Manusia adalah makhluk paling istimewa yang diciptakan ALLAH SWT. Betapa hebatnya keistimewaan itu, hingga para Malaikat dan iblis diperintahkan untuk sujud kepada Nabi Adam AS. Sebagai manusia pertama ciptaan ALLAH SWT. Tingkat keimanan paling tinggi yang dimiliki Malaikat dapat diraih oleh manusia, bahkan tingkat pembangkangan iblis sekali pun dapat dijumpai pada diri manusia. Manusia bukanlah Malaikat dengan keimanan yang konstan dan juga bukan iblis yang selalu membangkang selamanya. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia, rasa syukur –tentunya- wajib untuk selalu dipanjatkan. Selain tercipta dalam sebaik-baiknya bentuk, sempurna tak tertandingi dengan ciptaan makhluk lainnya di muka bumi. Sebagai khalifah dan makhluk ‘pilihan’.
Manusia juga memiliki suatu ‘ruang’ yang akan dibangga-banggakan ALLAH dihadapan semua makhluk langit. Di dengar dan di perhatikan setiap tetesan tangis dan butiran pasir yang melekat dalam langkah suci. Menjadi manusia yang ‘sempurna’ adalah saat ALLAH benar-benar bangga dihadapan hambanya. Amazing!
Namun perlu disadari, sebagian orang –bahkan- yang sudah mampu secara materi, tetapi masih berdalih ‘belum terpanggil’, sehingga belum juga melaksanakan Umrah maupun Haji ke tanah suci. Padahal –sesungguhnya- yang ikut andil dalam ‘menentukan’ terpanggil atau tidaknya oleh ALLAH SWT ke tanah suci-NYA adalah manusia itu sendiri.
Ibaratnya, untuk dapat berkunjung ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden saja, tentu hanya orang-orang tertentu, atau pilihan, atau yang mempunyai prestasi tertentu saja, yang mana akan mendapatkan undangan khusus bisa masuk ke Istana dan berjumpa langsung dengan Presiden.
Terlebih untuk dapat berkunjung ke Baitullah, tentunya kita juga harus ‘berprestasi’, dan menjadi pribadi-pribadi muslim pilihan dalam pandangan ALLAH. Sudah banyak mungkin cerita yang kita dengar dari orang-orang biasa tetapi ‘luar biasa’, yang pada akhirnya di ‘mampukan’ oleh ALLAH SWT dari jalan yang tak disangka-sangka, hingga dapat berkunjung ke tanah suci-Nya.
The priority adalah gelar yang disematkan ILAHI RABBI, menjadi tamu khusus dari Dzat Maha Segalanya. Menjadi sosok yang teramat dibanggakan, menjadi manusia yang terbebas dari segala kelusuhan dosa, kesemrawutan jiwa, dan keangkuhan raga. Karena the priority adalah celah meraih pintu mabrur!