Sejatinya ada satu sosok yang tak kalah fenomenalnya dalam deretan ‘the dream team’ Cordova. Walau kurang dikenal oleh sebagian besar jemaah Cordova, namun ia tetap menjadi fenomenal di dunia traveling. Bagaimana tidak, -mungkin- hampir setengahnya jumlah negara di dunia ini yang telah ia jajaki. Menjadi tour guide spesial Eropa adalah cita-citanya sedari kecil. Kendati awalnya hanya ingin menjelajah dunia dengan menjadi awak kapal tanker, namun kini nasibnya berubah menjadi guide muslim yang berpengalaman. Lajang berdarah Jawa ini, lebih senang dipanggil Anko, atau om Anko kami memanggilnya. Padahal nama panjangnya adalah Andar Ganda Sularko. Mungkin ‘Anko’ adalah nama ‘hoki’ atau sekedar ingin menghilangkan kesan kedaerahan-nya. Tampaknya ia sangat tertarik dengan hal ihwal mengenai Jepang, hingga nama pun sedikit di mirip-miripkan. Padahal dari mulai perawakan sampe kebiasaannya tidak ada yang sama lho, malah nyaris bertolak belakang. #eeh.
Penampilannya parlente. Sepintas mirip orang India, Banggali, atau Pakistan. Hidung mancung, kulit tebal, otot kekar, berkacamata pula. Namun tidak salah, jika banyak juga yang menyamakan Om Anko mirip dengan ‘Isa Raja’, kontestan musik, di salahsatu stasiun tv. Om Anko bergabung dengan Cordova langsung memegang peranan penting. Selain menjadi tour guide ke berbagai destinasi, ia juga bersama staff lainnya yang mengolah product smartJOURNEY. Selain itu, ia menjadi ‘traveling consultant‘ bagi jemaah yang akan bepergian.
Jangan tertipu dengan penampilannya yang terkesan cuek dan jutek. Terlebih jika waktu-waktu tertentu, raut nya akan berubah seperti sedang ‘hang’ atau ‘flat’ tanpa ekspresi. Padahal tidak demikian, orangnya asyik. Helpful, senang becanda juga. Malah juaranya saat timpal-timpalan. Pasti ada saja bahan untuk ngelesh. Om Anko mudah akrab dengan setiap jemaah yang dibawa bersamanya. Baik dengan anak-anak ataupun jemaah sepuh. Bukan karena sok akrab, atau kelewatan PeDe, tapi karena memang ia melandasi kerjanya dengan segenap hati dan jiwa. Banyak yang tidak tahu sisi lain dari om Anko, ia ternyata pandai menari ‘Salsa’ dan ‘Flamengo’. Hal itu ia praktekkan ketika kita sedang break meeting satu kesempatan. Sampai-sampai banyak diantara kita yang tidak percaya. Hentakkan kaki-nya benar-benar mirip wong Spanyol, ditambah gestur tubuh latinnya yang menggoda. Upss
Tetapi jangan sekali-kali bertanya tentang belahan jiwanya, bisa jadi ia akan terdiam, merenung merangkai pikir, berhenti makan jika sedang makan, atau berhenti bicara jika sedang asyik ngobrol dengan kita. Tentunya bukan tersinggung atau marah, sebaliknya sangat antusias, malah akan mendorong kita untuk mencarikannya. Whatever, semoga om Anko segera menemukan satu ‘puzzle’ kesempurnaan hidup yang masih tersembunyi dalam angannya.
Pada Ramadhan tahun ini, Om Anko lebih banyak menempatkan diri di mushola Cordova. Ternyata bukan hanya untuk berdzikir, tetapi juga untuk merebahkan badan yang sedikit gemeretek dimakan senja waktu. Baiklah Om Anko, kita semua mencintai mu! With love from Cordova.