Mina, (19/20)
Setelah melaksanakan thawaf ifadah, jemaah Cordova kembali menuju Mina untuk melakukan Jumrah Aqabah. Sekitar pukul 19:30 WSA. rombongan bertolak menuju Jamarat (tempat melontar). Tahun ini, letak tenda dengan jamarat sedikit lebih dekat dibanding tahun lalu. Sekitar 3 KM harus ditempuh oleh jemaah Cordova. Bukan hanya smartHAJJ Cordova yang rela harus menempuh perjalanan melelahkan ini, semua tenda VIP Indonesia juga sama terletak lumayan jauh sebelah utara jamarat. Lebih melelahkan lagi yang dialami oleh sebagian jemaah reguler yang harus menempuh perjalanan lontar ini lebih dari 5 KM bahkan harus melalui terowongan Mina.
Suasana khidmat dengan gema takbir terus dikumandangkan oleh smartHAJJ Cordova. Sebagian mereka bertasbih mengagungkan Sang Maha Kuasa. Mereka juga tidak disibukkan untuk mencari kerikil untuk melontar. Karena memang pengumpulan batu-batu kecil itu sudah menjadi standar servis Cordova guna dibagikan pada jemaah. Dua panji Cordova menjulang tinggi sebagai tanda pengenal bagi jemaah yang menelusuri dibelakangnya. Bak mujahidin yang akan menghadapi pertempuran sengit dengan musuh-musuh Allah, mereka terus bertakbir dengan kerikil yang digenggam.
Setelah melontar sebanyak tujuh kali, jemaah diarahkan menghadap arah Makkah untuk berdo’a yang langsung dibimbing oleh Advisor Syariah Cordova, Prof. DR. Satori Ismail. Setelah itu, jemaah langsung bertolak kembali menuju tenda. Memang ritual suci ini sangat melelahkan fisik para jemaah, namun menurut dokter Cordova, Alhamdulillah kesehatan jemaah mendukung kelancaran dalam melontar. “Mereka hanya kelelahan, tapi Alhamdulillah semua lancar,†Gumam Dokter yang juga mirip orang Arab tulen. Semoga semua ritual jamarat dapat berjalan lancar, dan semoga semua jemaah haji selalu berada dalam keadaan sehat wal ‘afiat. Amien
