Kiranya, masih banyak diantara kita yang memandang pelaksanaan manasik, sebelum berangkat haji adalah hal biasa. Boleh diikuti setiap calon jemaah, boleh juga tidak. Pandangan itu sesungguhnya tidak sepenuhnya benar, terlebih bagi mereka yang pertama kali melaksanakan haji. Karena jika ditelaah lebih dalam, ternyata pemberian materi manasik, baik berupa teori ataupun simulasi kongkrit (lapangan) manasik haji adalah suatu renteten awal dari pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Jika boleh dikatakan, pelaksanaan haji sebenarnya, berawal dari manasik yang dilakoni saat di Tanah Air. Karenanya, bimbingan manasik menjadi pilar awal yang akan menopang pelaksanaan haji di Tanah Suci. Jika saja digelar dengan keseriusan dan penuh rasa cinta untuk memberikan manasik sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. maka satu poin mendapatkan kemabruran haji telah tergapai. Maraknya penyelenggaraan manasik haji jelang keberangkatan jemaah haji, harus menjadi momentum sebagai garda depan membangun komunitas haji yang benar-benar ‘The Real Hajj’. Keseriusan hajjguard inilah yang benar-benar akan teruji dalam penyelenggaraan manasik haji. Termasuk hajjguard Cordova yang siap memberikan totality serve bagi jemaahnya.
Kilas balik, ketika Rasulullah akan melaksanakan ibadah haji pada tahun kesepuluh Hijriyyah, berkumpulah ribuan umat Islam di kota Madinah untuk berangkat haji bersama Rasulullah SAW. saat itu Rasul bersabda Khudzzu anni manasikakum (ambilah dariku manasik haji kalian). Hal ini merupakan bahwa Rasul me-ngomando-kan agar menjalankan sesuai dengan ilmu dan praktik dari beliau. Dari sana dapat dipahami, bahwa mengetahui segala praktik dan teori haji menjadi kewajiban bagi setiap calon jemaah haji. Keseriusan pelaksanaan umroh bagi para hajjguard dan tentunya calon jemaah harus disatukan bahwa semua rentetan simulasi haji berupa manasik adalah sebuah kewajiban untuk menjembatani para tamu ALLAH menuju Istana-NYA di Tanah Suci. Setiap etape yang dilakukan – meski berupa simulasi- menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh setiap calon jemaah haji. Penjiwaan dalam mengikuti manasik haji harus mendapatkan ruang yang sangat besar, karena manasik adalah the real journey menuju medan yang nyata. Dari Sabda Rasul diatas (Khudzuu anni manasikakum) juga dapat digambarkan betapa pelaksanaan haji harus jua memiliki ilmunya, selain dari lima syarat haji (Islam, dewasa, berakal, merdeka dan mampu).
Demi mempertahankan dan meningkatkan budaya hormat serta bangga terhadap tamu ALLAH SWT. Cordova akan menyelenggarakan Grand Manasik untuk para smartHAJJ 7-8 September besok. Semua etape simulasi haji yang tersaji akan dikondisikan semaksimal mungkin menyerupai pelaksanaan haji di Tanah Suci. Dari manasik nantilah semuanya akan bermula menuju kesungguhan diri tuk mengetuk hati agar mengikat dari sesuatu yang melemahkan jiwa tuk berhaji. So, semoga manasik yang kan tergelar, akan menjadi gerbang awal menuju perjalanan ibadah haji nanti. Yaa Rabb…
Pingback: Grand Manasik smartHAJJ 1434 H - CORDOVA - Travel Haji dan Umrah CORDOVA Travel Blog
Tolong infonya ttg umroh akhir tahun 2013