Save our Generation
Seperti biasa, setiap bertemunya, saya selalu mendapatkan kejutan-kejutan segar dari buah pikirnya yang brilian. Bukan hanya sebagai aset bangsa, saya pikir beliau juga adalah aset Islam yang teramat berharga, tuk merealisasikan cita-cita dan rasa rindu pada kejayaan Islam yang kan berkibar dibelahan Bumi manapun. Pada suatu ketika, saya ditanya dengan sebuah pertanyaan klasik. “Kenapa Islam terkenal sebagai agama yang kejam, sadis dan seram (?)”, “Kenapa setiap orang di planet ini yang ingin belajar dan tahu tentang Islam, mereka justru menemukan image yang berlawanan dengan misi Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin (?)”. Sejenak saya berpikir dan hanya menyalahkan para “Oknum Islam” yang membuat image Islam sangat buruk dikalangan non-muslim. Yah, para “teroris” yang mengatas-namakan Islam sebagai media jihadnya tuk memerangi musuh-musuh Islam. Yah, mereka yang sudah membuat citra Islam buruk di dunia international, pikirku kembali menyeruak.
Tetapi, tahukah Anda apa jawaban darinya tentang semua pertanyaan itu (?) “Itu semua karena kita bodoh, tidak peduli dengan apa yang terjadi, dan membiarkan mereka menguasai teknologi”. Islam terkenal sebagai agama yang sadis, karena database yang terkumpul dalam jaringan situs teknologi yang begitu minim, menggambarkan keaslian tabiat orang-orang muslim. Wajah dunia Islam terwakili oleh picture dan image yang begitu sulit tuk dipercaya. Karena –memang- merekalah (non muslim) yang selalu menyumbangkan ide dan gambar-gambar yang menyudutkan Islam dengan terus menerus meng-update image tentang Islam dengan kekerasan, kebodohan, primitif, pedang, darah, bom, dan seribu muslihat lainnya. Sehingga wajar, dari generasi ke generasi pandangan orang tentang Islam selalu menyudutkan, karena mereka dipertontonkan oleh karya dan misi besar tuk menguasai teknologi dan media komunikasi.
Bagaimana dengan kita (?) Kita, nampaknya hanya cukup menjadi penonton yang duduk manis di sofa-sofa empuk dan kadang -sesekali- tersinggung. Seolah menjadi air bensin disodorkan bara, ia kan melumat segala logis yang tersusun. Mudah marah dan anarki ketika simbol-simbol Islam dipermainkan. Tanpa sedikit pun berkeinginan untuk melakukan sebuah karya apik yang cerdas dan bermanfaat untuk generasi muslim selanjutnya. Harus diakui, saat ini pertempuran lebih dilesatkan melalui media informasi dan teknologi. Siapa yang menguasai itu, maka dengan mudah mampu melantahkan lawannya. Propaganda-propaganda yang dilayangkan menyangkut tujuannya, akan semakin sukses ter-akses, ketika database mereka mudah ditemukan di situs-situs internet yang mudah dijangkau masyarakat awam sekali pun.
Seandainya umat Islam lebih peduli dengan kenyataan itu, bukan tidak mungkin, jika image-image tentang Islam dan database mengenai hakikat Islam ter-update di internet sebanyak-banyaknya, maka warna Islam pun kan membentuk pikiran ‘mereka’ dalam memandang keindahan Islam. Jika umat Islam yang terbiasa menggunakan internet di Jakarta saja, mau menyumbangkan image atau apapun tentang Islam yang penuh kedamaian ke situs google misalnya, atau wikipedia atau apapun. Maka yakinlah generasi kita nanti, akan menyaksikan fenomena Islam yang luar biasa. Minimal satu hari satu gambar. Dengan itu, kita memberikan sumbang yang tidak sedikit untuk peradaban Islam dikemudian hari. Insya Allah