Ketika Umair akan Membunuh Rasulullah SAW
Setelah perang Badar selesai, banyak kaum musyrik Quraisy yang menyesal dan marah karena banyak keluarganya yang ditawan umat Islam. Pun demikian dengan Umair, kaum kafir yang sangat benci terhadap Rasulullah SAW. Ia sangat marah, karena anaknya yang bernama Wahb menjadi tahanan umat Islam di Madinah. Suatu pagi ia berbincang dengan Sofwan bin Umayyah. Umair berkata “Demi Latta seandainya bukan karena hutang-hutangku, dan keluargaku yang aku takutkan nasib mereka sepeninggalku, tentulah aku akan datangi Muhammad dan membunuh dia, sebab aku memiliki anak yang sekarang ditawan mereka.