Rindu Rasul
Semoga (Bukan) Rindu Utopis
Kemana pun kaki ini melangkah, ke negeri belahan Bumi mana pun jasad ini mengapung, desahan cinta yang merindu tetap tertuju hanya padamu Ya Habiballah. Maafkan, kendati rindu dan cintaku itu selalu saja baru sekedar “di-ingatkan” oleh momentum kalender merah dan intermezo-intermezo peringatan Maulid Nabi. Rindu yang Utopis, cinta yang ‘masih’ harus digubris oleh notifikasi berbentuk materi. Duuh, maafkan kami Duhai Rasul.