemeriksaan dilakukan tentara Israel dengan sangat ketat. Khususnya di perbatasan Allenby Bridge dan Jembatan King Husein. Dari sana, rombongan harus kembali masuk check point, dan penjagaannya tidak kalah ketat. Semua orang diperiksa dengan alat sensor yang sangat sensitif (x-ray).

Di sini, tidak jarang beberapa passport ditahan tanpa alasan jelas, tidak jarang pula tentara Israel mengajukan pertanyaan secara sangat detail kepada kepala rombongan yang akan melintas. Setelah itu, pemeriksaan dilanjutkan di ruang check passport. Di sini biasanya dilakukan verifikasi umur. Orang-orang yang umurnya lebih dari 50 tahun, dibolehkan masuk dengan syarat difoto terlebih dahulu. Bagi yang berusia di bawah 50 tahun, pemeriksaan dilanjutkan dengan mengisi formulir seputar tujuan pergi dan tempat menginap.

Map of Family Journey

Sebagai gambaran, Palestina itu dibagi 3 wilayah; A, B, dan C. Wilayah A merupakan daerah khusus warga Palestina. Wilayah ini meliputi Tepi Barat yang terdiri dari kota Jericho, Betlehem (tempat kelahiran Nabi Isa), Hebron (di sana ada masjid Nabi Ibrahim), Ramallah, serta Gaza. Wilayah B merupakan wilayah bersama sehingga memungkiankan orang Palestina dan orang Israel masuk ke wilayah ini. Salah satu kota di wilayah ini adalah Yerusalem. Sementara itu, wilayah C merupakan wilayah otoritas Israel, seperti Tel Aviv dan Haifa.

Meski peraturan menyatakan bahwa wilayah B adalah wilayah bersama, tapi pada kenyataannya, orang-orang dari wilayah A yang notabene adalah Bangsa Palestina tidak boleh masuk ke wilayah tersebut. Untuk memasuki wilayah B ini, warga Palestina biasanya harus mengganti kewarganegaraan demi mendapatkan pekerjaan di wilayah ini. Jadi, di wilayah B akan banyak kita temui orang muslim yang kewarganegaraan Israel. Yang memisahkan ketiga wilayah A, B, dan C adalah tembok setinggi 8 meter dan panjang 703 km yang disebut Palestine-Israel Barrier. Inilah yang membuat susah orang-orang Ramallah, Betlehem, atau Hebron untuk masuk ke Yerusalem.

Saat artikel ini naik, rombongan Cordova Family Journey sedang melakukan perjalanan ke bukit Zaitun, di sana ada check-point lagi. Namun demikian, pemeriksaan tidak dilakukan secara perorangan. Tentara Israel-lah yang masuk ke dalam bis untuk melakukan pengecekan. Di bukit Zaitun terdapat lahan pekuburan orang-orang Yahudi. Orang Yahudi memiliki kepercayaan bahwa barang siapa dikubur di tempat itu, mereka orang pertama yang masuk surga. Boleh dibilang, pekuburan di bukit Zaitun adalah kuburan VIP dengan harga 80 ribu dollar saja. Mereka berpikir bahwa Tuhan pertama kali datang di sana.

Ada satu hal yang menarik dari kota Yerusalem, adalah keberadaaan satu kompleks yang bernama Old City atau kota lama yang dibatasi oleh dinding tinggi. Ada 4 wilayah, yaitu Islam, Kristen, Yahudi, serta Armenia, yang kesemuanya memiliki pusat peribadatan di sini. Bagi orang Kristen, di sini ada gereja tempat kebangkitan Yesus. Di sini juga ada Mesjid Al-Aqsa, tempat yang sangat suci untuk umat Islam. Di kota ini juga ada tempat suci orang Yahudi yang bernama Tembok Ratapan. Dan terakhir, di Yerusalem juga terdapat wilayah untuk orang Armenia. Mereka sebenarnya adalah orang Kristen tapi memisahkan diri karena beranggapan sebagai orang yang pertama kali menduduki wilayah itu selama berabad-abad. Sehingga kota ini terkenal sebagai the city of three faith.

Dari sekian banyak alat komunikasi yang bukan lagi sekedar alat komunikasi. Dari berbagai merk terkemuka hingga merk lokal, terdapat satu aplikasi ‘wajib’ yang pasti terinstal di dalamnya. Aplikasi jejaring sosial berikon biru dengan logotype ‘F’ di atasnya. Ya, betul sekali. Sejarah penemuannya baru saja difilmkan, ini adalah Facebook.

Kini Cordova hadir di Facebook Page yang beralamat di www.facebook.com/cordovatravel. Page ini mencoba untuk lebih dekat dengan Anda dengan menjadi media informasi kegiatan-kegiatan terkini yang diselenggarakan oleh Cordova. Selain Facebook Page, Cordova juga membangun Grup sebagai media silaturahmi bagi para ‘alumni’ smartHAJJ. Silakan klik tautan-tautan di bawah ini untuk mendaftar sebagai anggota grup berdasar tahun keberangkatan smartHAJJ Anda.

Berbeda dengan Masjidil Haram, yang tak pernah tertutup setiap saat. Masjid Nabawi, sebagai masjid pusat kegiatan keislaman di Provinsi Madinah, ternyata memiliki waktu ‘istirahat’. Biasanya setiap waktu itu, semua pengunjung dan penziarah makam Rasul diminta secara halus meninggalkan masjid. Kemudian, pintu ditutup rapat oleh pengelola Masjid untuk melakukan kegiatan bersih-bersih. Waktu ‘istirahat’ itu sekitar 3 jam, dari pukul 24.00 – 03.00 waktu setempat. Sehingga, bagi Anda yang berkeinginan untuk menetap dan itikaf dari malam hingga Subuh hari harus berlapang dada untuk meninggalkan Masjid, jika pengelola meminta untuk keluar. Namun, jika Anda tetap ingin berada (itikaf) di masjid Rasul, atau ingin masuk masjid ketika tengah malam, maka Anda harus cermat. Sebenarnya ada dua pintu yang masih selalu terbuka, yakni Bab Salam (Pintu Salam), dan Bab Jibril (Pintu Jibril).