Baitul Maqdis

Baitul Maqdis merupakan kebanggaan dan kota suci umat Islam. Allah SWT Memberkahi tempat ini dan lingkungan sekelilingnya untuk seluruh alam sebagai negeri para Nabi sekaligus tempat turunnya malaikat suci. Keberadaan Baitul Maqdis senantiasa menyatu dengan sejarah dunia Islam. Di tempat inilah berdiri Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat muslim dan masjid kedua yang didirikan di bumi setelah Masjidil Haram. Peristiwa Mi’raj Rasulullah SAW dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha hingga ke langit ke tujuh sekaligus menjadi bukti kesempurnaan Kuasa dan Kesucian-Nya. Dahulu orang mengenal kota ini dengan nama Al-Quds, namun sejak pertama kali Islam berkuasa dinamakan Baitul Maqdis. Kota ini terletak di Palestina, dan negeri-negeri di sekitarnya adalah negeri Syam, yakni Suriah, Yordania, Lebanon termasuk Palestina. Di negeri yang aman dan mulia ini, Allah SWT mengutus begitu banyak nabi dan rasul. Ke negeri ini pula Allah SWT menyelamatkan banyak nabi dan rasul dari azab pedih yang ditimpakan kepada kaumnya, termasuk kaum Nabi Luth As.

Beberapa bangunan dan benda bersejarah yang terdapat di dalamnya menjadikan tempat ini diakui umat lain. Sebut saja Al-Shakhra, batu tambatan Buraq dan tempat berpijaknya Rasulullah SAW ketika akan naik ke langit (Sidratul Muntaha), Masjid Kubah Batu (Dome of the Rock), masjid kuning yang dibangun oleh Khalifah Umar bin Khattab, serta peninggalan bangunan istana Nabi Sulaiman As. Ayat Al-Qur’an tentang Baitul Maqdis dan keberkahan negeri-negeri sekelilingnya terdapat pada Surat Al-Isra. “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. 17 ayat 1).

Ashabul Kahfi

Gua Ashabul Kahfi

Ashabul Kahfi adalah kisah sejumlah pemuda yang beriman kepada Allah SWT. Bersama mereka, ikut pula seekor anjing. Tertidur dalam gua selama ratusan tahun, para pemuda Ashabul Kahfi pun selamat dari kekejaman Diqyanus, Raja Romawi pemuja berhala. Demi menyelamatkan akidahnya, para pemuda Kahfi meninggalkan negerinya. Dengan rahmat dan perlindungan Allah SWT mereka tertidur selama 309 tahun dalam gua. Tanpa mereka sadari, badan mereka dibolak-balikkan ke kanan dan ke kiri, serta telinga ditutup sampai tidak terbangun oleh suara apapun, sedangkan anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Ketika terbangun, wajah kota telah berubah dan uang perak mereka sudah tidak berlaku. Sehingga membuat mereka sadar bahwa mereka tertidur bukan sehari atau setengah hari, melainkan ratusan tahun.

Hingga kini jumlah mereka masih menjadi perdebatan. Ada yang mengatakan tiga orang dan yang ke-empatnya adalah anjingnya, ada juga yang mengatakan tujuh orang, dan yang ke-delapan adalah anjingnya. Sesungguhnya hanya Allah SWT yang mengetahui jumlah mereka secara pasti.

Kisah Ashabul Kahfi memberikan inspirasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam teori hibernasi, yaitu kondisi ketidakaktifan dan penurunan metabolisme pada tubuh, serupa dengan kondisi tidur. Para pemuda Kahfi yang tertidur selama ratusan tahun tetap bertahan hidup tanpa makan dan minum serta tidak mengalami kerusakan pada tulang dan otot. Padahal kerusakan dan hancurnya otot tidak terhindarkan pada orang-orang yang kelaparan sehingga dapat menyebabkan kematian. Kini teori hibernasi lebih dikembangkan bagi para astronot dan para penderita kerusakan sel tulang.

Awal Perjalanan Menuju The City of Three Faiths

Amman, 27 Desember tepat pada jam 09.50 pagi, pesawat Emirates EK 901 landing di Bandara Queen Alia International. Jemaah “Family Journey” Jordan, Al-Aqsa, Dubai dan Abu Dhabi ini mengawali langkahnya pada sebuah perjalanan yang sarat dengan makna. Jejak para Nabi dari tapak bangunan-bangunan tua akan menjelaskan secara detail tentang kebenaran kisah-kisah yang termaktub dalam Al-Qur’an. Matahari pagi itu cukup terik, namun udaranya sangat dingin, suhu yang mencapai 6 derajat celcius ini, cukup membuat badan menggigil meski berjaket dan bersinar mentari. Namun demikian, Semangat Kebersamaan keluarga Besar Rumah Sakit Sari Asih ini mampu menghangatkan kondisi dalam segala hal apapun, termasuk dalam dinginnya udara Jordan pagi itu.

