Kamis, 21 Juni 2012 nanti, tepat tanggal 1 Sya’ban 1433 H. Pintu Ka’bah kembali dibuka dan dibersihkan. Seperti biasa, prosesi pembersihan Ka’bah dilakukan dua kali dalam setahun. Rumah Allah, Baitullah ini di bersihkan setiap bulan Muharram dan awal Sya’ban. Seperti biasanya, prosesi pada 1 Sya’ban besok itu bisa dikategorikan sebagai proses preparing hamba Allah menghadapi bulan Suci Ramadhan. Sebuah ritual yang mengisyaratkan betapa proses ‘pembersihan’ menghadapi Ramadhan sangat penting dilakukan. Nampaknya kita harus sadar bahwa Ka’bah adalah bangunan yang akan dilihat makhluk lainnya. Bangunan paling suci yang menjadi kiblat umat Islam didunia, dalam menghadapi Ramadhan dilakukan pembersihan, lalu bagaimana dengan manusia (?) Tentunya harus lebih membersihkan diri tuk bersiap menghadapi Ramadhan. Pembersihan bagi setiap muslim, tidak hanya secara jasmani, tetapi lebih ditekankan dalam membersihkan hati dan spritual. Filosofi pencucian Ka’bah yang dilakukan sebulan sebelum bulan suci inilah, yang membuat rangka antusiasme menghadapi bulan penuh Rahmat kian terbangun. Merangkai suatu kekuatan yang kokoh guna menghadapi segala rintang di bulan suci.
Kesempatan saat itulah akan dirasakan oleh jemaah smartUMRAH yang akan berangkat tanggal 16 Juni nanti. Mereka akan menyaksikan secara langsung bagaimana dahsyatnya pesona Ka’bah ketika pintu ka’bah dibuka dan dibersihkan. Seperti yang terjadi pada tahun lalu, moment spesial itu sangat disyukuri oleh segenap keluarga besar Cordova. Pasalnya, saat itu, beberapa jemaah Cordova berkesempatan menikmati sholat dan masuk kedalam bangunan Ka’bah. Takjub, tak bisa berkata sepatah pun saat berada dalam bangunan suci, yang selama ini menjadi kiblat umat Islam diseantero bumi. Bapak Syahrul Davi Djalil dan Bapak Sjafrudin Muh. Habib yang merasakan bagaimana dahsyatnya sholat tepat di dalam bangunan pusat bumi. Seperti yang tayangkan radio El-Shinta, dalam tele conference saat masuk dan sholat di dalam Ka’bah, Pak Davi tak bisa berkata-kata, airmatanya mengalir deras. Sujud tersimbah dalam dekap hangatnya bangunan Ka’bah. Ia hanya bisa berulang mengucapkan syukur yang tiada henti. Dalam wawancara itu pula, ia hanya berpesan bahwa jangan pernah merasa rugi melaksanakan haji atau umrah, karena tiada orang yang merugi setelah melaksanakan ibadah suci tersebut.
Beserta raja Arab, ulama-ulama terkemuka, pejabat pemerintah Arab Saudia, tokoh setempat, dan tamu-tamu undangan kerajaan Arab Saudia. Pak Davi menyaksikan bagaimana prosesi pencucian Ka’bah. Bagian dalamnya dipel dengan kain putih yang dibasahi air zam-zam, bercampur dengan minyak gaharu yang bercampur dengan parfum beraroma musk (minyak kelenjar rusa). Sebelum memasuki Ka’bah, raja Arab menerima kunci ka’bah yang diletakkan dalam tas beludru dari para pengawal (Bani Shayba).
Setelah dipel, lantai dan dinding Ka’bah dikeringkan dengan kertas tisu dan kain putih. Kemudian disirami lagi dengan wewangian yang sangat khas. Bangunan sisi bagian timur Ka’bah tingginya 14 meter, lantai bagian dalam dilapisi keramik berwarna, sementara atapnya ditopang tiga pilar kayu. Masing-masing berdiameter 44 cm.
Struktur atap terdiri atas dua lapisan, bagian atas dan bawah, sementara dinding bagian dalam ditutup dengan layar terbuat dari beludru hijau yang diganti setiap tiga tahun sekali. Pada atap bagian teratas, terdapat ventilasi dengan panjang 127 cm dan lebar 104 cm untuk memberikan masuknya cahaya matahari. Ventilasi ditutup dengan kaca penguat yang dibuka saat acara pencucian.
Subhanallah…teriakan takbir menggema selama Ka’bah nan Suci dibersihkan, tidak sedikit para jamaah yang mengeluarkan airmata dengan derasnya. Termasuk smartUMRAH Cordova yang terus menerus menitikkan airmata, selama pintu Ka’bah itu terbuka. Sepertinya hal ini mengingatkan kita pada peristiwa Fath Makkah (pembebasan Makkah), beberapa tahun silam oleh Rasulullah SAW.
Semoga tahun ini, atau keberangkatan smartUMRAH tanggal 16 Juni besok, jemaah Cordova ada pula yang merasakan bagaimana indahnya bangunan ka’bah saat berada di dalamnya. Kalaupun tidak, di saat momentum pencucian ka’bah itu, kita berada dihadapan kemulian bangunan itu. Bukankah keberkahan dan rahmat akan menyelimuti bagi orang yang hanya menikmati pandangan mata ke ka’bah-Nya. SubhanALLAH…