Menag: “Kuota akan ditambah, tapi…”

Balai Kartini – 14/02

International Islamic Expo (IIE) 2009 resmi dibuka oleh Menteri Agama RI, Maftuh Basyuni. Sebelum bedug itu dihentakkan –menandai- resminya program Expo dibuka, ketua panitia (event organizer) IIE, Joko Suhartono menyebutkan bahwa Islamic Expo setelah berturut-turut mendapatkan apresiasi dari lembaga penelitian di London, sebagai Pameran Umrah dan Haji terbesar di dunia. Semua ini menunjukan bahwa, betapa besarnya peluang bisnis haji dan umrah di Indonesia, yang juga mendatangkan jamaah haji terbesar di dunia. Expo kali ini –masih menurut Joko- diikuti oleh 189 stand dari berbagai Negara. Terutama Timur Tengah, yang secara logis merupakan travel-travel (operator) yang menjalin bisnis dengan biro-biro perjalanan haji dan umrah di tanah air. Joko menambahkan, selama 4 hari ini (14-17 Feb), IIE di ikuti bukan hanya oleh travel-travel haji maupun umroh. Tetapi banyak pula perusahaan-perusahaan busana muslim, maskapai penerbangan hingga dinas kebudayaan dan pariwisata ikut menyemarakan gedung Kartika Expo Center, Balai Kartini.

Selain Menag, Maftuh Basyuni, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru M. Zainul Majdi, Duta besar Negara-negara tetangga dan tamu-tamu undangan lainnya, baik lokal maupun international hadir dalam pembukaan tersebut. Dalam rentetan acara ini, berbagai tarian dari kebudayaan Indonesia ditampilkan, mulai dari tari saman, tari piring, juga kebudayaan-kebudayaan asal Lombok.

Ada yang menarik dalam pidato pembukaan Menag yang berlangsung selama 15 menit ini. Maftuh menyinggung kebijakan baru pemerintah Arab Saudi mengenai paspor international (paspor hijau), yang menjadi satu-satunya paspor resmi jemaah haji. Ia merasa jemaah haji kita merasa dilema dengan kebijakan itu. di satu sisi jika kita meneruskan menggunakan paspor haji Indonesia (warna coklat), maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Bisa jadi jemaah haji Indonesia tidak akan melaksanakan haji tahun ini, tetapi jika kita merubah dengan paspor biasa (warna hijau), maka kita melangkah dengan melanggar undang-undang mengenai haji. dengan demikian, Maftuh berusaha untuk diberikan kesempatan waktu dalam perubahan itu pada pemerintah Arab Saudi, minimal untuk tahun haji 2009 ini.

Diakhir penghujung sambutannya, Menag memberikan penjelasan yang “kontradiktif” akan fenomena “gosip” kuota yang “zero”. Menurutnya, “kuota akan ditambah, tapi bagi mereka yang memberikan pelayanan yang baik pada jemaahnya, namun jika tidak, status kuota Wallahu’alam”, jelasnya sembari disambut dengan applause sekitar 400 audiens. So, kuota is available?

Related Post

Cinta Sederhana

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *