Syukur Tiada Akhir
Kali keempat perjalanan suci ini kan bergerak. Menuju kesamaan cita, dan mendulang kebersihan jiwa. Meraih sebuah perjalanan berkualitas untuk tetap survive dalam merangkai tapak surga menuju Baitullah. Keberkahan yang terus hinggap pada perusahaan K-Link, tidak hanya terlihat dari megahnya gedung K-Link Tower yang menjulang tinggi di pusat kota, juga tidak hanya terlihat dari ratusan product kesehatan yang tersebar di seantero negeri, namun juga tampak pada ratusan karyawannya yang konsisten dalam mengimbangi bisnis dunia dan akhirat. Yakni meluasnya keberkahan dengan perjalan mereka ke tanah suci. Ratusan langkah manusia suci pilihan Robbi itu, secara tidak langsung adalah perekat perkembangan K-Link yang teramat dahsyat. Perjalanan yang tiada akhir (menuju kesucian Tanah haram) adalah konsekwensi syukur tiada akhir yang mereka tanamkan dalam setiap raihan point untuk meniatkan diri menuju Tanah Suci.
Ini adalah tahun keempat Cordova bersama K-Link merangkai ‘Perjalanan tiada akhir’, waktu yang cukup untuk saling mengenal apa dan bagaimana perjalanan ini terkonsep. Menyusun dan merangkai jalan yang telah terlalui tentunya lebih terasa nikmat dari saat pertama jumpa. Berbeda jika memiliki seorang kekasih baru, maka untuk mengenalnya harus lebih dalam memahami jiwanya, beradaptasi kembali, dan membutuhkan waktu untuk mengikat sebuah tali duriat (hubungan batin). Namun Alhamdulillah, Cordova dengan K-Link sudah seperti kekasih lama yang saling memahami dan menghargai ikatan rasa. Simbiosis mutualisme lebih terasa dengan melangkah dan berjalan bersama, baik dalam ikatan bisnis maupun rasa hangat kekeluargaan. Tidak mudah –memang- untuk bertemu seorang kawan perjalanan yang paham betul dengan sifat dan watak. Perjalanan edisi ke-4 inilah sebagai momentum raihan perjalanan yang lebih berkualitas. Merekat dengan langkah kebersamaan.
Terimakasih telah kembali memilih Cordova sebagai pelayan tamu-tamu pilihan ALLAH SWT. Semoga kami bisa menjawab amanah ini dengan penuh rasa, penuh tanggungjawab dan penuh dengan rasa cinta. Karena tiada yang paling indah dalam sebuah perjalanan selain merangkai tangan dengan penuh kebersamaan.
Kebersamaan bukan kata tapi jiwa, terasa dalam dada seindah purnama.
Kebersamaan bukan curahan tapi jawaban, syarat makna akan keajaiban dan kekuatan.
Kebersamaan bukan sandaran tapi asupan, memberi semangat tanpa batasan.
Kebersamaan bukan mata tapi telinga, siap mendengar kadang tak seksama
Kebersamaan bukan kaki tapi tangan, selalu merangkul dalam kehangatan.
Kebersamaan bukan langit tapi bumi, menjadi pijakan dalam kehidupan.
Kebersamaan bukan hujan tapi pelangi, mengindahkan pribadi ketika turunnya air mata.
Semoga kebersamaan ini tiada akhir seperti perjalanan yang tiada akhir…