• Abdulah bin Syakhir ra.,
“Saya menghampiri Nabi saw. Ketika beliau shalat, sementara dari dada beliau terdengar suara seperti suara wadah air yang mendidih, disebabkan oleh tangisan beliau” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa`i, dan Ahmad)

• Abdullah bin Mas’ud ra. meriwayatkan,
“Rasulullah bersabda kepadaku, ’Bacakan suatu ayat padaku!’
Saya bertanya, ’Wahai Rasalulah saw., bagaimana mungkin saya membacakan ayat untuk engkau, sedangkan ayat itu diturunkan kepada engkau (?)’
Beliau bersabda, ’Aku suka mendengarkannya dari orang lain.’
Maka saya membaca surah an Nisa` sampai ke ayat, ’… . dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka. (an Nisa` [4]: 41)’ Saya melihat kedua mata Nabi saw. berlinang air mata. ”
(HR Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

Saya adalah pemimpin semua orang pada hari kiamat. Tahukah kalian sebabnya apa (?) ALLAH SWT mengumpulkan orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akhir di suatu dataran tinggi. Mereka dapat dilihat oleh orang yang melihat dan dapat mendengar orang yang memanggil. Matahari dekat sekali dari mereka. Semua orang mengalami kesusahan dan penderitaan yang mereka tidak mampu memikulnya. Lantas orang-orang berkata, ‘Apakah kalian tidak tahu sampai sejauh mana yang kalian alami ini (?) Apakah kalian tidak memikirkan siapa yang dapat memohonkan syafaat kepada Rabb untuk kalian (?)’ Lantas sebagian orang berkata kepada sebagian lain, ‘Ayah kalian semua, Nabi Adam AS.

Pihak sekolah SMA Putri di kota Shan’a’ yang merupakan ibu kota Yaman menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan

Beliau adalah Abbad bin Bisyr yang termasuk di antara ahli ibadah, tetapi juga ia termasuk golongan para pahlawan yang gagah berani dalam menegakkan Islam. Ketika Islam mulai tersiar di Madinah, usia Abbad bin Bisyr belum mencapai 25 tahun. Dia mendekatkan diri kepada seorang da’i dari Makkah yang bernama Mush’ab bin Umair. Dalam tempo singkat saja, hati keduanya telah terikat dalam ikatan iman yang sangat kokoh. Abbad mulai belajar membaca Al Qur’an kepada Mush’ab. Suaranya merdu, menyejukkan hati serta menawan. Oleh karena itu, ia terkenal di kalangan para sahabat sebagai imam dan pembaca Al Qur’an.

Setelah perang Badar selesai, banyak kaum musyrik Quraisy yang menyesal dan marah karena banyak keluarganya yang ditawan umat Islam. Pun demikian dengan Umair, kaum kafir yang sangat benci terhadap Rasulullah SAW. Ia sangat marah, karena anaknya yang bernama Wahb menjadi tahanan umat Islam di Madinah. Suatu pagi ia berbincang dengan Sofwan bin Umayyah. Umair berkata “Demi Latta seandainya bukan karena hutang-hutangku, dan keluargaku yang aku takutkan nasib mereka sepeninggalku, tentulah aku akan datangi Muhammad dan membunuh dia, sebab aku memiliki anak yang sekarang ditawan mereka.