Bagi Anda yang sudah berangkat ke tanah suci, mungkin sering mendengar kalimat “Siti Rahmahâ€. Bagi yang belum pernah, ada baiknya jika sekedar menyimak apa yang dimaksud dengan kalimat “Siti Rahmahâ€. Biasanya kalimat ini selalu menjadi ungkapan sapa orang Arab, Banggali, Afrika dan mungkin juga setiap penjual dadakan di tanah suci. Anehnya sapaan itu selalu ditunjukkan kepada jemaah haji asal Indonesia. Dalam pengertian bahasa Indonesia, siti adalah perempuan, sedangkan rahmah adalah kasih sayang. Namun arti harfiyah atau keseluruhan dari makna Siti rahmah adalah “Perempuan yang dikasihiâ€. Siapa jemaah haji wanita Indonesia yang tidak ingin disapa sedemikian indahnya (?) Tentu setiap orang merasa senang dipanggil “Siti Rahmahâ€. Tetapi, jangan dulu merasa senang atau terhibur dengan sapaan tersebut, kita harus tahu bahwa padanan bahasa Arab begitu luas sehingga dapat menjadikan makna aslinya berubah dengan pemahaman keseharian bangsa Arab. Terlebih di Makkah maupun Madinah, dua kota yang tak pernah senyap dengan aktifitas sehari-hari.
Selain “Siti Rahmahâ€, banyak sekali sapaan yang sering ditunjukkan ke jemaah asal Indonesia oleh mereka yang menjajakan barang dagangannya. Mulai dari “Indonesia…bagus…bagus…â€, “Indonesia…murah…murah…â€, dan sejumlah ungkapan lainnya sebagai daya tarik agar jemaah haji kita mengunjungi dan belanja di standnya. Semuanya bernilai positif, tak ada yang mesti di khawatirkan. Tapi bagaimana dengan sapaan “Siti Rahmahâ€, ungkapan dan sapaan inilah yang harus diketahui oleh calon jemaah haji Indonesia khususnya. Karena makna yang terlontar dari kalimat itu sangat buruk dan terkesan melecehkan harkat jemaah wanita kita. Mereka mengumbar sapaan buruk dengan mengambil kesempatan dimana jemaah haji kita banyak yang tidak memahami betul akan makna “Siti rahmahâ€.
Meski awalnya arti “Siti Rahmah†itu sangat bagus, namun di tanah Arab, makna dari kalimat itu adalah panggilan untuk –maaf- PSK (Pekerja Seks Komersil). Sungguh sangat hina dan sakit ketika kita mendengar jemaah haji Indonesia yang dimulyakan Allah SWT. Tetapi menjadi bahan pelecehan mereka-mereka yang tak bertanggung-jawab. Terlebih ketika jemaah wanita kita merasa senang dan tersenyum manis mendapat sapaan “Siti Rahmahâ€.
Sudah saatnya kita sedikit-demi sedikit mempelajari kultur dan bahasa Arab yang sering digunakan disana. Walaupun –tentunya- tidak menjadi keharusan jemaah haji paham akan semua pribahasa Arab. Cukup tahu dan paham istilah-istilah yang sering digunakan saja. Baik di Masjid, hotel, maupun pasar. So, Jangan pernah tertipu oleh istilah “Siti Rahmahâ€!