Pasang surut kehidupan adalah bagian dari ketetapan Allah Azza wa Jalla. Acapkali terpaan gelombang masalah hampir saja menenggelamkan bahtera rumah tangga, lembaga, atau perusahaan yang kita pikul amanahnya. Manakala itu terjadi, peran pemimpin sangat dominan dalam menyelamatkan pengikutnya sampai pada akhirnya membawa mereka menuju kemenangan.
Pada masa-masa genting, kondisi akan memaksa Sang Pemimpin untuk membuat keputusan penting. Terkadang keputusan yang dibuat tidak lazim, nyeleneh, atau apapun julukan yang pantas disandangnya. Kehilangan pendukung, demo, sampai turun tahta, adalah risiko yang dihadapi. Sejarah telah menjadi saksi atas keputusan-keputusan besar yang diambil para pemimpin. Kelak mereka yang hidup di zaman berikutnya mensyukuri sebuah keputusan aneh sebagai anugerah kejeniusan yang dahsyat maslahatnya. Jika tidak dilakukan saat itu, maka generasi –generasi pewaris bisa jadi akan membuat keputusan yang sama namun dengan kondisi yang jauh lebih sulit.
Dalam sejarah kegemilangan kaum muslim, harum nama-nama pemimpin seperti salahsatunya, Thariq bin Ziyad.
Thariq bin Ziyad memerintahkan pembakaran armada lautnya sesaat setelah mereka mendarat di Gibraltar dalam misi pembebasan Spanyol. Sebuah keputusan yang bisa dianggap gila, karena kontan membuyarkan peluang pasukannya untuk kembali pulang dengan selamat. Dalam pidatonya yang berapi-api, beliau berkata, “… Ke manakah kalian dapat melarikan diri sementara musuh berada di depan dan lautan berada di belakang kalian? Demi Allah! Tak ada keselamatan bagi kalian kecuali dalam keberanian dan keteguhan hati kalian. Pertimbangkanlah situasi kalian: kalian berdiri di atas pulau ini bagaikan begitu banyak anak-anak yatim terlontar ke dunia; kalian akan segera bertemu dengan musuh yang kuat mengepung kalian dari segala penjuru bagaikan gelombang kemarahan samudera yang bergejolak, dan mengirimkan prajurit-prajurit yang tak terhitung banyaknya pada kalian, bala tentara baju besi dan dilengkapi dengan segala senjata yang pernah ada.
Apa yang dapat kalian gunakan untuk melawan mereka?
Kalian tak memiliki senjata lain kecuali pedang, tak punya perlengkapan lain kecuali yang telah kalian rampas dari musuh kalian. Oleh karena itu, kalian harus menyerang mereka dengan segera atau jika tidak, maka hasrat kalian untuk menyerah akan tumbuh, angin kemenangan takkan lagi berhembus di pihak kalian, dan barangkali rasa gentar yang bersembunyi di hati musuh-musuh kalian akan berganti menjadi keberanian yang sukar dikekang!
Kenekatan Tariq Bin Ziyad justru membakar semangat pasukannya untuk meraih kemenangan. Pertempuran demi pertempuran terjadi, hingga atas izin Allah, akhirnya Spanyol jatuh ke tangan kaum muslimin.
Keberanian pemimpin mengambil keputusan out of the box di masa kritis jika diramu dengan ketaatan mereka yang dipimpinnya akan membuahkan hasil yang luar biasa.