Auto Pilot System

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya kisaran bulan April – Mei tahun ini, media massa banyak mengangkat tentang spanduk-spanduk yang bertuliskan ‘Negeri Auto Pilot’ yang dipasang di beberapa titik keramaian Ibukota. Karena pesannya begitu ‘dalam’ dan –mungkin juga- banyak membuat ‘panik’ beberapa pihak, maka spanduk-spanduk itu tak bertahan lama. Dalam pandangan kami, kalimat Auto Pilot itu sendiri memiliki dua pemahaman yang teramat dalam, dan menarik untuk dibahas, hingga ruang lingkup dunia bisnis sekalipun. Yah, ada dua sisi positif dan negatif jika kita melihat penggalan kata ‘Auto Pilot’ itu sendiri. Kita tidak akan membahas tentang persoalan spanduk-spanduk bertuliskan ‘Auto Pilot’ di titik ramai Ibukota seperti bahasan diatas. Namun lebih mengangkat tentang persoalan baik dan buruknya sebuah Perusahaan Auto Pilot. Seperti dua mata sisi yang terdapat dalam uang logam, keduanya akan membentuk sebuah perspektif ketika gambar mana yang akan digunakan.

Jika ‘gaya’ perusahaan menggunakan ‘Auto pilot’ tanpa goal, atau tanpa sebuah tujuan, maka inilah yang akan membawa ‘Auto pilot’ itu akan hancur berkeping. Tiada arah tanpa landasan, tiada tujuan tanpa arah. Semua terombang dalam kebingungan. Entah kemana langkah itu kan tertuju. Tiada kebersamaan dalam komando, bersatu dalam kepentingan individu, beratap dalam skill individu yang tak bersinergi. Ia terbang kemana arah angin meniupnya, tanpa landasan yang akan menyelamatkan dalam kubangan besar bernama company. Tidak jelasnya arah itulah yang membuat sistem ‘Auto Pilot’ menjadi tidak berguna sedikit pun.

Berbeda jika sistem ‘Auto Pilot’ itu memiliki visi yang jelas dalam melangkah, mungkin perjalanan itu akan sangat berbeda, bahkan menghasilkan suatu wish coming true. Dengan balutan visi yang jelas dalam menggunakan systemAuto Pilot’ maka bangunan perusahaan itu akan terhindar dari siklus negatif yang kerap melanda dunia bisnis; Generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, sedangkan generasi ketiga menghabiskan.

Awalnya, auto pilot berarti sistem mekanikal, elektrikal, termasuk hidraulik yang memandu sebuah pesawat atau kapal tanpa campur manusia. Namun karena terlihat efisien dan efektif, lama-kelamaan, ini digunakan juga dalam dunia bisnis. Salahsatunya menuangkan visi-visi suatu company, baik dalam bentuk road map dalam jangka waktu panjang ataupun pemaparan kerja selama beberapa waktu ke depan (visi-Misi).

Dengan sistem auto pilot yang dilengkapi dengan arah yang jelas, maka semua perangkat yang memfasilitasi ‘penerbangan’ company itu, dapat melintasi antariksa sekalipun, -tentunya- dengan sangat mudah terjangkau. Semua skill ‘awak’ penerbangan itu bersinergi dalam mengawal dan mensukseskan perjalanan bisnis perusahaan tersebut.

Karenanya, apapun yang terlontar dari ungkapan Cordova Founding Father beberapa waktu lalu senantiasa mengandung arti dalam mensukseskan pijakan Cordova selanjutnya.

So’ Auto Pilot adalah dua perspektif yang akan mengubah pandangan kita tentang kinerja dan loyalitas kerja.

Related Post

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *