Ketika Haji Masih Jadi Mimpi

Ketika Haji Masih Jadi Mimpi

 Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak.

Sayup-sayup suara orang bertalbiyah terdengar jelas di telingaku. Kuperhatikan sekeliling mencari sumber suara itu. Netraku nanar melihat lautan manusia berbondong-bondong mengenakan ihram putih berjalan melewati dan menerobosku. Teriakan dan dorongan mereka membuatku terpental hingga, brug. Aku terjatuh. Kupandangi sekeliling, pajangan bergambar Kabah dengan lautan manusia berihram putih yang tergantung di dinding kamar menyadarkan diri, ternyata tadi aku bermimpi. Mimpi itu datang lagi. Mimpi yang sebenarnya memang aku dan mungkin seluruh umat Islam ingin wujudkan, yakni melaksanakan ibadah Haji.

Setiap manusia pasti memiliki impian yang ingin diwujudkan dalam hidupnya. Tak terkecuali umat muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia. Impian berHaji seharusnya menjadi impian prioritas bagi umat muslim yang mampu karena merupakan bagian dari rukun islam kelima yang wajib ditunaikan. Terlebih setelah mengetahui bagaimana keajaiban bisa terjadi di Makkah Al Mukarromah dari kisah orang-orang yang telah menunaikannya.

Namun demikian, sepertinya impian berHaji bukan menjadi yang utama bagi masyarakat muslim kita saat ini. Apa pasal? Banyak hal yang membuat masyarakat kita merasa bahwa berHaji memerlukan banyak perjuangan. Bukan hanya perjuangan dalam hal biaya namun juga berkaitan dengan waktu.

Haji Penuh Perjuangan

Yap, tak bisa dipungkiri bahwa untuk melaksanakan Ibadah Haji memerlukan biaya yang tak sedikit. Contoh saja untuk tahun 2019 ini, Kementerian Agama telah menetapkan bahwa Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) reguler berkisar Rp 35,2 juta atau setara dengan USD 2,500. Sedangkan untuk Haji khusus, biaya yang dibutuhkan berkisar 135 – 350 jutaan atau setara dengan USD 9,500 – 25,000. Oleh sebab itu, Allah mewajibkan ibadah ini untuk masyarakat yang mampu baik secara finansial ataupun fisik.

Di sisi lain, para calon jamaah Haji yang sudah mendaftar atau memiliki uang BPIH harus bersabar lantaran waktu tunggu yang diperlukan sangatlah lama. Untuk bisa menunaikan ibadah ini, masa tunggu yang dibutuhkan sekitar 10 – 25 tahun untuk Haji reguler dan sekitar 1 – 5 tahun untuk Haji khusus. Dengan kata lain jika mendaftar di tahun ini, untuk calon jamaah Haji reguler sesuai jadwal akan berangkat pada tahun 2029 – 2044. Sedangkan untuk calon jamaah Haji khusus akan berangkat pada tahun 2020 – 2024. Penentuan keberangkatan tersebut berdasarkan kuota porsi Haji nasional yang dibagi provinsi se-Indonesia. Kemudian kuota Haji provinsi dibagi kabupaten/ kota di provinsi tersebut, sehingga setiap daerah memiliki masa tunggu yang berbeda-beda.

Berdasarkan hal tersebut banyak masyarakat muslim kita yang merasa bahwa melaksanakan rukun islam yang kelima masih menjadi mimpi. Yang terkadang tak ada niatan dan merasa berat dalam mewujudkannya. Padahal dengan melaksanakan ibadah ini kita dijanjikan banyak pahala dan bagian dari menyempurnakan agama. Sayangnya masih saja ada masyarakat kita yang mampu namun mengesampingkan kewajiban berHaji ini.

Penyempurnaan ibadah Haji sebagai rukun islam terakhir yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam (yang mampu) sebenarnya merupakan bukti penghambaan diri kita terhadap Allah secara total. Sejauh mana kita menjalankan perintah tersebut atau bahkan mengusahakannya dengan berbagai cara seperti mulai meniatkan diri dan membuka tabungan Haji. Toh, menunggu panggilan ke rumahNya merupakan bagian dari proses memantaskan diri dengan belajar untuk senantiasa bersabar.

smartHAJJ

Cordova, sebagai agen travel penyelenggara Haji dan Umrah terpercaya di Indonesia memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin segera menunaikan ibadah Haji ditahun 2020 melalui paket smartHAJJ 1441H/ 2020. Paket ini meliputi program 16 hari dengan fasilitas menginap di Hotel InterContinental Madinah, Hyatt Makkah dan Al Safwah Royal Orchid Makkah. Serta akan menginap di tenda VVIP Internasional selama di Arafah dan Mina dekat dengan tempat lontar jumrah. Fasilitas transportasi pesawat (Saudi Airlines, kelas ekonomi) dan bus (VIP Saptco Travego) untuk perjalanan darat. Dengan biaya USD 25,000 Anda bisa segera mewujudkan impian berHaji di tahun depan.

Niatan yang disertai usaha maksimal dalam mewujdukannya terlebih dalam melaksanakan kewajiban berHaji tentu mendapat nilai lebih di mata Allah . Bahkan mungkin saja Allah akan mempermudah pelaksanaan berHaji kita setelah melihat kesungguhan dalam diri karena tak ada yang tak mungkin selama Allah berkehendak. Jangan sampai mewujudkan impian berHaji kita, kalah dengan mewujudkan impian duniawi seperti memiliki rumah, kendaraan, serta berwisata ke berbagai tempat. Ayo kita mulakan dan wujudkan niat berHaji kita agar tak sekadar mimpi! Kalau bukan sekarang kapan lagi?

Let’s Go to Hajj!

 

Foto: The National & Independent

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *