Denyut aktivitas sudah sangat terasa mengarah pada sebuah agenda besar, agenda yang tak pernah berujung hingga kehidupan berakhir, gejolak rasa telah berhembus pada jiwa setiap calon tetamu suci-Nya. Hanya 28 hari lagi mereka kan bercengkrama di pusat bumi yang teramat suci. Semua persiapan telah terancang tuk menopang tegaknya kalimat mabrur, bersatu dalam kelembutan jiwa, meraih semua asa yang tercita. Melangkah pada tahapan selanjutnya, Cordova mengutus dutanya tuk mengurus barcode haji (nomor identitas Cordova saat haji) di Tanah Suci. Dari masalah akomodasi, transportasi dan hal lain yang bersangkutan menjadi program kerja sang duta di Tanah Haram. Tentunya banyak fenomena yang terjadi saat proses barcode, karena itu hanya bergantung kepada Allah dan ikhtiar yang maksimal semua harapan kita kan terkabul. Lebih khusus nakhoda Cordova berpesan pada sang duta, tuk selalu memiliki jati diri yang tak pernah angkuh, berlari terantuk-antuk, menangis namun tetap berlari dengan senyum dan penuh keikhlasan. Doa menjadi pengawal niat, Bismillah menjadi panglima kata saat melangkah.
Sejuta doa mengawal langkah sang duta, semoga dalam proses barcode, kemudahan menyelimuti perjalanannya. Setiap individu menjadi bagian tim yang tak terpisahkan, tim Jakarta mempersiapkan manasik dan perlengkapan ‘juang’ para hujaaj, tim KSA membantu duta dalam meyiapkan segala sesuatunya di Tanah Suci. Mengikat jemari tuk bersama mengawal niatan suci adalah salahsatu bentuk ikhtiar tuk meraih kemuliaan.
Waktu terus bergulir, ia tak pernah menyempatkan tuk kembali melihat dan berhenti menanti sebuah peristiwa. Siap atau tidak, waktu akan melanggeng menapaki trayek yang tak pernah berubah. Semuanya akan ‘pasrah’ mengikuti porosnya. Sebuah peristiwa yang akan terjadi di kemudian hari, lambat laun akan dihampiri jua oleh sang waktu. Pun demikian masa penantian haji, ia kan menjadi sebuah penantian yang berarti, segala bentuk persiapan baik materi maupun mental menjadi sebuah bekal yang tak terhingga di Tanah suci nanti.
Mengiringi langkah sang duta, biarkan bismillah menjadi panglima kata, tuk meraih segala cita. Bismillahi, Allahumma yassir wala tu’asshir!