Oleh: Agung Handoyo Sumitro (Airport TV Reporter)
Bersiap-siap kami team Srikandi kesehatan memulai perjalanan Rohani ini. Dipimpin oleh team Cordova yang professional dan rendah hati, dipandulah kami para pemula yang ingin menjajakkan kaki di negeri yang selama ini ada dibatas angan yang diam-diam kami pendam dilubuk hati. Dengan prosesi pelepasan yang elegan di Jakarta airport hotel, Turkey airlines akhirnya benar-benar take off mendarat di Istambul.
Usai kulintasi batas waktu dan ruang di tempat yang sama sekali belum kujamah sebelumnya, Serasa benar-benar menjadi pengalaman yang luar biasa hebat dan mengesankan.
Allahu Akbar setiap kehendak-MU Tiada berdiri sendiri, serasa tak sanggup aku menerjemahkan kuasa-Mu yang sesungguhnya masuk di akal.
Aku mencoba merengkuh mimpi yang hadir didepan mata, setelah lama memendam rindu, menggapai tanah suci kiblat sujud dan doaku selama ini.
Awal perjalanan spiritual ini adalah Turkey, tempat petilasan para khalifah.
Menyusuri jejak demi jejak di Sophia dan Topkapi, sungai Bosporus, Blue Mosque,menghabiskan lebih kurang 16 jam terang hari (jatah malam ternyata lebih pendek) karena sudah menjelang musim gugur.
Aku dihantarkan pada pedang Rasululloh, beberapa helai jenggot Rasul dan tapak Rasul yang dicetak diatas kayu, surban nabi Yusuf, dan beberapa peninggalan lain membuat haru dan menebar pesona kegagahan dan keperkasaan nabi-nabi pilihan.
Lelah menyapa kini, kubentangkan doa dan kuhaturkan pada-MU bahwa setiap detik kuasa-MU memiliki alasan yang sempurna, adalah mengasah rasa yg membuatku merasa mendapat tempat yang nyaman. Karena sia-sialah semua bila di ujung perjalanan panjangku kutak beroleh apa.
Waktu berganti dan masa mengisi, menyusuri sepanjang jalan tempat yang luar biasa ini, membuat terbuka mata batin pengalamanku, bahwa jauh diluar cakrawala mata batinku, terpampang selaksa hal-hal baru yang sama sekali tiada kuduga. Pesawat akhirnya take off dari Atturk sampailah kami di tanah Harom Madinah.
Kamis sore yang indah di masjid Nabawi, Ridho-MU ya Alloh yang menjadi alasan kami semua berkumpul disini, rela menempuh rindu yang panjang, hingga akhirnya KAU perkenankan kami menebus rindu yang bagai sumbu menyala.
Kamis sore itu tak ubahnya suasana ngabuburit di tanah air. Kurma dan air minum pembatal puasa berjajar rapih di sepanjang sajadah yang membentang luas di dalam masjid.
Wajah ramah menawarkan roti tawar, kurma dan minuman hangat padaku usai sholat magrib tertunaikan, dengan suka cita aku sambut makanan minuman buka puasa dan betapa rasa kebersamaan benar-benar memenuhi perasaan kami. Andaikata semua suasana ini terjadi ditempatku tinggal alangkah menyenangkan.
Raudah tempat mustajab menghaturkan doa, menjadi tempat favoritku menunaikan sholat lima waktu dan sholat sunnah. Meskipun mendapat tempat sujud di Raudah butuh perjuangan, tetapi itu terbayar ketika aku bisa duduk di deretan karpet Rauah yang relatif berdesakkan dengan jamaah lainnya.
Usai sholat dan mengirim salam di samping makam Rasullulloh, ini adalah saat-saat air mata tak kuasa terbendung.
Kau Rasululloh manusia sempurna tanpa cela, sudilah kiranya Kau sambut salamku ya Rassul kekasih hatiku. perkanankan aku kembali kesini bersama istri dan anak-anakku amin…Rabb jangan biarkan lepas hatiku dari tempat mulia ini, Panggil aku lagi dan lagi untuk bertamu kerumah-MU Ya Rabb.Amin.
Waktu terus melaju Kekhusyukan doa dan dzikir di madinah seolah tak henti dan berlanjut ke Mekkah. Usai solat sunnah ihram, dan bersiap menjauhkan diri dari larangan ihram membuat kami mantap berumroh. Teleconference dari President Director Cordova Travel di kendaraan yang mengantarkan kami dari Madinah menuju Mekkah menjadi motivasi meraih kemabruran ibadah umroh kami.
Pukul 23.00 waktu Mekkah, Kami bertawaf Ya Allah, dititik pusat bumi ini.
Saling berganti 7 putaran tiada henti, mengitari Kabah Baitullah ini.
Baju ihram yang kami pakai, lambang tujuan perjalanan hijrah hati kami.
Tak bersepatu dan bertopi, lambang kerendahan kami dihadapan-MU.
Kami bertawaf ya Rabb, kami bertawaf segenap jiwa dan raga
Dibawah keagungan kuasa-MU, Kami serahkan seluruh diri kami utuh.
Agar hidup kami tiada sia-sia, Agar setiap putaran mengikis kejumawaan.
Hingga ketujuh putaran kesadaran kami timbul.
Kami bertawaf Ya Alloh di rumah-MU yang megah dan santun ini.
Mengagungkan asma-MU, mengagungkan asma-MU.
Prosesi thawaf dilanjutkan dengan sya’i menyusuri bukit Shafa dan Marwah.
Ku maknai sya’i sebagai proses upaya yang tiada kenal lelah dan menyerah.
Karena satu keyakinan Alloh akan menghadirkan keajaiban disetiap niat dan usaha.
Perjalanan Turkey, Madinah, Mekkah yang mengesankan membawa waktu demi waktu keujung perjalanan yang luar biasa ini. Hingga akhirnya Jeddah menjadi awal kami harus kembali ke tanah air.
Pesawat Turkey Airlines benar-benar membawa rombongan perjalanan Srikandi kesehatan transit sekitar 8 jam di Istambul (kami habiskan waktu di hotel Marriot) untuk kemudian terbang kembali dan transit sekitar 1 jam di Singapore hingga benar-benar sampai di Jakarta.
Sampai di Jakarta team dari Cordova sudah menjemput rombongan sekaligus menghantarkan kami ke Aston Cengkareng. Suasana penjemputan yang indah, kami merasa tersanjung bahkan beberapa team yang datang dari luar daerah bisa menginap semalam di Aston untuk besoknya kembali ke rumah masing-masing.
Perjalanan ini terasa memberi kesan dan menghadirkan kenangan indah yang luar biasa.