“Sesungguhnya agama itu mudah, tidak ada seseorang yang berlebih-lebihan dalam agama kecuali akan terkalahkan.” (HR. Bukhari)
Nafsu adalah jiwa manusia dalam kehidupan di dunia. Ketika ia masih berada dalam janin pada rahim ibunya, “Nafsu” disebut sebagai ruh. Begitu lahir barulah ia dikatakan sebagai nafsu. Dalam bahasa Arab, “Nafsu” adalah kata benda abstrak yang lebih sukar dipahami. Adapun rasa dapat diekspresikan dengan gerakan fisik tubuh, sehingga mudah diaplikasikan. Oleh sebab itu, penggunaan kata-kata yang merujuk pada aktivitas nafsu selalu didahului oleh kata “Rasa”, seperti: rasa malu, rasa birahi, rasa cinta dll. Definisi-definisi di atas sesungguhnya adalah stimulus dalam menjabarkan tema artikel ini. yah, stimulan yang memiliki garis yang sangat halus dalam memandang sebagian orang yang berprilaku lebay dalam segala hal. Karena aktivitas lebay adalah cerminan nafsu negatif yang menjalar untuk eksis dalam panggung kehidupan. Terlebih jika konteks lebay ini dibalut pada kegiatan religius agar menghilangkan citra negatifnya. Berlebih-lebihan atau kerap dikatakan Lebay kadang bermotif pencitraan yang berlebih, atau ingin agar eksistensinya terakui.
Pada konteks ibadah, nuansa lebay ini kerap kita temukan. Bisa jadi karena ia ingin mendapatkan pahala yang lebih besar, sehingga porsi ibadahnya meluber, bahkan di luar batas kebiasaan Rasul, atau juga termotivasi oleh orang lain, sehingga ingin melakukan ibadah secara berlebih dari orang tsb. Akan tetapi bisa saja, mentalitas Lebay ini didasari nafsu duniawi yang berkonsep tidak lebih dari penampakkan kekuatan dan ke-Aku-an. Melibatkan aspek ibadah dalam arogansi bisnis juga bisa tercipta oleh mentalitas ‘Lebay’ yang merasa takut ‘singgasananya’ hancur oleh kemapanan saudaranya. Sikap lebay ini bisa menimpa setiap orang, alih-alih jika ia memiliki rasa terancam oleh karyanya yang stagnan.
Lebih mengerucut, jika sikap lebay ini dibawa ke ranah perjalanan suci. Betapa banyak syiar ‘Ajakan ke Tanah Suci’ menjadi tak berarti, bahkan terkesan dikendali oleh nafsu yang berlebihan. Nafsu yang tidak proporsional bahkan mencederai aspek-aspek sosial dan ekonomi Bangsa yang sedang terluka. Jika tokh, ingin terlihat sebagai pilot projeck, atau disebut inovator dengan karya yang ‘luarbiasa’, ciptakanlah sesuatu karya yang smart tanpa harus lebay. Sebab apapun motivasinya, ia akan selalu terkalahkan, dan tentunya menjadi komunitas pecundang abadi. Marilah “Terbang” ke Tanah HARAM dengan IMAN yang membumi. So, ingin eksis, jangan lebay plisss…