Qailulah, Power Nap Diajarkan Sejak 14 Abad Lalu

Qailulah, Power Nap Diajarkan Sejak 14 Abad Lalu

Ngantuk, suntuk dan hilang fokus adalah masalah yang biasa orang-orang kantoran alami menjelang waktu Dhuhur hingga setelah makan siang di jam istirahat. Padahal bisa dibilang jam-jam tersebut adalah waktu-waktu yang krusial di jam kerja. Bagaimana kita mengatasinya? Kebanyakan dari kita mempercayakannya pada kopi untuk mengatasi masalah ini. Menyeduh kopi, lalu menyeruputnya panas-panas menjadi solusi sesaat dalam mengurangi rasa kantuk dan membangkitkan mood di jam-jam krusial tadi.

Lalu sudah benarkah apa yang kita lakukan selama ini? OK! coba kita baca dengan seksama penjelasan dari expert berikut ini. “Tidur siang (power nap) bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah kekurangan waktu tidur (tidur malam),” ungkap Sara C. Mednick, PhD, seorang ahli tidur dan penulis buku Take a Nap! Change Your Life. “Anda bisa mendapatkan manfaat luar biasa dari 15 sampai 20 menit tidur siang. Anda seperti mengatur ulang sistem, meningkatkan kesigapan dan performa motorik dalam tubuh. Itulah yang sebenarnya orang-orang perlukan untuk menghentikan kantuk dan mendapatkan dorongan energi,” imbuhnya lagi.

ngantuk

Nah. Untuk mengatasi masalah kurang tidur ini ternyata ya tidur itu sendiri. Tidur siang sejenak 15 – 20 menit menjadi solusi terbaik untuk menghentikan kantuk dan memulihkan energi. Yup, power naplah solusinya, bukan secangkir kopi.

Solusi Rasulullah ﷺ

And you know what? 14 Abad yang lalu Rasulullah ﷺ sudah menerapkan kebiasaan ini. Beliau menyebutnya qailulah. Yup, qailulah berasal kata qalil (sedikit) lillah (untuk Allah), terjemahan bebasnya adalah sedikit istirahat untuk mendirikan shalat di malam hari untuk Allah. Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya tidur siang hari agar pada malam harinya (tengah malam) bisa bangun untuk menunaikan ibadah shalat malam (shalat tahajud).

Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR. Abu Nu’aim)

Dalam sebuah riwayat, pada musim dingin Beliau tidur setelah Dhuhur, sedangkan saat musim panas sebelum Dhuhur. Di sini kita menemukan dahsyatnya rahasia tidur berkualitasnya Rasulullah ﷺ, Beliau bahkan bangun tengah malam seperti tidak pernah merasa lelah dan kantuk. Ternyata sudah terpenuhi dengan kualitas qailulah.

Jadi, ayo biasakan diri menghidupkan sunnah meski terkesan remeh karena sesungguhnya dalam sunnah ada kejayaan.

Katakanlah (wahai Muhammad), “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah (sunnah yg datang dari) aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Ali Imran: 31)

 

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *