Mudik Berkah 2009 (1)

Waspada Kejahatan Hipnotis & Pembiusan

Mendekati Lebaran pembiusan terhadap pemudik mulai marak terjadi. Akhir pekan kemarin setidaknya ada dua orang yang menjadi korban. Modus pembiusan tetap sama dimana pelaku seolah berbaik hati menawari korban minuman. Padahal minuman itu sudah bercampur obat bius yang akan membuat peminumnya pingsan. Aksi pembiusan ini bahkan telah memakan korban jiwa. Pelakunya membuang mayat korban ke pinggir jalan lalu menghilang membawa harta benda yang dikumpulkan korban untuk berlebaran. Salah seorang korban pembiusan, Slamet hanya sanggup meringis kesakitan saat memberikan laporan ke Mapolsek Jatinegara Minggu (6/9) malam lalu. Warga Purbolinggo, Jawa Tengah itu baru pulang bekerja dari Batam Minggu sore dan baru saja tiba di Jakarta ia menjadi korban pembiusan dikawasan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur. Peristiwa yang menimpa Slamet terjadi ketika ia yang hendak mudik ke kampung halamannya berkenalan dengan dua orang pelaku. Para pelaku kemudian mengajaknya mudik bersama. Asyik mengobrol, korban pun tak curiga saat diberi minuman dalam kaleng yang membuatnya tak sadarkan diri.

Barang milik korban berupa telpon genggam dan uang 5 juta rupiah raib digondol pelaku. Kini korban hanya bisa meratapi nasib di Mapolsek Jatinegara, Jakarta Timur. Sirna sudah maksud merayakan lebaran dengan membawa uang hasil kerja. Nasib lebih tragis dialami pemuda bernama Mustakim. Minuman bercampur obat bius menewaskan Mustakim saat berada dalam bus menuju Jombang. Jenazahnya yang tiba di Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang Senin dini hari langsung disambut tangis sang kakak.

Jasad korban ditemukan Minggu siang di jalan raya perbatasan Jawa Timur – Jawa Tengah Ponorogo. Diduga korban tidak sadarkan diri akibat meminum minuman bercampur obat bius hingga akhirnya tewas dan dibuang pelakunya ke pinggir jalan. Semua harta benda hasil bekerja sebagai TKI di luar negeri juga ikut raib. Sebelum meninggal Mustakim sudah setahun setengah bekerja di Malaysia. Menjelang Lebaran korban berniat pulang kampung, namun belum sampai di kampungnya Mustakim menjadi korban pembiusan di dalam bus.

(Sumber; www.elshinta.com)

Related Post

Cinta Sederhana

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *