Japan I’m In Love

Japan I’m In Love

Apa yang terbersit dalam benak kita saat mendengar kata “ Jepang” ? sebagian kita mungkin membayangkan motor atau mobil karena Jepang memang “menguasai” industri otomotif Tanah Air, atau mungkin terbayang film Kartun, bunga Sakura, Samurai, atau lainnya. Adakah yang terbersit “Islam” dalam benaknya saat orang menyebut kata “Jepang” ?. Rasanya tidak. Pastinya tidak identik.

Islam concern pada masalah kebersihan. Contoh kecil adalah mandi dan berwudhu yang menjadi bagian penting dari keseharian seorang muslim. Pakaian dan lingkungan yang bersih dari najis adalah ciri khas yang dimiliki masyarakat Muslim karena erat kaitannya dengan syarat sahnya shalat. Mungkin kita juga belum lupa bahwa Muslimlah yang memperkenalkan gaya hidup yang hiegenis dengan penggunaan karpet, sapu tangan, sabun mandi, dan pemandian umumnya, kepada Bangsa-bangsa Eropa saat peradaban mereka masih diselimuti kegelapan.

Nah, kesan pertama bagi setiap Pelancong yang bertandang ke Jepang adalah bersih. Sebuah kesan yang semestinya ditemukan juga di Negeri-negeri Muslim. Nyaris tidak ada sampah secuilpun apalagi puntung rokok terserak di lokasi wisata, jalan-jalan, dan perumahan di Negeri Sakura ini. Bahkan sebuah pemandangan menakjubkan terjadi saat banjir menggenangi lokasi kereta bawah tanah di Jepang yang terlihat seperti kolam renang yang jernih. Bandingkan dengan banjir di negara-negara lain. Demikian juga di Jepang terdapat kali kecil yang melintasi sebuah kota. Aliran airnya sangat bening sehingga pejalan kaki dapat melihat ikan-ikan koi berenang kesana-kemari. Lagi-lagi kontras dengan pemandangan di Tanah Air.

Salah satu budaya bersih yang mengundang decak kagum pada negara yang mayoritas warganya memeluk agama Shinto ini adalah cara mereka memilah-milah sampah. Di setiap wilayahnya, jadwal pembuangan sampah berbeda-beda, ada jadwal khusus bagi pengumpulan sampah kering, sampah kering tahan api, sampah mentah, sampah botol dan kaleng, sampah koran dan majalah, sampah daun, sampah berbahaya, sampah besar, sampai baju layak pakai.

Jarangnya tempat sampah di Jepang, tidak membuat masyarakatnya membuang sampah sembarangan. Justru mereka membawa pulang sampah dari barang atau makanan yang sebelumnya mereka bawa dari rumah. Itulah yang membuat taman-taman dan beberapa tempat umum di Jepang sangat bersih.

Budaya bersih masyarakat Jepang laksana mutiara yang hilang bagi kita. Sesuatu yang sudah semestinya menjadi jati diri masyarakat muslim apabila kita berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *