Airmata dunia sudah terlalu kering meratapi kesengsaraan bangsa Palestina. Darah sudah menjadi gelontoran marus yang merata di setiap jengkal tanah Palaestina. Blokade dan isolasi membuat anak-anak Palestina menjerit menahan rasa lapar dan dahaga, mirisnya, semua ini terjadi di kedaulatan tanah Palestina yang di klaim sebagai tanah suci milik yahudi Israel. Yah, tragedi ‘Black Monday’ kemarin adalah penegasan kembali untuk membuka mata semua dunia tentang kiprah, watak dan arogansi Israel sebenarnya. Menentang perdamaian, anti humanisme, bangsa bar-bar dan tak tahu diri. Karena urat malunya sudah terputus, beberapa tahun silam mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon pernah ditanya oleh wartawan tentang batas wilayah negara Israel, maka dengan sombong dia menjawab bahwa batas teritorial negaranya adalah sepanjang kaki-kaki militernya mampu mencengkramkan kuku-kukunya. Batas wilayah negara Israel Raya menurutnya adalah seluruh Timur Tengah, bukan hanya Palestina.
Nurani yang kelam dalam diri setiap bangsa yahudi telah dikisahkan dalam ayat suci Al-Qur’an. Bangsa yang tidak memiliki Tanah Air itu, tidak akan pernah mundur dari sikap kehewanan-nya, bahkan menjelma menjadi kumpulan Dajjal yang seolah menantang kembali untuk bertempur dengan pasukan Shalahudin Al-Ayubi jilid selanjutnya. Saya, Anda, dan -mungkin- juga mayoritas manusia di Planet ini sudah sangat muak dengan segala kelicikan dan kebiadaban Israel. Belum lagi dukungan para sekutu yang seolah menutup mata atas apa yang terjadi selama ini. Bangsa Arab yang tidak berkutik untuk ‘membumihanguskan’ Israel menjadi simbol bahwa umat Islam kini telah menjadi buih dilautan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, jumlahnya banyak, namun tak memiliki kekuatan.
Tetapi saudaraku! Jangan pernah berhenti berjuang. Suatu kepastian, bahwa Israel dan sekutu-sekutunya akan melemah, ini hanya soal waktu, segera ataupun nanti. Indikasinya, diakui atau tidak, telah dirasakan oleh Israel itu sendiri. Mereka membangun kuburannya sendiri di Tanah Palestina. Kelak setelah semua yahudi berkumpul dari penjuru dunia, maka saksikanlah oleh dunia, bangsa yang sombong itu akan hancur dilumat oleh pasukan Islam. Indikasi kedua, mereka bangsa Yahudi diam-diam ternyata percaya dan meyakini hadist shahih dari Abu Hurairah. Rasulullah Bersabda “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslim memerangi yahudi, lalu kaum muslim akan membunuh mereka, sampai-sampai setiap orang yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘wahai muslim, wahai hamba Allah ada orang yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah ia, kecuali (pohon) gharqad, karena ia adalah pohon yahudi” (HR. Bukhari – Muslim).
Orang yahudi sangat percaya dengan hadist tersebut, mereka meyakini bahwa pohon Gharqad merupakan salah satu pelindung mereka. Telah menjadi rahasia umum bahwa, kaum zionis sejak berada di tanah Palestina mereboisasi tanah-nya dengan pohon Ghraqad. Jika kita mampir ke situs Jewis National Fund (www.jnf.org), dibagian JNF store (tress for Israel certificate), disebutkan bahwa tanah Palestina telah ditanami sebanyak 220 juta pohon Gharqad. Tak cukup sampai disana, mereka juga mengiklankan dalam situs tersebut, bahwa siapa saja boleh membeli pohon Gharqad secara online. Lalu disumbangkan ke Israel untuk ditanam di Tanah Palestina.
Demikianlah rasa takut mereka tentang suatu peristiwa nanti yang lambat laun akan menghancurkan bangsa-nya sendiri. Jika orang Yahudi tidak main-main dan serius meyakini hadist Rasulullah diatas, lalu kenapa kita selaku muslim tidak menanggapinya dengan serius, yang kadang hadist tersebut dibenturkan dengan keterbatasan akal manusia.
Kebiadaban Israel, sesungguhnya hanya merupakan potret kepanikan dan ketakutan akan riwayat peradabannya sendiri.
Pengen tahu apa dan bagaimana pohon Gharqad tersebut (?) Tunggu ulasannya di website ini.