Love Creates Everything

Love Creates Everything

Cinta adalah fitrah dari penciptaan manusia. Setiap insan mendambakan cinta. Keinginan untuk dicintai menyelimuti perasaan kita hingga seringkali alpha bahwa cinta sejati adalah mencintai. Karena mencintailah, bahagia terasa. Sebaliknya keinginan untuk dicintai kerap berbuah kecewa dan air mata. Orang kemudian mencari pelarian pada cinta yang semu, sebagaimana seorang musafir di padang pasir kala ia kehausan. Ia mengejar fatamorgana. Di lihatnya air padahal lautan pasir. Ibnul Qayyim berkata tentang cinta.

Cinta adalah tempat persinggahan yang menjadi ajang perlombaan bagi orang-orang yang bersaing, jadi sasaran mereka beramal, menjadi curahan yang mencinta, dengan sepoi angin cinta, para hamba yang beribadah merasakan ketenangan. Cinta adalah santapan hati, gizi dan kegemaran jiwa. Cinta ibarat kehidupan, sehingga orang yang tidak memilikinya tak ubahnya jasad tak bernyawa. Cinta adalah pelita. Siapa yang tidak menjaganya, dia ibarat tengah berada dilautan yang gelap gulita. Cinta adalah obat penawar. Siapa yang tak memilikinya, hatinya dihinggapi beragam penyakit. Cinta adalah kelezatan. Siapa yang tidak merasakannya, maka seluruh hidupnya diwarnai gelisah dan penderitaan.

Setelah sibuk seharian mencari nafkah, kita berharap belaian cinta saat kembali ke rumah. Bukan sapaan cinta yang terungkap dari belahan jiwa, justru keluh kesah yang didapat. Sebaliknya, seharian penuh seorang istri memendam rindu pada pujaan hatinya, namun amarah yang dibawa pulang ke rumah.

Keinginan untuk dicintai hanya akan melelahkan jiwa. Karenanya kata dicintai berarti cinta yang pasif. Menjadikan orang lain sebagai subjek. Merekalah yang aktif, bukan kita. Sehingga munculah unsur pemaksaan. Kita menginginkan semua orang harus mencintai kita. Seolah-olah, orang lain mempunyai keharusan terhadap diri kita.

Ketika kita merubah kata cinta menjadi mencintai, berarti subjeknya adalah kita. Inilah makna cinta sejati. Dengan inilah hidup kita berubah dari rapuh menjadi kuat dan berarti. Hidup yang diliputi oleh kebahagiaan, semangat untuk berkembang dan menginspirasi.

Godaan terbesar dari orang yang mencintai adalah pamrih. Maka bersihkan jiwa dari pamrih karena berharap kepada manusia dapat berbuah kecewa dan putus asa. Berharaplah hanya kepada keridhaan Allah karena Dia-lah yang menumbuhkan cinta di lubuk hati manusia. Biarlah Allah yang membalas perbuatan cinta kita. Niscaya kita dapat meraih hakikat iman. Sebagaimana sabda Baginda Rasulullah, “Seorang hamba tidak akan mencapai hakikat iman sebelum dia mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri.” (HR. Ibnu Hibban)

Love creates everything. Sebuah tema yang kami usung pada smartUMRAH di penghujung tahun ini, untuk menggugah insan dalam memaknai cinta yang hakiki.

Related Post

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *