Mengingat kembali Nabi Ibrahim alaihissalam, beliau termasuk salah satu dari 5 orang rasul yang merupakan kelompok yang dikenal dengan ulul azmi. Yaitu para Rasul yang dinilai mempunyai kelebihan di dalam ketaatan, ketabahan, keuletan dan sikap istiqamah dalam berjuang.
Selanjutnya bagaimana dengan kehidupan rumah tangga beliau, Nabi Ibrahim Alaihissalam menikahi bunda Sarah wanita yang sangat cantik tentu bukan hanya kecantikannya saja, namun beliau, adalah wanita yang solehah, teguh dalam menjaga keimanannya. Kemuliaan beliau yang menarik jika kita lihat pada kondisi saat ini, tentunya Sesutu kisah yang langka mungkin 1000 satu wanita bisa kita jumpai, yaitu dimana beliau memilih Ibrahim yang pada saat itu hanya sebagi pengembala kambing, padahal jika saja mau, dengan kecantikannay yang masyhur pada saat itu beliau bisa memilih dari kalangan sudagar kaya raya, bahkan bangsawan.
Namun demikian kehidupan Rumah tangga Nabri Ibrahim dan sarah tidak luput dari ujian Allah SWT. Anak merupakan karunia Allah Swt dan sangat di harapkan bagi setiap pasangan suami istri. Kehadiran anak dalam keluarga tentu akan semakin melengkapi kebahagiaan pasangan suami istri. Sebagi suatu titipan, tidak semua pasangan suami istri dengan mudah mendapatkan seorang anak. Bahkan sekelas Nabi Ibrahim dan Sarah mendapatkan ujian tersebut hingga usia pernikahan mencapai berpuluh-puluh tahun, ada riwayat sampai 60 tahun beliau belum di karunia anak.
Tentunya Nabi Allah Ibrahim as, sellau berdoa memohon kepada Allah Swt agar di karunia anak dan salah satu do’anya beliau yang tertulis di dalam QS: As – Shaffat ayat 100. “ Robbi Hab lii minas shaalihiin”. Artinya : Tuhanku berikanlah aku seorang anak yang saleh.
dalam cerita di atas tentu bisa di jadikan ibrah, bahwa seorang Nabi Ibrahim saja mendapatkan ujian yang sama dengan umatnya dan di dalam berbagi kasus, banyak sekali pasangan bahkan kawan, saudara terdekat kita hingga puluhan tahun belum juga dikarunian anak. bahkan di zaman sekarang tentu selain doa, berusaha dengn bebagi cara, konsultasi kesana kesini, minum ramuan jamu, bahkan system bayi tabung agar mempunyai keturunan. Namun demikian kehadiran anak dalam kelaurga murni ketentuan Allah Swt.
Untuk itu sangatlah sedih, menyayat hati, bahwa di zaman sekarang banyak kejadian fenoma aneh di luar nalar akal sehat kita, ada pasangan tanpa alsan, kadang alasan sangat kilise. Membuang bayi yg baru dilahirkan, bahkan ada yang tega membunuhnya, tsumma Nauzu Billah Minzalik.
Semoga di bulan zulhijjah ini, mari kita tingkatkan iman kita, tingkatkan rasa Syukur kita kepada Allah Swt. Atas segala karunia-nya, semoga suadara-saudara kita yang belum di karunia keturunan, Allah segerakan keturunan yang sholeh dan solehah. Amin ya Robbal Alamin.