Ingin Cepat Menang

Ketergesa-gesaan adalah salah satu sifat manusia. Ini seperti disebut dalam firman ALLAH SWT, “Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan) Ku, maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.” (QS 21: 37).

Beliau adalah Abbad bin Bisyr yang termasuk di antara ahli ibadah, tetapi juga ia termasuk golongan para pahlawan yang gagah berani dalam menegakkan Islam. Ketika Islam mulai tersiar di Madinah, usia Abbad bin Bisyr belum mencapai 25 tahun. Dia mendekatkan diri kepada seorang da’i dari Makkah yang bernama Mush’ab bin Umair. Dalam tempo singkat saja, hati keduanya telah terikat dalam ikatan iman yang sangat kokoh. Abbad mulai belajar membaca Al Qur’an kepada Mush’ab. Suaranya merdu, menyejukkan hati serta menawan. Oleh karena itu, ia terkenal di kalangan para sahabat sebagai imam dan pembaca Al Qur’an.

Setelah perang Badar selesai, banyak kaum musyrik Quraisy yang menyesal dan marah karena banyak keluarganya yang ditawan umat Islam. Pun demikian dengan Umair, kaum kafir yang sangat benci terhadap Rasulullah SAW. Ia sangat marah, karena anaknya yang bernama Wahb menjadi tahanan umat Islam di Madinah. Suatu pagi ia berbincang dengan Sofwan bin Umayyah. Umair berkata “Demi Latta seandainya bukan karena hutang-hutangku, dan keluargaku yang aku takutkan nasib mereka sepeninggalku, tentulah aku akan datangi Muhammad dan membunuh dia, sebab aku memiliki anak yang sekarang ditawan mereka.

Kisah ini terjadi di Madinah, pada suatu pagi Hari Raya Idul Fitri. Rasulullah Saw, seperti biasa setiap hari lebaran, mengunjungi rumah demi rumah untuk mendoakan kaum Muslim agar merasa gembira dan bahagia pada hari raya itu. Semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama anak-anak. Mereka bermain sambil berlari-lari ke sana ke mari dengan mengenakan pakaian yang bagus serta mainan-mainan ditanganya.