Siapapun yang pernah menginjakkan kaki di tanah suci, pasti akan merasa dahaga akan kenangan indah saat berada di samping Baitullah. Terlebih kenangan bersama aura Rasul SAW ketika berada dalam kehangatan cinta dan kasih tanah Madinah. Bagaimana hawa Anshar menyambut dan menghangatkan setiap diri yang berada di kota Nabi, begitu juga dengan kesibukan yang terpancar dari setiap penjuru Masjidil Haram. Gemuruh manusia menohok jiwa yang haus akan satu kotak kubus yang tak pernah mati. Dari dulu sampai kini tak pernah berhenti, bahkan hingga langit ini runtuh, Baitullah akan selalu terjaga sesuai dengan poros Al-Arsy yang berada dalam genggaman Sang Segala Maha. Allah SWT meniupkan dan meletakkan kerinduan khusus bagi mereka yang pernah berada dalam kehangatan ka’bah. Tak aneh jika setiap orang yang pernah menyelami dahsyatnya tujuh putaran ka’bah, rasa rindu akan selalu menggebu. Bahkan, bukan hanya mereka yang pernah melihat ka’bah dengan mata telanjang saja, setiap insan yang belum merasakan aura ka’bah sekalipun akan merasakan kerinduan yang sangat. Begitulah pesona ka’bah terpancar menyinari lorong-lorong jiwa manusia.