Perwakilan Cordova Jordan sudah menanti tepat di depan pintu imigrasi Bandara. Menyiapkan segala sesuatunya, makanan, minuman, dan beragam snack untuk mengganjal perut saat perjalanan darat menuju Perbatasan Jordan-Israel. Setelah semua siap, rombongan menuju perbatasan yang selama perjalanan disuguhkan pemandangan alam yang membuat hati dan pikiran tertunduk pada kekuasaan-Nya. Bernostalgia dengan semangat keislaman, berlaju dengan tapak-tapak Salafu Sholeh yang berjuang menegakkan kalimat Tauhid. Sesampainya di perbatasan, pemeriksaan dilakukan tentara Israel dengan sangat ketat. Khususnya di perbatasan Allenby Bridge dan Jembatan King Husein. Dari sana, rombongan harus kembali masuk check point, dan penjagaannya tidak kalah ketat. Semua orang diperiksa dengan alat sensor yang sangat sensitif (x-ray).

Di sini, tidak jarang beberapa passport ditahan tanpa alasan jelas, tidak jarang pula tentara Israel mengajukan pertanyaan secara sangat detail kepada kepala rombongan yang akan melintas. Setelah itu, pemeriksaan dilanjutkan di ruang check passport. Di sini biasanya dilakukan verifikasi umur. Orang-orang yang umurnya lebih dari 50 tahun, dibolehkan masuk dengan syarat difoto terlebih dahulu. Bagi yang berusia di bawah 50 tahun, pemeriksaan dilanjutkan dengan mengisi formulir seputar tujuan pergi dan tempat menginap.

Map of Family Journey

Sebagai gambaran, Palestina itu dibagi 3 wilayah; A, B, dan C. Wilayah A merupakan daerah khusus warga Palestina. Wilayah ini meliputi Tepi Barat yang terdiri dari kota Jericho, Betlehem (tempat kelahiran Nabi Isa), Hebron (di sana ada masjid Nabi Ibrahim), Ramallah, serta Gaza. Wilayah B merupakan wilayah bersama sehingga memungkiankan orang Palestina dan orang Israel masuk ke wilayah ini. Salah satu kota di wilayah ini adalah Yerusalem. Sementara itu, wilayah C merupakan wilayah otoritas Israel, seperti Tel Aviv dan Haifa.

Meski peraturan menyatakan bahwa wilayah B adalah wilayah bersama, tapi pada kenyataannya, orang-orang dari wilayah A yang notabene adalah Bangsa Palestina tidak boleh masuk ke wilayah tersebut. Untuk memasuki wilayah B ini, warga Palestina biasanya harus mengganti kewarganegaraan demi mendapatkan pekerjaan di wilayah ini. Jadi, di wilayah B akan banyak kita temui orang muslim yang kewarganegaraan Israel. Yang memisahkan ketiga wilayah A, B, dan C adalah tembok setinggi 8 meter dan panjang 703 km yang disebut Palestine-Israel Barrier. Inilah yang membuat susah orang-orang Ramallah, Betlehem, atau Hebron untuk masuk ke Yerusalem.

Saat artikel ini naik, rombongan Cordova Family Journey sedang melakukan perjalanan ke bukit Zaitun, di sana ada check-point lagi. Namun demikian, pemeriksaan tidak dilakukan secara perorangan. Tentara Israel-lah yang masuk ke dalam bis untuk melakukan pengecekan. Di bukit Zaitun terdapat lahan pekuburan orang-orang Yahudi. Orang Yahudi memiliki kepercayaan bahwa barang siapa dikubur di tempat itu, mereka orang pertama yang masuk surga. Boleh dibilang, pekuburan di bukit Zaitun adalah kuburan VIP dengan harga 80 ribu dollar saja. Mereka berpikir bahwa Tuhan pertama kali datang di sana.

Ada satu hal yang menarik dari kota Yerusalem, adalah keberadaaan satu kompleks yang bernama Old City atau kota lama yang dibatasi oleh dinding tinggi. Ada 4 wilayah, yaitu Islam, Kristen, Yahudi, serta Armenia, yang kesemuanya memiliki pusat peribadatan di sini. Bagi orang Kristen, di sini ada gereja tempat kebangkitan Yesus. Di sini juga ada Mesjid Al-Aqsa, tempat yang sangat suci untuk umat Islam. Di kota ini juga ada tempat suci orang Yahudi yang bernama Tembok Ratapan. Dan terakhir, di Yerusalem juga terdapat wilayah untuk orang Armenia. Mereka sebenarnya adalah orang Kristen tapi memisahkan diri karena beranggapan sebagai orang yang pertama kali menduduki wilayah itu selama berabad-abad. Sehingga kota ini terkenal sebagai the city of three faith.