JAKARTA–MI: Ibadah haji disadari menanggalkan segala atribut sosial seperti jabatan dan kedudukan karena melalui pakaian ihram putih sesungguhnya di hadapan Allah SWT manusia itu sama. Namun, penyelenggara haji dan umrah PT Cordova Abila Travel tidak melupakan identitas diri sebagai anak bangsa Indonesia yang merupakan penduduk muslim terbesar di dunia. “Ya, sebagai bagian masyarakat muslim dunia, muslim Indonesia sama kedudukannya ketika berhaji dengan saudara muslim lain. Apalagi dihadapan Sang Maha Pencipta kita semua adalah hamba-Nya. Pejabat atau rakyat kedudukannya sama saat berhaji. Namun Cordova Travel juga tidak melupakan jati dirinya sebagai muslim Indonesia sehingga kita tetap mengibarkan bendera Merah Putih bahwa kami muslim Indonesia bangga dengan atribut kebangsaannya sebagai warga Negara,” kata Direktur Cordova Travel Muharom Ahmad saat pelatihan manasik haji calon jemaah haji (calhaj) Cordova Travel di Cibubur, Jakarta, yang berlangsung sejak tanggal 11-12 Oktober 2008.
Dalam pelatihan manasik haji yang diikuti 70 calhaj itu, Cordova Travel berupaya mengadakan latihan the Real Manasik karena para peserta seperti diajak dalam suasana prosesi ibadah haji sesungguhnya di Arab Saudi. Para calhaj di latih terlebih dulu seolah olah ketika tiba di Arab Saudi mendaftar di bagian imigrasi Jeddah kemudian menuju Madinah.Selama di Madinah melakukan ibadah di Masjid Nabawi, ziarah ke makam Rasulullah SAW dan sebagainya. Menjelang haji tiba mereka mengambil miqot di Bir Ali sebelum menuju Makah. Setibanya di Masjidil Haram, Makah, mereka melakukan ibadah umrah, lalu menuju Mina dan menginap di wilayah tersebut. Selanjutnya ketika puncak ibadah haji tiba mereka melakukan wukuf di Arafah.
Dalam manasik tersebut, Cordova Travel bergabung bersama konsorsium Aishah yang merupakan gabungan dari sejumlah biro penyelenggara haji. “Di sini kami mengedepankan kebersamaan atau together in harmony selama latihan ataupun ketika melaksanakan prosesi haji di Arab Saudi,” kata Muharom.
Selama pelatihan para peserta mendapat pembekalan bimbingan rohani oleh ustadz Habib Abdullah Assegaf dan ustadz Syaifuddin. Habib Abdullah Assegaf menekankan pentingnya para calhaj mengenal Tuhan Yang Maha Esa ketika bermunajat di Kabah , Masjidil Haram. “Kendati segala salah dan dosa kita seluas langit dan bumi namun ketika kita seorang hamba menangis di depan Kabah, rumah Allah SWT, memohon pengampunan maka tetesan air mata kita akan membasuh segala dosa yang ada.Karena Allah Maha Pengampun,” kata Habib Abdullah Assegaf.
Dijadwalkan keberangkatan calhaj Cordova Travel ke Arab Saudi dalam dua gelombang pada tanggal 20 dan 28 November 2008.
(Liputan Media Indonesia, 13 Okt 2008)