Merdeka Atas Jajahannya

Sejak kapan Israel Merdeka (?) Kapan ia terjajah di Bumi Palestina (?)

Sub judul diatas sengaja saya tempatkan diawal artikel ini, selain untuk memberikan stimulus, juga agar mindset kita tidak terjebak dengan apa yang dirayakan oleh mereka tentang hari kemerdekaan Israel Raya. Tulisan ini juga bukan untuk mengingatkan ‘HUT’ Israel yang ke-63, tetapi sedikit urun rembuk agar semua mata ‘melek’ bahwa siapa yang menjajah dan terjajah lebih jelas terdeskripsikan. Sehingga penilaian dan pemahaman tentang klaim negara Israel Raya tidak ahistory. Hari Kemerdekaan atau Independence Day selalu dimaknai setelah meraih kemenangan dari jajahan atau ketakberdayaan. Lalu bagaimana bisa dikatakan merdeka, jika yang terjadi justru merekalah yang mencaplok, menjajah, membunuh dan mengusir jutaan pribumi dengan dalil Al-kitab bahwa bangsa Yahudi lah yang pantas hidup di bumi Palestina. Baiklah, untuk lebih jelas mari kita telusuri sejarah singkat kenapa tanah Palestina ini menjadi sengketa sepanjang masa. Tafsir Al-Quran menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim As. atau yang mereka sebut Abraham, diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (QS. 21:69-71). Putra nabi Ibrahim adalah nabi Ismail dan nabi Ishak, kemudian putra nabi Ishak adalah nabi Yakub As. keturunan nabi Yakub dari 12 putranya inilah yang kemudian dikenal sebagai suku Israel.

Putra bungsu Nabi Yakub adalah Nabi Yusuf As, yang sangat dibenci oleh saudara kandungnya, termasuk Yahuda yang berencana membunuh Yusuf dengan membuangnya di sebuah sumur di Padang Pasir. Yahuda inilah yang menjadi cikal bakal umat Yahudi berkembang di muka Bumi. Setelah Nabi Yusuf selamat dari rencana pembunuhan, nasib baik membawanya menjadi kepala bendahara di Mesir. Karena kesejahteraan hidupnyalah ia mengundang ayah dan kakak-kakaknya untuk datang dan tinggal di Mesir, termasuk Yahuda yang telah berencana membunuhnya. Mereka hidup damai hingga suatu saat, Firaun berkuasa dan memperbudak keturunan mereka yang dikenal dengan sebutan Bani Israel. Karena kekejaman Firaun, Allah mengutus Nabi Musa As, dan membawa bani Israel keluar dari Mesir.

Di lain tempat, sebelum nabi Ishak memiliki putra Yakub dan keturunannya, termasuk Yahuda dan Yusuf As. di Kanaan atau Palestina telah hidup dengan damai anak dan keturunan nabi Ismail (kakak nabi Ishak beda ibu), Ismail dari Siti Hajar, sedangkan Ishak dari Siti Sarah. Setelah itu, banyak Nabi yang lahir dan hidup di Bumi Palestina, (namun tidak lahir dari keturunan Yahuda), termasuk nabi Daud yang menjadi Raja, dan juga putranya nabi Sulaiman As yang membangun istana megah di Palestina. Dari sini, dapat diambil garis sejarah, bahwa yang lebih dulu hidup di Bumi Palestina adalah keturunan Ismail As.

Karena watak orang Yahudi adalah sombong, maka ia hidup selalu dalam pelarian dan pengejaran, sehingga tidak memiliki tanah lahir. Baru ketika Islam datang sampai Kekhalifan Utsmaniyyah, orang Yahudi dapat merasakan kehidupan yang damai dengan membayar pajak perlindungan. Lambat laun setelah beranak pinak, di akhir abad ke-19, dengan tunjangan oleh Jewish Colonization Assocation, Yahudi dari Eropa Timur ber-imigrasi ke Argentina dan membentuk kolonialisme pertanian, untuk kembali ke Palestina. Theodor Herzl kelahiran Budapest membuat negara Yahudi di Palestina.

Selanjutnya, Zionis Israel terus merangsek hidup dengan mencuri, membunuh, membantai, dan mengusir jutaan Arab Palestina dari negaranya, dengan maksud mendirikan negara Yahudi, Israel Raya tanpa pengaruh dunia internasional. Dan 63 silam, entah mengapa diatas puing jajahannya, Israel merayakan kemerdekaannya melalui penderitaan kaum pribumi. Sungguh ironi.

Saya lebih kaget lagi mendengar dari wacana yang berkembang di Jakarta belakangan ini. Bahwa ada beberapa masyarakat yang mengatasnamakan Yahudi Indonesia akan merayakan HUT Israel dengan pengibaran bendera Zionis itu secara terbuka. So, selama ini mereka sembunyi di belakang siapa (?), hingga sontak dengan berani tampil ke pentas negeri, bersembunyi dari penganut paham Pluralisme kah (?) Entahlah…

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *