MINA — Pemerintah Arab Saudi mengumumkan telah menyelesaikan pembangunan jembatan lima lantai, yang memungkinkan jemaah haji melempar jumroh lebih mudah. Jamrat Bridge, atau jembatan jumroh, dibangun dengan biaya 4,5 miliar rial. Jembatan terdiri dari lima lantai, dan dilengkapi teknologi tinggi. Jembatan ini akan memungkinkan ribuan jemaah haji melakukan ritual jumroh tanpa perlu berdesak-desakan. Di masa lalu, banyak jemaah tewas akibat berdesak-desakan saat jumroh. “Kami tidak akan membiarkan jemaah antri sepanjang jalan menuju jumroh,” ujar Mayor Jenderal Saad Al Khelaiwi, asisten komandan pengamanan haji. Menurut Al Khelaiwi, aliran jemaah haji yang memasuki jembatan akan dikontrol, karena Jamrat Bridge tidak bisa menampung lebih 300 ribu jemaah dalam satu jam. “Jadi kami akan menugaskan 19 komandan lapangan untuk menghentikan aliran jemaah ketika jumlah yang memasuki jembatan mencapai 300 ribu,” ujarnya.
Al Khelaiwi juga mengatakan jemaah yang memasuki jembatan dilarang membawa tas besar. ia juga mengatakan akan ada 12 ribu petugas yang akan mengontrol jembatan ini. Mayor Muhammad Al-Shahri, pemimpin Pusat Komando dan Pengawasan, mengatakan pihaknya memiliki kemampuan memonitor seluruh area operasi. “Kami menempatkan 1850 kamera di banyak tempat di seluruh tempat-tempat suci,” ujarnya. Sedangkan Mayor Jenderal Khidr Al Zahrani, asisten komandan Security Affairs, mengatakan pihaknya juga fokus pada pencegahan tindak kriminal. “Kami telah membangun 30 pos polisi di tempat-tempat suci, untuk menerima pengaduan jemaah,” ujarnya.
Jamrat Bridge dirancang untuk mengakomodasi lima juta jemaah haji. Memiliki sepuluh pintu masuk, dan 12 pintu keluar, di setiap tingkat, serta sejumlah pintu lagi untuk mengakomodasi jemaah yang datang dari arah berlawanan. Belum seluruh bagian jamrat bridge selesai dibangun. Pembangunan empat menara helipad, misalnya, dihentikan selama musim haji. Begitu pula dengan delapan eskalator, yang diprediksi akan selesai tahun depan.
(Sumber: Republika Newsroom)