Gairah Ramadhan di Tanah Suci

Bagi Anda yang pernah merasakan ibadah umrah di Bulan Suci Ramadhan, maka –saya- jamin secara naluri Anda akan memiliki hasrat tuk terus mengulang ditahun-tahun selanjutnya. Tidak berlebihan, mengingat suasana dan aura yang bertebar begitu dahsyat pada bulan itu. Spesial moment yang tak pernah lenyap dalam ingatan, terlebih dalam lembaran hidup keagamaan kita, rasa-rasanya ketenangan jiwa tidak bisa tergantikan ketika shaum dan ibadah Ramadhan lainnya, dapat kita kerjakan di tengah kesucian bumi. Rumah Allah yang menjanjikan makbulnya berjuta doa, harap dan asa. Bahkan jauh dari bentuk nominal manusia sekalipun. Manusia adalah makhluk yang gemar berhitung. Terlebih secara manusiawi, hitungan matematis berupa pahala yang berlipat saat melaksanakan umrah di Bulan Suci adalah salah satu target, guna mencapai kesucian jiwa dan raga. Rasulullah SAW, menganjurkan umatnya untuk melaksanakan umrah di bulan Ramadhan. Selain nilai ibadahnya sama dengan haji, beritikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, pahalanya juga akan dilipatgandakan.

Tentu, kita melakukan semua itu dengan ikhlas dan benar, pun demikian, bahwa pahala umrah Ramadhan sama seperti pahala haji. Namun, rasa-rasanya lebih baik jika fokus kita bukan kepada pahalanya, tetapi pada kelurusan niat dan kesungguhan menjaga umrah tersebut sesuai dengan cara Rasulullah. Ramadhan menjadi media yang sangat besar dalam menciptakan perjalanan suci itu lebih bermakna. Mengaitkan bulan Sya’ban sebagai gerbang menuju Ramadhan, Rasulullah mengajarkan kita dengan sebuah doa: “Ya Allah Berkahilah kami di bulan Rajab, Sya’ban dan sampaikanlah kami pada Bulan Ramadhan”. Semua ini mengindikasikan bahwa sikap preparing menghadapi Ramadhan harus menjadi momentum yang tak kalah penting dalam berjuang sebulan penuh di bulan suci Ramadhan.

Untuk itu, Cordova mencoba mendesain khusus perjalanan umrah dengan meliputi dua bulan yang berada pada doa tersebut. Tiada lain adalah Sya’ban dan Ramadhan. Sebagai preparing smartUMRAH kan berada di Madinah dua hari sebelum Ramadhan. Menciptakan suasana kondusif di Ranah Nabawi menjelang Ramadhan adalah point plus guna mendapatkan spirit Ramadhan sebulan penuh. Tepat pada tanggal 1 Ramadhan-nya, kita menghadap seruan Allah SWT, tuk melaksanakan umrah dan ibadah-ibadah lainnya di Masjidil Haram.

Sebuah konsep yang menggabungkan dua kondisi yang berbeda. Di Madinah, jamaah akan menenangkan jiwa sebelum masuk bulan suci. Ziarah ke makam Rasul, itikaf dan bermunajat di Masjid Nabi yang penuh kedamaian. Singgah dan berdoa di taman surga Raudhah, dan mempersiapkan lahir bathin menuju satu bulan yang penuh dengan Maghfirah. Dua hari kemudian, barulah kita akan merasakan bagaimana dahsyatnya Ramadhan di kota Mekkah, satu titik suci yang kan menghantarkan jutaan partikel positif mengawal doa-doa istijabah kita. Subhanallah…

Jika Anda berminat tuk merasakan gelora cinta Sang Maha Pencipta di Tanah Para Anbiya, Makkah Al-Mukarramah, segera daftarkan langkah Anda bersama Cordova. Sebelum sesuatunya tinggal menjadi puing sesal yang tiada tara.

Related Post

Cinta Sederhana

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *