Biasanya setelah libur lebaran, hari pertama kerja menjadi sedikit lebih longgar, entahlah apa karena merasa baru saja bermaaf-maafan, hingga berpikir tidak mungkin diberi punishment jika mangkir pada awal-awal hari kerja pasca lebaran. Atau bisa saja, itu adalah kemurahan para pimpinan perusahaan yang memberikan ruang fresh bagi karyawannya untuk berbenah menghadapi kerja yang normal. Terlebih liburan kali ini berdekatan pula dengan libur perayaan HUT RI, hingga tak dipungkiri, ‘rasa’ libur terus berlanjut. Namun yang perlu diwaspadai, jika kondisi seperti itu terlahir dari mentalitas kita dalam mengenyam amanah suatu kewajiban usai mendapat hak maksimal dari perusahaan, menjadi sebuah hal yang –mustinya- dihindari. Whatever, lebaran telah lewat, liburan telah usai. Kita kembali pada aktivitas sehari-hari. Demikian pula dengan tim Cordova, kembali mengepak ‘sayap’ bersiap melayani para smartHAJJ yang tidak lebih dari dua bulan akan berjuang di Tanah Suci. Sadar bahwa jalannya waktu tak terasa, maka tiada pilihan dalam setiap dentingan jarum jam menjadi sesuatu yang bernilai untuk merangkai impian semua smartHAJJ, mabrur. Kembali pada realitas, -bukan berarti selama libur bersama keluarga kita berada di luar kehidupan riil-, tetapi menghadapi kenyataan bahwa didepan kita terdapat medan juang untuk segera menyingsingkan lengan baju agar sigap melayani para tamu-Nya.
Khusus dalam pelayanan smartHAJJ, Cordova memiliki ciri khas dengan HajjGuard-nya (HG). Sebagian team yang menjadi HG menjadi pelayan tamunya salama 24 jam, baik selama persiapan di Tanah Air, maupun ketika perjuangan sedang berlangsung (di tanah suci). HG ini lah yang senantiasa mendampingi para Hujaj Cordova (smartHAJJ) dalam melakukan persiapan meraih predikat haji mabrur. Segala persiapan baik mental, wawasan dan hal lainnya menjadi fokus para HG. Jika diistilahkan HG inilah yang akan memonitoring ‘hidup matinya’ tujuan utama berhaji. Laiknya para guard dalam menjaga sosok very very important person (VVIP), ia akan menjadi tonggak utama dalam merealisasikan tujuan mulia para tamu Allah.
Pun demikian dengan sejarah penamaan smartHAJJ bagi setiap jemaah haji Cordova, tiada lain sebagai goresan sejarah dalam perjalanan haji Indonesia, yakni memberikan pencerdasan jemaah haji dalam berhaji. Mereka tidak hanya dilayani oleh para HG, tetapi jua melayani jemaah haji lainnya di Tanah Suci. Logikanya, ketika para haji telah mampu melayani jemaah lainnya, automatically mereka telah benar-benar paham bagaimana berhaji yang smart untuk dirinya sendiri. Subhanallah…selain sebagai tamu-Nya mereka juga memposisikan sebagai ‘khodim’ atau pelayan para tamu-Nya di Tanah Suci. Dengan demikian, satu-satunya jalan menuju cita mulia itu adalah menciptakan keseriusan yang saling bahu membahu antara HG dan smartHAJJ.
Agenda yang paling terdekat adalah Grand Manasik, Manasik ini akan berlangsung selama dua hari, dan menetap di tenda akan menjadi bagian dari ikhtiar kita tuk menggapai kemabruran haji. Selain dinilai sangat penting, manasik nanti akan menjadi pembuktian bahwa para calon tamu ALLAH mengikuti sunah tuk belajar dan menggapai manasik yang sesungguhnya. Bukan hanya teori yang kita dapatkan, insya ALLAH semua gambaran sedetail mungkin mengenai perjalanan haji akan kita dapatkan pada manasik nanti.
Melalui doa-doa dari calon “makhluk suci” (Para tamu ALLAH), atas izin ALLAH, Cordova senantiasa menjaga pelayanan yang bonafit, berusaha tuk terus memberikan pelayanan yang smart, guna membantu kesyahduan dan kekhusyuan ibadah. Yaa Rabb…