“Ang” The Key Keeper

Seorang yang perlente namun pandai menjaga penampilannya. Sekalipun terlihat ‘urakan’ tapi sejatinya style yang ia kenakan lebih condong ala anak band. Bercelana pensil, rambut jabrik, kaos colorfull, terkadang sering juga ber-fashion agak aneh, dengan lingkaran kerah yang penuh peniti. Ang Sharly, teman-teman mengenalnya. Tampan, berkulit putih dan berjalan agak gontai, ia merupakan key keeper untuk password dan trouble machine komputer di Cordova office. Yah, dialah sang master dalam dinamika komputer. Penampilan cuex baginya bukan sebuah problem, justru menurutnya adalah sebuah kesederhanaan yang penuh dengan kedinamisan.

Menyandang gelar IT setelah lulus dari perguruan tinggi, menyelaraskan pikirannya untuk tetap men-strategikan diri agar tetap berada di track-nya. Walaupun hobi bermusik menjadi altar dari simfoni karirnya, namun hal itu tidak mendatangkan bara dalam lika liku pergulatannya terhadap hidup. Ia terus melaju dan menerobos kesenjangan itu. ‘Ang’ sapaan yang sering kali terngiang di telinganya, menandai kesigapannya dalam bekerja.

Musik memang tidak pernah bisa terpisahkan dari kulit kemauannya. Antara loyalitas pekerjaan dan berkesinambungan dalam bermusik kadang menjadi dua pilihan yang amat berat. Apalagi jika terdapat jadwal manggung sana-sini di beberapa kota Jakarta, ada saja pekerjaan yang harus dipertaruhkan. Konon gitaris Revol ini tetap konsekuen dengan tanggung jawabnya. Apalagi ia sudah punya buah hati yang cantik, sekiranya alasan tersebut dapat meluruskan kembali kualitas bekerjanya.

Selain itu, eksistensinya sebagai juru kunci box dunia maya di area Cordova sangat dipertaruhkan, karena ia salah satu crew yang dipercaya menjaga rahasia-rahasia berupa dokumen perusahaan di dalam program komputer yang telah tersedia. Naas jika saja ia melupakan siapa dirinya, yang ada keruntuhan karakter atau ancaman black list melanda karirnya. Untung saja sikapnya yang personal masculine integrity dapat memupuskan signal-signal negatif yang konvensional. Begitulah pria kelahiran Pontianak menjawab labirin kekurangannya. Saat yang lain terkoyak, ia mencoba untuk tetap merapatkan barisan. Ia menjadi salahsatu team yang diharapkan menyeimbangkan teknologi Company dengan perkembangannya yang begitu pesat

Tahun ini ia bersama keluarga kecilnya berlebaran di Riau, dengan sekelumit cerita yang telah terbungkus rapih, ia akan membuka kembali setibanya nanti di Jakarta dengan kerabat Cordova yang lain. Happy idul Fitri

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *