Jamarat Mina Siap Tahun Ini
MEKAH–Komite Tertinggi Haji Kerajaan Arab Saudi menyatakan pembangunan jamarat (tempat lontar jumrah) sudah selesai dan siap digunakan pada musim haji tahun ini. Renovasi bangunan empat lantai ini menghabiskan dana sebesar SR4,2 milar atau sekitar Rp10,5 triliun. Demikian seperti dilansir harian Arab News, Senin (31/8). Komite juga melaporkan adanya banguna ekperimental lain yang dibangun di pegunungan Mina. “Bangunan dengan kapasitas 25.000 jemaah ini dibangun dengan tujuan agar dapat menampung lebih banyak jemaah di tempat suci Mina,” kata laporan itu.
Beberapa CCTV telah dipasang di berbagai bagian untuk memantau pergerakan jemaah haji, sehingga bagian keamanan dapat segera turun tangan bila diperlukan.
Bangunan ini juga memiliki sistem pemadam kebakaran yang canggih dan telah dipasang sejak tahun lalu. Pompa air dengan bahan bakar solar dan listrik ini dapat memompa 1.500 galon air per menit untuk memadamkan api selama hari-hari puncak haji.
Monorel Mekah Siap Tahun Depan
MEKAH–Proyek monorel senilai SR6.5 miliar atau sekitar Rp16,2 triliun yang akan menghubungkan Mekah dengan tempat-tempat suci di Mina, Arafah, dan Muzdalifah akan siap digunakan oleh jemaah haji tahun depan. Demikian seperti dilaporkan Komite Tertinggi Haji Arab Saudi yang dilansir Arab News, Senin (31/8). “Pengerjaan proyek akan dimulai pada Muharram (segera setelah musim haji berakhir) dan akan siap digunakan 35 persen dari kapasitasnya selama musim haji 1431,” kata laporan itu.
Khadimul Haramain, Raja Abdullah, telah menyetujui proyek miliaran riyal tersebut untuk memudahkan transportasi jutaan jemaah haji menuju tempat-tempat suci. Proyek yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan konsorsium yang dipimpin oleh Perusahaan Kereta Api Cina itu, akan beroperasi dengan kapasitas penuh selama musim haji 2011. “Proyek monorel akan membantu sekitar 53.000 bus dan kendaraan lain yang digunakan oleh para jemaah yang datang lewat darat yang sebagian besar adalah jemaah dari dalam Kerajaan Arab Saudi dan negara-negara Teluk,” kata laporan itu.
Monorel akan melintasi tiga stasiun di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Stasiun terakhir di Mina akan berada di lantai keempat jembatan jamarat. Monorel akan membantu mengangkut sedikitnya 500.000 jemaah dalam waktu enam sampai delapan jam. Monorel Mekah ini akan dibangun setinggi 8-9 meter di atas tanah untuk menjamin kelancaran arus pejalan kaki dan kendaraan. “Monorel akan dibedakan kecepatan serta kedekatan dengan para pejalan kaki. Topografi lahan juga telah dipertimbangkan ketika merancang proyek, sehingga tidak akan memengaruhi tenda Mina.” kata laporan itu.
Studi sedang mengkaji perluasan monorel hingga stasiun terdekat Masjidil Haram di Mekah untuk menghubungkan dengan Haramain Railway yang menghubungkan dua kota suci Mekah dan Madinah. Kesepakatan mengenai pelaksanaan proyek bernilai miliaran riyal ini ditandatangani di hadapan Raja Abdullah dan Presiden Cina Hu Jintao di Riyadh. Proyek ini dirancang untuk mengangkut lima juta jemaah.
Dr Habeeb Zain Al Abidine, wakil Menteri Urusan Perkotaan dan Pedesaan dan Sekretaris Jenderal Komisi Pembangunan Mekah, Madinah, dan Situs Mulia, mengatakan studi kelayakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan internasional telah mengusulkan lima monorel yang menghubungkan tempat-tempat suci.
“Studi kelayakan monorel menyarankan monorel kedua dibangun dua atau tiga tahun setelah pembangunan pertama,” katanya, seraya menambahkan bahwa biaya satu monorel mencapai SR4 miliar atau sekitar Rp10 triliun. Monorel pertama mulai dari Mina akan mengangkut hampir satu juta jemaah termasuk jemaah asal Arab Saudi sebanyak 360.000 jemaah.
(Dari Berbagai Sumber)