Rautmu begitu tenang ketika berada di atas pembaringan
Meski ku tahu dahsyatnya sakit yang kau rasa
Tatapan syahdu menyelinap pada setiap yang mencumbumu dalam bisik
Berharap doa menguatkan jasad yang terluka
Nyanyian cinta dan dekapan rasa tak kan pernah hilang ditelan senja
Karena ku tahu kau lah penyebab rasa kian berjiwa
Meski sakitmu mengundang sejuta gundah, namun tiada keluh yang mendesah
Meski lukamu terlihat parah namun semangat jiwamu tak pernah kalah
Setiap malam yang berlalu hanya rindu yang menggebu
Setiap dinginnya malam ku rapuh dalam kerinduan
Setiap sepinya malam ku bisikkan cinta lewat bintang
Setiap jantung berdetak hati berontak tuk mendekapmu
Karena ku yakin kau pun terlampau rindu tuk memelukku
Karena kau selalu mengerti aku dalam keadaan suka atau duka
Karena kau selalu memberi semangat ketika aku sedang terjatuh
Karena kau selalu memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus
Karena kau selalu memberikan ku perhatian
Karena kau selalu peduli pada ku
Karena kau selalu mengajariku banyak hal
Karena kau sangat berarti dan berharga dalam hidupku
Tak ada satupun yang ingin menyakiti dan melukaimu
Namun kini kau tersakiti oleh alat-alat yang melukaimu
Betapa sakit jiwa ini menatap erangan rasa sakitmu
Betapa hancur rasa ini ketika kau terpisah dari orang yang dicinta
Sepi sendiri dalam derita yang kau rasa
Tapi yakinlah duhai ‘Kehidupanku’ kami kan selalu ada dalam gelombang cinta
Kami selalu ada dalam dekapan rasa
Kami selalu ada dalam untaian doa
Kami selalu ada dalam desahan sakitmu
Isyfii Yaa Rabbana, Anta Syaafi, Anta Syaafi, Anta Syaafi