Rasulullah ﷺ bersabda, “Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim)
Parenting
Kekuatan lingkungan dalam mempengaruhi perilaku seseorang sangat dominan. Sampai-sampai ada idiom ‘Al Insan ibnul bi’ah’, manusia itu anaknya lingkungan. Maka tidak heran jika Tarzan sering pukul-pukul dada sambil teriak “Aaauuuooooo” seperti gorilla yang membesarkannya. Dan Mowgli sering mengekspresikan marah dengan menyeringai seraya unjuk gigi “Grrr” dan kadang melolong sebagaimana serigala yang membesarkannya. Lalu akan kita cetak karakter anak kita seperti apa dengan teman bermain yang mana? Sekolah dengan muatan agama sebanyak apa? Les apa? Latihan apa? Hafalan Qur’an di mana?
Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tidak salah dalam memilihnya. Karena kualitas agama kita tak jauh dari orang yang kita pergauli. Teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang. Bisa jadi itu makanya salah satu baris lirik lagu ‘Tombo Ati’ berbunyi: “Berkumpullah dengan orang sholeh…” Ya, supaya ketularan.
Betapa banyak anak yang sudah mendapat pendidikan yang bagus dari orang tuanya, namun dengan mudahnya dirusak oleh pergaulan yang buruk dari teman-temannya. Oleh karenanya orang tua wajib memperhatikan lingkungan dan pergaulan anak-anaknya. Perhatikanlah akhlak teman-temannya, apakah mereka memiliki pemahaman agama yang baik? Apakah shalatnya baik? Apakah mereka saling nasihat-menasihati dan tolong-menolong dalam kebajikan? Jangan sampai usaha yang telah kita curahkan selama ini menjadi sia-sia hanya karena anak-anak salah dalam memilih teman bermain atau teman di sekolah.
Setiap orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya. Termasuk juga memantau pergaulan anak-anaknya. Semua ini dilakukan hanya untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Oleh karenanya setiap anggota keluarga harus memiliki peran dan menjalankan amanah tersebut. Suami sebagai kepala rumah tangga haruslah memberikan teladan yang baik dalam mengemban tanggung jawabnya karena ALLAH akan mempertanyakannya di hari akhir kelak. Seperti yang disabdakan Rasulullah ﷺ, “Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya. Apakah ia pelihara ataukah ia sia-siakan, hingga seseorang ditanya tentang keluarganya.” (HR an Nasa’i)
Saling mendoakan ya, semoga ALLAH karuniakan anak kita berada dalam penjagaanNYA. Yuk, kita Umrah bareng smartUMRAH Cordova supaya nambah teman sholeh dan sholehah.