Muslim Demographics

Munculnya video anti-Islam bertajuk “Muslim Demographics” di situs youtube akhir-akhir ini semakin menegaskan ketakutan Barat akan perkembangan Muslim di negaranya. Video berdurasi tujuh menit lebih itu, telah dilihat lebih dari 9 juta orang. Ketakutan yang kerap melanda mereka adalah populasi Muslim yang kian meningkat setiap tahun di Eropa dan Amerika. Video ini juga beredar luas dikalangan komunitas Kristen sayap kanan. Mereka mencoba untuk membendung ketajaman pertumbuhan muslim yang secara statistik akan mempengaruhi dan mengikis budaya Barat. Dalam video tersebut dijelaskan pula, bahwa umat Islam yang bermigrasi ke Negara-negara Barat memiliki tujuan untuk merubah dan mengambil alih budaya Barat yang serba liberal dan tak terbatas oleh sekatan ideologi. Di awal video itu, mereka membuka dengan sebuah pernyataan “Untuk menjaga dan mempertahankan budaya masyarakat Barat sendiri selama lebih 25 tahun ini, masyarakat Barat harus mempertahankan tingkat kesuburan 2,11 anak perkeluarga”. Karena jika tingkat kesuburan masyarakat Barat mengalami keturunan, maka akan dikalahkan oleh besarnya pertumbuhan dari demografis umat Islam.

Seorang editor eksekutif dari situs EthicsDaily.com, dan juga direktur eksekutif dari induk organisasi The Baptist Center For Ethics, Robert Parham, menunjukkan data-data statistik yang menyatakan bahwa Barat akan menjadi mayoritas Muslim dalam kurun waktu tertentu. Ia juga menunjukkan data-data hasil analisanya di video tersebut. Peningkatan masyarakat muslim di Eropa, terlebih pasca tragedi 11 September 2001 lalu, menjadi titik awal pesatnya masyarakat Barat mempelajari dan meyakini ajaran Islam. Gempuran Amerika dan sekutunya pada Negara-negara Muslim, menyebabkan counter attack dalam tubuh pemerintahannya. Kebijakan untuk memerangi Negara muslim itu pula, memberikan rasa penasaran yang besar pada agama Muhammad SAW. Islam menjadi sangat fenomenal untuk dipelajari.

Video Muslim Demographics, nampaknya sengaja di buat untuk memberikan stimulus dan potret masyarakat Barat akan bahaya banyaknya migrasi umat Islam ke Barat. Secara ekplisit, dan tidak langsung, sangat terasa bahwa content video itu memiliki pesan pada masyarakat Barat untuk menghancurkan dan “membersihkan” umat Islam yang telah tersebar banyak di Negara-negara Barat.

Selain itu, strategi pengendapan akan setiap tokoh masyhur dunia yang memeluk Islam, senantiasa mereka kaburkan tanpa ekspose yang berlebihan. Contoh kongkritnya ketika King of Pop memeluk Islam beberapa tahun lalu, media Barat nyaris tak pernah mengangkat kemuslimannya. Karena –memang- takut akan menjadi semacam inspirasi bagi para penggemar dan masyarakat luas di negeri Barat.

Related Post

Cinta Sederhana

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *