Ramadhan Pit Stop

Seperti janji pada artikel sebelumnya, kita akan mengulas bagaimana Cordova punya ‘gaya’ dalam memaknai Ramadhan tahun ini. Yah, setiap datang Ramadhan, semua asa pada team ini focus memberikan yang terbaik pada bulan terbaik. Jejak yang telah tebal membekas dalam perjalanan kita, kembali dikembalikan pada titik nol. Titik untuk kembali menuju sebuah harap yang terpancar dalam sanubari. Titik yang akan menghapus segala ‘jejak kotor’ dalam bagian perjalanan kita. Di setiap kehidupan selalu terdapat sebuah titik pemberhentian,titik untuk rehat, titik untuk me re-charge energy, dan ratusan titik-titik yang lainnya. Seperti wukuf pada pelaksanaan haji, ia adalah titik puncak dari segala aktivitas haji.pun demikian dalam perjalanan waktu, terdapat satu titik Mulia persembahan Sang Pencipta. Titik yang akan kembali memberikan energy dalam melangkahkan perjalanan selanjutnya. Pit Stop! Yah, Cordova ‘mendesain’ waktu mulia ini dengan “Ramadhan Pit Stop”.

Terkadang sering muncul pertanyaan, kenapa sih para pembalap itu harus berhenti di Pit Stop,padahal mereka sedang berada di posisi pertama, dan jika ia berhenti di Pit Stop sudah pasti ia akan terkejar oleh rivalnya yang berada di belakang, tidak lama, bahkan per-sekian detik jarak diantaranya. Pertanyaan itu, bisa jadi dilontarkan dari mereka yang tidak, atau kurang memahami bagaimana dunia race, baik F1, GP dll, mungkin hanya balap karung dan balap-balap tradisional lainnya yang tidak memiliki Pit Stop. Untuk menjawab pertanyaan itu, sangat jelas, ketika mereka terus melanjutkan balapan tanpa harus berhenti di pit stop, mungkin mereka akan selalu unggul jauh dari pembalap di belakang mereka, bahkan bisa sampai lap-lap akhir, namun percayalah mereka tidak akan mungkin bisa finish, karena balapan F1 mempunyai race yang sangat panjang sekali, adapun mesin tidak akan pernah kuat untuk melaju sampai finish tanpa melakukan pergantian ban dan pengisian bahan bakar.

Sengaja Cordova mendesain ‘Ramadhan Pit Stop ini menyambungkan antara perjalanan F1-misalnya, dengan perjalanan hidup. Yah, perjalanan hidup kita begitu panjang, jauh lebih panjang dari lintasan F1. Setiap detik, menit, jam, hari, dan tahunnya. Bahkan lintasan yang kita lalui tidak semulus lintasan F1, banyak sekali cobaan dan ujian yang akan terus datang di sepanjang perjalanan kita. Hidup pun merupakan sebuah perlombaan bagi setiap orang, kita harus ‘melaju’ dengan cepat jika tidak ingin semakin tertinggal dengan yang lainnya. Kita butuh sebuah pit stop untuk memperbaiki semuannya, kita semua membutuhkan setting ulang agar kita bisa melaju dengan lebih cepat lagi.

Bisa saja, bulan ramadhan adalah pit stop yang disediakan ALLAH untuk kita semua, sebuah titik untuk memberikan energy baru dalam menghadapi langkah selanjutnya. Seperti halnya Cordova memberikan fasilitas ‘Ramadhan Pit Stop’ bagi semua orang yang melaju diantara kawasan Kemang Timur, tepat di depan Cordova Headquarter. Tempat istirahat, ruang sholat, Al-Quran, buku-buku Islami –bagi mereka yang istirahatnya nyambil mendapatkan ilmu-, bahkan ruang ‘Curhat’ Agama pun tersedia di Ramadhan Pit Stop Cordova. Sore harinya, free ta’jil dengan aneka menu terjajakan di stand Pit Stop ini. Selamat Berkunjung dan menikmati indahnya Ramadhan bersama Cordova. Ohya, ‘Victory Stage’ akan kita ulas selanjutnya.

#Happy Fasting

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *