Friday Story kali ini masih tentang mukjizat Rasulullah SAW. Mukjizat yang –rasanya- masih kurang masyhur diantara sebagian kita. Karena –memang- mukjizat Rasulullah yang paling sering kita dengar, selain Al-Qur’an adalah perjalanan beliau ke Masjidil Aqsho dan Sidratul Muntaha. Kali ini, kita akan bahas tentang mukjizat Beliau yang keluar air dari jemarinya. Ketika itu, shalat subuh tiba, Rasulullah akan berwudhu. Namun, sama sekali tidak ada air, padahal sahabat yang akan berwudlu cukup banyak. Rasulullah SAW bertanya “Apa ada kantung air (?)” Seorang sahabat menjawab, “Ada, ya Rasulullah”. Kemudian sahabat itu membawa kantung air yang bahannya terbuat dari kulit kambing. Biasanya kantung air itu digunakan untuk membawa persediaan air ketika dalam perjalanan panjang.
Kemudian Rasulullah SAW meletakkan tangan kanannya di atas kantung kulit kambing itu. Jari-jarinya terbuka. Dari sela-sela jarinya itulah memancar air yang bening sekali. Rasulullah kemudian berseru kepada Bilal bin Rabah, salah satu sahabat Rasulullah. “Hai, Bilal!!”, Panggil orang-orang untuk berwudlu”. Para sahabat yang hendak sholat berjamaah bersama Rasul pun dipanggil oleh Bilal untuk berwudlu dengan air yang memancar dari sela-sela jari Rasulullah. Bukan hanya berwudlu, bahka seorang sahabat Rasul yang bernama Ibnu Mas’ud, sampai meminum air itu. Air-nya memiliki rasa yang sejuk, seperti air yang memancar lagsung dari sumber dalam bahwa tanah.
Air tersebut terus memancur hingga semua orang dapat berwudlu. Itulah salah satu mukjizat yang dikaruniakan oleh ALLAH yang Maha Kuasa kepada Nabi Muhammad SAW. Mukjizat merupakan karunia yang diberikan oleh ALLAH kepada para Nabi. Setelah selesai menjalankan ibadah sholat subuh, Rasulullah duduk dengan para jamaahnya di masjid. Kemudian Rasulullah bertanya kepada para jamaahnya. “Siapakah orang yang paling menakjubkan iman-nya (?)”. salahseorang dalam jamaah menjawab “Malaikat”. Rasul pun berkata “Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka pelaksana perintah ALLAH (?)”.
Kemudian sahabat lain menjawab “Para nabi!” Rasul kembali bersabda “Bagaimana para Nabi tidak beriman, sedangkan wahyu dari ALLAH diturunkan kepada mereka (?)”. “Jika begitu, sahabat-sabahat Mu, ya Rasulullah”, jawab seorang sahabat lainnya. Rasul pun berkata lagi, “Bagimana mereka tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan mukjizatku, hidup bersamaku, mengenal dan melihatku dengan mata kepala mereka sendiri (?)”.
Sahabat pun bertanya lagi, “Jadi siapa makhluk ALLAH yang imannya paling menakjubakan, ya Rasulullah (?)”. Rasulullah pun menjawab “Kaum yang hidup sesudah kalian,”. Maksudnya adalah umat yang lahir setelah para sahabat rasul, atau manusia yang hidup pada masa yang akan datang. “Mereka membenarkan aku, padahal mereka tidak pernah menyaksikan aku. Mereka menemukan tulisan dan beriman. Mereka mengamalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka membelaku, seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku bertemu dengan mereka!”
Subhanallah… Shollu ‘Ala Nabi