Hidup adalah berpikir. Karena segala perjuangan hidup tak lepas dari aktivitas pikir. Dengan pikiran, Islam pun tegak dalam peradaban yang penuh adab, pikiran juga mampu menciptakan segala sesuatu berjalan sesuai dengan buah pikirnya. Islam datang bermula dari kata verbal yang connecting jua dengan aktivitas berpikir. Setelah Islam menyebar ke-seantero Bumi, intisari pelajarannya banyak diserap dan digunakan justru oleh pihak yang ingin merebut peradaban Islam yang sudah sangat terkenal dengan kekuatan pikir serta spirit ke-islamannya. Pikiran adalah anugerah ALLAH yang paling besar dan terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional, bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi.
Pikiran adalah sebuah kerajaan –terkadang- tanpa tuan. Dikatakan kerajaan tanpa tuan karena mahkota tampuk kerajaan berpindah-pindah dari kekuasaan satu ke kekuasaan lain dalam tempo sesingkat-singkatnya, atau bahkan bercokol agak lumayan lama bertahan tergantung dari mood. Suasana kerajaan ini sering terjadi hingar-bingar, sunyi, sepi, silih berganti.
Bayangkan jika kita berada dalam situasi dimana tempat tinggal kita tanpa ada kekuasaan yang jelas. Tentu banyak saja sisi empuk untuk duduk di tempat tersebut. Maksudnya, karena kekosongan temporary, pikiran ini mudah berganti fokus perhatian seperti memutar pita kaset saat menekanfwd. Isi pikiran atau perhatian mudah berganti-ganti secara cepat danrandom.
Imaginasikan sesuatu hal yang indah, menajubkan, dalam benak lalu bayangkan kita terlibat di dalamnya. Bagaimana kondisi perasaan saat itu (?) Boleh jadi kita dalam keadaan nyaman, kondusif, positif, dan PeDe. Boleh percaya boleh tidak. Sesungguhnya imajinasi adalah awal proses awal penciptaan di dunia maya. Semakin dan berulang imajinasi muncul dalam pikiran dan perasaan, maka dunia universal/alam semesta akan menerjemahkan imajinasi tersebut dalam dunia nyata.
Sisi paradigma orang-orang suci, bijak, leader memang agak berbeda dengan kebanyakan umumnya. Mereka melihat dunia bukan berarti aneh, tetapi penuh dengan daya kreatifitas, dan unik. Perpaduan selaras, harmoni antara pikiran, perasaan, alam semesta yang didukung dengan penuh kebahagian akan menarik daya khayal ke dunia realita secara cepat, terkadang sangat cepat dan tak terduga. Demikianlah orang-orang unik yang mungkin di Bumi ini hanya berjumlah hitungan jari.